Part 16

78 4 0
                                    

Robert yang sedang fokus mengerjakan dokumen-dokumen di kejutkan dengan ketukan dari luar ruang kerjanya.

"Masuk!"

Dari luar terdapat sekertarisnya yang datang sambil membawa dokumen untuknya."Tuan ini dokumen dari bagian pemasaran dan di luar ada seseorang bernama Rosella yang ingin bertemu dengan anda".

Mendengar penuturan dari sekertarisnya membuatnya mengerutkan keningnya. Rosella apa yang di lakukannya di sini?.

"Biarkan dia masuk".

Rosella dengan anggunnya memasuki ruangaj Robert dengan baju yang lumayan minim di pakai untuk membuat Robert jatuh di pelukannya.  Namun, bukannya tertarik Robert seperti tidak peduli Rosella masuk ke ruangannya. Dia masih berkelut dengan berkas berkas yang ada di mejanya.

Melihat sikap Robert, Rosella ingin menginstrupsi bahwa dia ada di ruangan itu sebelum suara Robert menghentikan niatnya.

"Langsung to the point aja gue masih banyak urusan".Ucapan Robert sekaligus telak membuat Rosella geram bukan main, tapi dengan cepat di ubahnya.

Dengan gerakan pelan dan menggoda Rosella berjalan kearah meja di depan Robert dan membungkukkan badannya sedikit yang membuat belahan dadanya sedikit terlihat untuk menggoda Robert.

"You don't miss me honey?" mendengar ucapan Rosella yang bernada manja dan sensual tak ayal membuatnya mendongakkan kepalanya dan terlihatlah belahan yang dari tadi ingin di suguhkan oleh Rosella. Di putarnya bola matanya jengah lalu menatap mata Rosella dengan santai tanpa tertarik sedikit pun dengan hal yang di suguhkan Rosella.

"Implan hah?"ucapnya sambil menyunggingkan smirk yang langsung membuat Rosella mati kutu.

"Kau pikir aku tertarik denganmu. Oh..... Ros kau tau dari awal kita pertama kali berjumpa bahkan melihatmu pun aku malas"dengan senyum sinis yang di tampilkan Robert membuat Rosella geram.

"Lalu kenapa kau dulu mau melakukan hal itu denganku hah?"ucapan itu membuat Robert tertawa dan membuat Rosella tambah memanas.

"Itu sudah lama dan aku bahkan belum bertemu dengan istriku. Jangan salahkan aku  karna kau lah yang menggodaku. Dulu kau salah karna yang kau goda adalah sisi gelap ku, namun sekarang bahkan walaupun kau berdiri tanpa busana di hadapanku aku pun tak akan tertarik. Karna aku tau tubuhmu itu adalah karya seorang dokter. Aku benarkan bitch?". Mendengarnya membuat emosi Rosella langsung di ubun ubun.

"Kau, kau akan menyesalinya nanti lihat saja tunggu pembalasanku Robert"ucapnya dengan emosi yang memuncak sambil berlalu meninggalkan Robert di ruangannya.

"Wanita lugu, kau sendiri yang akan menyesal nantinya"ucapnya dan kembali fokus mengerjakan berkas barkas yang menumpuk di hadapannya.

°°°°°°°°°°°°°°

Setelah keluar dari perusahaan Robert, Rosella dengan emosi yang masih memuncak di kepalanya memasuki mobilnya dan men-dial nomor yang tertera di layarnya.

"Dimana kau sekarang?"
"................"
"Aku kesana sekarang juga ada yang ingin kubicarakan denganmu" di tutupnya sambungan telpon dari sana di kendarainya mobilnya cukup kencang ke suatu tempat dia akan bertemu dengan orang di balik telpon tadi.

Masih di daerah perusahaan Robert, Lucy yang baru turun dari mobilnya, bingung melihat Rosella yang berjalan ke arah mobil dengan emosi yang mengerihkan baginya.

Ada apa dengan wanita itu? apa dia ada masalah dengan seseorang di perusahaan ini?sepertinya dia sangan marah melihat dari raut wajahnya?coba nanti kutanyakan dengan Robert mana tau di tau.Batinnya bingung.

Sesampainya di ruangan Robert. Lucy dengan santainya masuk ke ruangan itu tanpa meminta ijin dari dalam karna sekertarisnya sudah mengijinkan duluan.

Di langkahkannya kakinya memasuki ruangan itu dan melihat di sana suaminya duduk dengan tenang dengan memancarkan aura kepemimpinan di dalamnya.

Dengan pelan Lucy berjalan ke arah suaminya untuk berniat mengejutkannya. Namun, bukannya terkejut malah Lucy yang terkejut karna dengan cepatnya suaminya menariknya duduk di pangkuannya. Lucy yang masih terkejut di buat geram melihat suaminya yang menyeringai menatapnya.

Jadi sedari tadi dia sudah tau kalau aku berada di ruangan ini. Untung kau suami ku kalo tidak aku tidak tau apa yang harus kulakukan untuk membuatnya jera melakukan ini.Batinya berteriak.

Sebelum Lucy bertambah geram melihat suaminya yang masih tersenyum.  Lucy berusaha untuk berdiri dan membuat jarak dengan suaminya. Namun, hal itu gagal di lakukannya karna kedua tangan Robert yang masih melingkari pinggangnya tanpa mau melepaskannya barang sedikit pun yang membuat Lucy gelisah, di tambah di rasakannya bagian bawah suaminya menegang membuat Lucy menjadi bergerak dengan gelisah yang sukses membuat Robert menggeram.

"Sayang kau ingin menggoda ku huh?" ucapnya serak yang langsung membuat Lucy melotot dan dengan cepat berusaha melepas kungkungan suaminya ini.

Robert yang sudah bergairah di tambah istrinya yang juga masih menggerakkan badannya di dalam kungkungannya yang dia tau sendiri sebelum dia yang melepas pelukannya sampai kapan pun istrinya itu tidak akan bisa berdiri dari pangkuannya.

Robert yang sudah sangat bergairah mendekatkan bibirnya ke telinga istrinya tersebut sambil meniupkan hawa panas yang membuat Lucy menjadi kalang kabut tak karuan."Sayang, kau tak inginkan aku memasukimu di sini?"ucapan bernada serak itu langsung menghentikan pergerakannya dan duduk dengan kaku di pangkuan suaminya.

Di putarnya wajahnya untuk bisa menatap Robert dan melihat manik matanya yang sudah berkabut karna gairah.

Oh, tidak. Mampus salah gerak gue.  Bisa gak keluar-keluar ruangan ini nih jadinya kalo gue gerak terus. Ogah kagak mau gue kasian anak gue masih sangat kecil tapi sudah harus di kunjungi ayahnya tiap menit. Sabar ya nak ayahmu ini sangat mengerikan. Batinnya bergidik ngeri memikirkan apa saja yang bisa di lakukan suaminya kalo libidonya udah mencapai ubun-ubun.

"Kalo gitu biarkan aku duduk di tempat lain" cengirnya meminta di kasiani ke pada Robert. Namun, bukannya di turuti Robert malah mempererat pelukannya pada pinggang Lucy sambil menenggelamkan kepalanya di ceruk leher istrinya itu untuk menyium wangi sabun ke sukaan istrinya itu.

Hal itu sukses membuat Lucy menjadi panas dingin di tempatnya. Walaupun masih duduk kaku di pangkuan suaminya tapi pikirannya sudah melayang memikirkan kejadian tadi malam yang membuatnya barus bisa tidur jam 5 subuh karna suaminya terus memborbardirnya tanpa ampun. Memang tadi malam itu bisa di bilang salahnya karna menggunakan lingeri transparan berwarna hitam yang baru di pakainya tadi malam yang membuat suaminya dengan cepatenerjangnya dan menidihnya di kasur.

"Robert sayang, aku masih lelah jadi jangan memancingku"perkataan itu sukses membuat Robert mengangkat kepalanya dari ceruk leher istrinya dan melepaskan kekangannya pada istrinya yang tak di buang sia-sia oleh Lucy dengan dudul di kursi di depan Robert.

Mendengar hal itu membuat Robert merasa sangat bersalah. "Apakah aku tadi malam sangat mengerikan?"tanyanya yang di balas anggukan penuh keyakinan dari Lucy yang membuatnya lemas seketika.

Lucy yang melihat itu langsung menggerakkan tangannya ke wajah Robert dan menangkupnya."It's okay. Semuanya baik-baik saja kau tak perlu seperti itu. Kalo aku tidak mengingat ada si baby di dalam mungkin aku akan menerjangmu duluan"ucapan itu langsung membuat Robert menyeringai menatap Lucy.

"Berhentilah menatapku, ayo aku membawakanmu makan siang, ayo di makan"di ambilnya bekal yang di bawanya tadi dan di berikannya kepada Robert yang langsung mengambilnya lalu memakannya den gamingan lahap.

Tbc

ForbiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang