Part 13

73 3 0
                                    

Saya mau nginfoin bahwa andrew teman adrian akan masuk ke dalam cerita jadi saya biar gk pusing bikin kata2 panjang so saya langsung to the point aja. Dan d part ini andrew akan d bahas lebih dalam.

Typo bertebaran.

**************************************************************************************

Setelah bertahun tahun Andrew bersembunyi dan memilih lari dari Indonesia akhirnya Andrew kembali ke Indonesia dan tinggal kembali di kota di mana di hampir mati.

Andrew pergi ke suatu perumahan yang dulu pernah di tempatinya dan di mana teman masa kecilnya berada.

Memasuki salah satu pekarangan rumah seseorang dia melihat teman kecilnya sekarang sudah menjadi wanita cantik yang sedang menyiram tanaman di depannya.

" Sugar, long time no see"wanita itu langsung melihat ke arah sumber suara dan melihat Andrew di sana berdiri dengan senyumnya. Dengan cepat wanita itu mematikan air dan berlari mendekati Andrew dan menerjangnya yang langsung di balas dengan gendongan sambil di putar oleh Andrew.

"Andrew, I miss you so much. How are you, wow you look so handsome now" dengan melepaskan pelukannya dan melihat tampilan Andrew yang menggunakan busana kerja yang sangat formal.

"too, I'am good and you now look so cute. Di mana ibu aku sangat merindukannya" merangkul pundak wanita itu dan berjalan masuk ke dalam rumah.

" Ibu......."teriak wanita itu. "Ada apa Lulu?" tanya wanita yang di panggil ibu itu sambil berjalan ke arah mereka dan betapa terkejutnya dia melihat Andrew.

"Andrew.... Kau kah itu nak. Sudah besar sekarang rupanya seingat ibu dulu kau itu masih setinggi pinggang ibu.Bagaimana kabar mu. Di mana ayah dan ibumu apa mereka ikut?" dengan memegang ke dua lengan Andrew.

"Aku sehat bu, ayah dan ibu tidak bisa ikut karna pekerjaan di sana masih menumpuk. Tapi mereka menitipkan salam kepada ibu dan ayah."Ibu mengangguk dan membawa Andrew duduk di sofa ruang tamu.

Andrew sedari kecil sudah di biasakan memanggil orang tua Lulu dengan sebutan Ayah dan Ibu begitu pun sebaliknya Lulu terhadap orang tua Andrew.

"Bagaimana kehidupan di London ku dengar di sana seru?".Setelah mempersilahkan Andrew Ibu Lulu pamit ke belakang untuk menyiapkan makanan.

" Siapa bilang di sana itu terlalu sibuk dan sangat disiplin kau akan bosan di sana sugar"dengan mengacak rambut Lulu gemas.

"Bagaimana pekerjaanmu ku dengar kau sudah menjadi model hebat?"tanya Andrew.

" Yah begitulah"dengan mengedikkan bahunya acuh.

Ibu datang dari belakang membawakan teh dan cemilan untuk Andrew dan Lulu. "Andrew makanlah ini ibu buatkan makanan kesukaanmu"ucap Ibu dan duduk du samping Andrew sedangkan Lulu yang duduk di depan mereka entah karena apa tiba tiba lari ke dapur yang membuat Andrew dan ibu lari menghampiri Lulu ke dapur dan melihat Lulu muntah muntah di westafel.

Dengan sigap Andrew menaikkan rambut Lulu ke atas supaya tidak terkena muntahan dan ibu mengurut belakang leher Lulu.

"Kau kenapa?"tanya Andrew khawatir.
"Iya sayang sudah dari tadi pagi kau muntah muntah"ucap ibu dengan nada prihatin.
"Gak apa apa paling cuman gak enak badan"sambil menyeka bibirnya dengan tangan dan mencuci tangannya.

Dari depan rumah masuk Robert sambil menginting bungkusan makanan. "Lucy.....ibu di mana kalian"teriaknya yang di dengar mereka, ibu dengan cepat menghampiri Robert sedangkan Andrew memapah Lulu yang masih lemas karna baru memuntahkan makanannya.

Di ruang tamu Robert duduk di sofa dan melihat ada teh dan cemilan yang belum di makan, melihat itu Robert langsung mengambil kue basah dan memakannya sambil bersandar di sofa.

"Ada apa kenapa cepat pulang apakah ada berkas yang tertinggal?"Ibu menghampiri Robert yang duduk du sofa.Melihat ibu Robert memeluk ibu dan memberikan bungkusan yang di bawanya.

"Tidak ada aku hanya ingin makan di rumah"."Lalu ini apa?"menunjukkan makanan yang di bawa Robert.

" Oh.....  Itu gado-gado. Entah kenapa kepingin aja makan gado-gado hari ini. Oh iya bu kita punya persediaan jeruk nipis gak?"mendengar itu ibu langsung mengernyit heran dengan tingkah menantunya.

Bersamaan dengan itu Andrew dan Lulu masuk ke ruang tamu.  Menyadari ada langkah ke arah mereka Robert langsung melihat ke arah Lulu yang di papah oleh Andrew. Dengan cepat Robert menghampiri Lulu dan menggendongnya untuk di bawa duduk ke sofa. Andrew melihatnya hanya tersenyum kecil melihat suami teman kecilnya cemburu dengannya. Sebagai pria Andrew tau perilaku orang cemburu dan tidak dan melihat sikap Robert kepada Lulu membuktikan bahwa Robert cemburu tetapi dia tidak ingin memperlihatkannya.

"Kau kenapa?"dengam menangkup wajah Lulu yang terlihat pucat."Kita makan ya?"yang di balas anggukan oleh Lulu.

"Ya sudah kalian duduklah ibu akan menyiapkan makanan untuk kalian" berlalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

Andrew dengan sikap santainya duduk di sofa di hadapan mereka sambil melihat mereka berdua yang tampak mesra.

Robert yang merasakan Andrew duduk di depan mereka langsung memeluk Lulu posesif dan menyandarkan kepala Lulu di dadanya sambil melirik Andrew.

" Sugar kau tidak ingin mengenalkannya" ucap Andrew dengan nada menggoda. Mengetahui nada Andrew yang mengisyaratkan bahwa Robert cemburu terhadapnya dengan lembut menggenggam tangan Robert.

"Robert perkenalkan dia Andrew teman kecilku"mendengarnya Robert menjabat tangan Andrew."Robert".
"Andrew"ucap mereka sopan.

Dari arah dapur ibu berteriak menandakan bahwa makanan sudah siap. Mereka bertiga langsung bergegas ke meja makan dan duduk di tempatnya.

"Ibu tolong ambilkan aku jeruk nipis" sambil mengambil nasi dan lauk yang ada di atas meja.

Ibu yang mendengarnya mulai curiga dan langsung mengambil jeruk nipis yang di minta dan memberikannya kepada Robert yang menerimanya dan memotong jeruk itu lalu memeraskannya ke makanan yang ada di piringnya.

Ibu dengan sigap duduk di sebelah Andrew. Andrew yang melihat Robert mencampurkan makanannya dengan perasa jeruk nipis meresa ngilu membayangkannya.

"Sebelum makan ada yng ingin ibu tanyakan pada kalian"ucap ibu mengintrupsi kegiatan mereka di meja makan.

"Ada apa bu"jawab Robert dan Lulu serempak.

"Toh di sini hanya ada Andrew yang sudah seperti keluarga sendiri, jadi ibu mau nanyak. Kaoan terakhir kali kau datang" ucap ibu sambil melirik Lulu dan berharap apa yang di pikirkannya benar adanya.

"Ntah bu, kalo gak salah udah....."sambil menghitung dengan jarinya lalu dengan cepat Lulu melotot sambil melihat ke arah Robert."Udah dari dua bulan yang lalu".

Andrew yang mengetahui apa yang di ucapkan Lulu tersenyum bahagia, sedangkan Robert masih tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan ibu dan Lulu.

Ibu dengan sigap pergi ke arah kamarnya dan mengambil sesuatu lalu kembali ke meja makan dan memberikannya ke Lulu.
"Coba sana"melihat benda yang di berikan Ibu ke Lulu barulah Robert mengerti apa yang di maksud Ibu mertuanya.

Dengan sigap Lulu berjalan ke arah kamar mandi.  Andrew yang  melihat Lulu pergi ke kamar mandi memutuskan untuk makan sambil menunggu hasilnya, sedangkan Robert dan Ibu memutuskan untuk menunggu Lulu di depan kamar mandi untuk melihat hasilnya.

**************************************************************************************

Part gantung sabar(ngelus dada).
Sabar yo ntar lagi juga part lanjutannya keluar sebentar lagi tunggu aja pasti udah ada atau memang udah ada.  kita sifat aslinya aja tukang gantung tapi kalo hatinya mah gk suka di gantung.

Jangan lupa biasakan vote ceritanya setelah membaca setiap partnya.

Ada yang kalian suka?????

ForbiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang