Part 17

67 3 2
                                    


Gue lg bingung dan stress dgn kehidupan gue beberapa hari ini. Gue juga bukan org yg tega gantungin cerita yg gue buat dan membiarkan mereka penasaran. Sorry kalo kata2 gue kali ini sedikit kasar atau udh terlalu.

Kali ini gue potong cerita gue jauhan langsung mendekat ke puncak cerita. Pada saat gue baca part terakhir gue merasa bahwa ceritanya udh melenceng dari perkiraan. Maklum gue org yg lebih suka mengeluarkan pemikiran gue langsung dari pada di pendem bikin lupa dan memberberat kerja otak yg udah mau pecah ini. Jd kalo cerita ini tiba2 udh ntah d mana kalian jgn bingung karna itu yg lagi ada d otak gue. Maklum penulis blas2-an yg gk pernah ngerapiin ceritanya sm sekali nengok pun kalo gk mau buat part selanjutnya ogah bingitz.

Typo selalu ada. Karna pake hp bkn laptop or pc maklum yg punya hanya hp bkn laptop or pc.

Happy reading guys....:)

**************************************************************************************

Setelah keluar dari kantor Robert, Lucy berjalan kearah parkiran dan secara tidak sengaja bertabrakan dengan Adrian. Adrian yang memang udah ngerencanain ini, mulai melakukan aksinya.

"Lulu?!"sontak Lulu mengalihkan pandangannya ke suara tersebut.

"Adrian!. Astaga! bagaimana kabarmu, sudah lama aku tidak melihat mu terakhir kalo tidak salah pada saat pemotretan di studio Andi?". ujarnya panjang lebar.

Adrian hanya menanggapinya dengan senyum manisnya. "Apakah kau ada waktu luang hari ini?"tanyanya.

"Setelah menjumpai suamiku sekarang tidak ada. Kenapa?" ujarnya tanpa bersalah yang membuat Adrian serasa di pukul oleh gada yang cukup besar tepat di hatinya.

"Suami? kapan kau menikah?"tanyanya.

"Sudahlah ayo. Nanti ku jelaskan di tempat yang lebih enak"ucapnya sambil menggeret Adrian ke cafe sebrang.

°°°°°°°°°°°°°

Sesampainya di cafe itu dan memilih tempat duduk yang lumayan nyaman dan cocok. Akhirnya mengalirlah kenapa Lulu sudah menikah namun dia belum memberitahu kepada Adrian bahwa dia sekarang juga sedang mengandung.

Adrian yang mendengar cerita itu hanya diam sambil menyembunyikan kemarahannya kepada teman-temannya. Pasalnya dari mereka semua hanya dia lah yang tidak tau bahwa Lulu sudah menikah dan itu dengan salah satu rekan kerjanya yaitu Robert hemsworth.

Dengan santai Adrian permisi ke toilet kepada Lulu.  Sesampainnya di sana dengan cepat di tekannya nomor seseorang dan dalam nada sambung ketiga langsung di angkat dari sebrang.

"Aku akan melakukan sekarang juga. Kau siapkan apa saja yang di perlukan dan aku akan membawanya ke sana hari ini". Tanpa menunggu jawaban dari sebrang di putusnya telpon sebelah pihak.

Di helanya napasnya pelan, lalu berjalan menghampri Lulu yang terlihat sedang mengamati jalan dari bangkunya melalui kaca.

Dengan pelan dan santai Adrian berjalan ke arah Lulu. "Maaf  lama"ucapnya sambil duduk di depan Lulu. Lulu langsung melihat ke arah suara dan menemukan Adrian yang sudah kembali. " Tidak apa-apa".

Ok, saatnya rencana di mulai. Batin Adrian.

Di liriknya jam yang berada di tangannya dan di lihatnya Lulu yang kembali mengamati jalan.

"Maaf Lulu sepertinya aku tidak bisa lama-lama sebentar lagi aku ada meeting dengan klien"ujarnya yang di balas sentuman oleh Lulu.

" No problem. Ad itu kan pekerjaanmu jadi yah tidak apa-apa".

"Kalau begitu ayo kuantar kau sampai mobil mu" di letakkannya beberapa lembar uang di meja itu dan pergi meninggalkan cafe itu berdua dengan Adrian di belakang Lulu.

°°°°°°°°°

Sesampainnya di parkiran tempat mobil Lulu di parkir dengan was was di lihatnya sekitaran parkir dan betapa beruntungnya dia parkiran itu sepi mungkin karna masih jam kantor makanya sepi.

Lulu yang berjalan di depan Adrian hanya diam tanpa berbicara apapun sampai suara Adrian memecahkan keheningan mereka berdua. "Maafkan aku" belum sempat Lulu membalikkan badannya tiba-tiba suatu kain membekap mulutnya dan membuatnya langsung tidak sadarkan diri.

°°°°°°°°°

Andrew yang baru saja selesai melakukan meeting dengan salah satu kliennya. Belum sempat dia duduk di bangku kebesarannya salah satu anak buahnya masuk keruangannya dengan tergesa-gesa.

"Sir, nona Lucy di culik oleh tuan Adrian" ucapnya dengan napas yang terengah engah.

Andrew yang mendengarnya langsung syok dan berubah menjadi keras. " Bagaimana sekarang?"

"Salah satu tim kami sudah ada yang mengikutinya. Dan juga ada dalang lain yang ingin menghancurkan hubungan nona Lucy dan tuan Robert" ujar salah pria tersebut.

"Siapa?"

"Tuan Ramadhan dan wanita bwrnama Rosella portner"

Hal itu langsung membuat Andrew dia di tempat."Ramadhan?"

Di balikkan tubuhnya ke arah anak buahnya." Cari tau apa maksud mereka berdua" ucapnya yang di angguki oleh pria tersebut dan bergegas pergi ke luar ruangan tersebut.

Di arahkannya tubuhnya ke depan kaca ruangannya. Dengan tangan yang mengepal kuat sambil melihat ke arah luar ruangan.

"Ramadhan lihat nanti apa yang bisa ku lakukan padamu".

**************************************************************************************

Hai masih di masa hiatus saya. Saya update sedikit untuk kalian semua sebagai ucapan terima kasih saya yang tetap membaca dan setia dengan cerita saya ini.

Sorry gaje soalnya saya masih dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk update.

Tapi saya tetap berusaha update karna setelah update ini saya benar2 gk akan update lagi sampai saat saya merasa undah baikkan.

Karna saya terima kasih saya makanya saya update cerita ini untuk para readers yang mau baca cerita gaje ini.

Sebagai rasa terima kasihnya saya akan berhenti hiatus BILA vote untuk part ini sampai 100 lebih. Maka dengan itu saya benar2  akan  berhenti hiatus dan kembali melanjutkan cerita ini.

Namun, bila tidak maka saya akan update setelah saya mengakhiri masa,hiatus saya.

Sekian dari saya.

Peluk cium sebelum hiatus

L.A

ForbiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang