A&A[4]

254 18 3
                                    

Aleta pov

"Sial! Aleta bego!!!" Kataku sambil memukul kepalaku dengan bantal. Setengah hari ini aku habiskan hanya untuk memukul kepalaku ini. Kebetulan hari ini libur karena guru-guru sedang rapat. Kemarin setelah pulang dari Dufan aku langsung diantar pulang ke rumah oleh manusia es itu, Alvin! Dan sialnya semenjak kemarin pulang dari Dufan aku jadi mengingat wajahnya terus! Huh, dasar pria brengsek.

Klung!

Hp ku berdering menandakan ada yang nge chat aku. Nasib jomblo. (Denger suara line langsung seneng). Karena penasaran aku melihatnya dan ternyata dari grup sahabat-sahabat recetku.

Ica ; bosen kubik nih.

Alisa20 ; kasian jomblo lo

LaurenW ; emang lo ga sa?

Alisa20 ; iya sih. Hiks

Aleta pettyfer ; mati aja deh lu.

Alisa20 ; ntar lo kangen lagi! Wkakaka

Aleta pettyfer ; najis.

Ica ; bacot pada lo, yok keluar!

LaurenW ; mager ah. Tapi ayo deh

Alisa20 ; ah elo ren,, ayo kmn?

Aleta pettyfer ; kafe dkt rmh gue aja y? Plis

Ica, LaurenW, Alisa20 ; yadeh.

Seengaknya gue gak akan kayak orang bego lagi kalau keluar rumah. Meskipun ketemu sama mereka juga bikin bego, tapi bego nya masih mendingan lah daripada mikiran saudara sendiri.

Aku langsung mengganti celanku dengan celana 3/4 lalu langsung mengambil sweater andalanku kalau sedang memakai baju kaos, dan tas tanganku yang hanya berisi dompet dan nanti akan kuisi hp. Aku keluar kamar dan turun ke bawah. Aku melihat mama sedang meremas bungkus cemilannya sambil menonton drama korea. Matanya sudah memerah saat adegan cowo itu meninggalkan sang cewe demi perempuan lain.
Tapi karena aku sudah menyelesaikan drama itu jadi aku biasa saja.

"Ma letta keluar dulu ya, ketemu anak-anak di depan. Abis gitu gak tau kemana" pamitku kepada mama yang belum menyadari anaknya dari tadi lagi disebelahnya.

"Iyaa.. Hikss" katanya masih fokus ke tv.

"Cowo emang semuanya jahat!" Katanya sambil menyeka air mata. Poor papa.

"Ma gak dikasih uang nih?" Tanyaku menyindirnya yang masih belum fokus ke aku.

"Ambil aja sendiri.. Itu dompetnya!" Sambil menunjuk dompet mama yang berada di meja. Aku langsung semangat dan mengambil sepuasku. Aku akan membelikan mama banyak drama korea yang sedih agar mama tidak fokus terus seperti ini! Durhaka astaga.

"Dah maa!" Kataku sambil mengecup pipinya.

"Hmm.. Hati-hati yaa!!" Setelah itu mama fokus ke tv lagi. sedangkan aku berjalan kedepan untuk mencari Pak Sugeng, supir keluargaku.

"Pak tolong anterin aku ke kafe depan yaa!" Teriakku kepada Pak Sugeng yang sedang duduk di dekat pos satpam rumahku.

"Baik non! Bentar yaaa..!!" Jawabnya sambil menaruh kopi yang buru-buru dihabiskan itu.
Aku langsung masuk ke mobil sambil menunggu. Gak lama Pak Sugeng masuk lalu mengantarkanku. Kafe'nya terletak di jalan raya depan komplek, jadi hanya butuh sekitar 10 menit kalau naik mobil.

* * *
"Makasih pak! Ini buat uang rokok pak.. Dahh!" Kataku sambil memberi sedikit uang jajanku.

"Makasih non hehe" setelah itu aku langsung keluar dari mobil. Aku menuju Cafe dan membuka pintunya. Sebenarnya dekor nya biasa saja malah bisa juga disebut kedai. Tapi karena namanya Cafe Rainbow jadi orang-orang menyebutnya Cafe. Ah, ribet banget. Aku langsung mencari tempat duduk yang bisa di duduki 4 orang.

Aleta&AlvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang