A&A[9]

205 16 1
                                    

Aleta pov

"Hoammmm" aku menguap sepuasku saat sinar matahari yang mulai masuk menembus gorden hotel ini. Setelah nyawaku terkumpul separuh aku merasakan ada sebuah tangan diperutku, dengan penasaran dan setengah sadar aku melihat ke arah itu. Disebelahku ada pria yang sangat tampan sedang tertidur dengan pulas dengan tangannya yang memeluk perutku. Apakah ini mimpi? Ah indahnya.. Aku mencoba untuk menutup mataku setelah sadar akan sesuatu.

"Huahhhh gue diperkosa!!!!!" Dengan panik aku langsung menyingkirkan tangannya lalu langsung melompat ke bawah dari ranjang. Baru setelah sadar aku langsung menutup mulutku.

"Berisik banget lo" katanya khas seperti orang bangun tidur.

"Abis lo seenaknya aja peluk-peluk!" Kataku kesal sambil duduk di pinggir ranjang.

"Hmmmm" dia melanjutkan kembali tidurnya, sedangkan aku menuju kamar mandi. Dengan malas aku memulai acara mandiku.

15 menit cukup untuk mandi pagiku. Aku menepuk jidatku saat ingat aku lupa bawa baju. Sedangkan di dalam kamar mandi hanya tersedia handuk. Gak mungkin kan kalau gue cuma pakek handuk keluar dari kamar mandi?

"Kakkkk!!!!!!!!" Teriakku dari dalam kamar mandi dengan kencang, untung kamar hotel ini kedap suara kalau gak pasti gue yakin uda diusir.

"Kakk tolong ambilin baju gue plissss" kataku sambil membuka sedikit pintu kamar mandi, aku bersembunyi di belakangnya tentu.

"Uda pakek anduk aja dulu, ribet!" Sekarang dia malah menutup seluruh badannya dengan selimut. Dasar menyebalkan!

Dengan terpaksa dan hati-hati aku keluar menggunakan handuk.

"Lo buat gue tegang pagi-pagi let" kata Alvin masih dengan suara serak, dia berjalan menuju ke arahku. Tanpa sadar aku mengeratkan lilitan handukku.

"Inget kontrak!" Jawabku tajam.

"Tinggal bayar 50 juta doang kan?" Katanya dengan senyum menakutkan. Sungguh aku takut!

"Minggir gak!!!" Teriakku berharap dia bisa mengalah dan tidak cari ribut dengan cara seperti ini.
Bukannya menjauh dia makin mendekat kearahku. Dengan kesal aku menginjak kakinya dengan keras lalu langsung masuk ke kamar mandi dan menguncinya!

"Ahhhh!! Gue becanda bego" katanya yang masih terdengar.

HAHA rasakan!

* * *

"Kak ayo bangun! Uda jam 10!" Kataku sambil mengguncang tubuhnya. Tadi saat aku keluar dari kamar mandi ternyata dia tidur lagi. Oya hari ini kami akan ke bali! Bukan, bukan rencana kami. Ini 'hadiah' dari tante Berlin. Pesawatnya jam 2 nanti.

"Iya-iya bawel" katanya sambil duduk dan mengucek matanya.
Aku hanya tersenyum melihat pemandangan di depanku ini. Ia tampak lucu saat mengacak rambutnya yang berantakan itu.

"Uda liatin nya? Gue mandi dulu ya abis gitu baru deh liatin sepuasnya" katanya menyadarkanku dari khayalan bodohku.

"Najis!" Buru-buru aku pura-pura mengerjakan sesuatu agar dia tidak bisa melihat wajahku yang sudah memerah. Dia hanya terkekeh lalu masuk ke kamar mandi.

Sambil menunggunya mandi aku memesan makanan untuk kami berdua. Aku memesan omlet dan ice lemon tea 2. Biarlah kalau dia tidak suka.

Ckrek!

Pintu kamar mandi terbuka dan muncullah pria mesum itu, hanya melilitkan handuk di pinggangnya! Dadanya tampak sangat gagah dan.... Menggoda(?) ahh!

"Ahhhh!!! Cepet pakek baju!!" Kataku sambil menutup mata. Dia hanya menengok sekilas lalu berjalan lagi dengan santainya mengambil baju.

Tingg!

Aleta&AlvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang