Pagi ini seperti biasanya, gadis berkepang itu tengah menyiapkan bekal nasi goreng cumi dengan irisan mentimun dan telur mata sapi setengah matang, bekal spesial untuk orang spesial.
Gadis itu telah siap berangkat sekolah, dan dilihatnya jam dipergelangan tangannya menunjukkan waktu 06.30 yang artinya sudah saatnya dia menengok tetangga sebelah.
Tepat sekali, seorang cowok tengah menaiki mobil sport warna merah yang terlihat sangat keren. Tanpa basa basi, gadis itu berlari hendak menyapa dan jika diizinkan pastinya hendak nebeng untuk berangkat ke sekolah.
Gadis itu, Yuki Janet. Gadis berusia 16 tahun dengan tingkah yang manja namun berpenampilan tomboy, dia menyapa tetangga yang tak lain teman satu sekolah namun berbeda kelas.
Yuki berada pada kelas XI IPS karna standart IQ nya yang pas-pasan, sementara cowok tetangga itu berada pada kelas XI IPA yang terkenal dengan kejeniusannya.
Well, meski Yuki sudah berlari namun cowok itu seakan tak melihatnya datang. Dengan sesegera cowok itu menyalakan mesin mobil dan meluncur meninggalkan rumahnya dan pastinya meninggalkan Yuki yang baru saja sampai di pintu gerbang rumahnya.
Tak ada rasa kasian, padahal Yuki sedikit ngos-ngosan namun usahanya selalu gagal.
"Lho....sayang kok belum berangkat?", sapa wanita cantik yang baru keluar dari rumah si cowok tadi.
"Hhhmmm....itu bunda....anu....."? ucap Yuki gagap, selalu begitu tiap pagi.
"Kamu ini kok tiap hari selalu nervous sich sayang, udah berangkat gih....nanti telat lho....", ucap wanita itu kemudian menemani sang gadis menunggu taksi.
*****
SMA MANDALA, tempat Yuki menimba ilmu. Tempat yang paling Yuki sukai karna disini dia bisa bertemu sahabat-sahabat gesreknya, dan pastinya bertemu belahan jiwanya.
Lagi dan lagi Yuki terlambat, dan pak Andi sudah siap di depan pintu gerbang.
Yuki melirik jam tangannya, 5 menit dia terlambat, dan itu artinya dia harus berdiri dibawah tiang bendera sambil hormat.
Aahh...hukuman semacam itu hal kecil bagi Yuki, karna bukan sekali dua kali Yuki mendapat hukuman seperti itu, dia hampir tiap hari mendapat hukuman.
Tanpa basa basi, Yuki kini sudah berdiri dibawah tiang bendera sambil hormat. Tak ada wajah sedih, malu atau kesal darinya. Malah dia selalu tersenyum saat menjalani hukaman ini, gimana mau kesel kalau dengan berdiri ditempatnya sekarang, malah dia bisa melihat semua aktifitas belahan jiwanya.
Tepat sekali, tiang bendera ini berada pas di depan kelas XI IPA yang artinya selama Yuki menjalani hukuman, maka dia bisa melihat tetangganya itu alias belahan jiwanya.
"Perasaan tiap hari loe kena hukuman dech???" suara seseorang mengalihkan perhatian Yuki dari belahan jiwanya.
"Terus loe sendiri???" cibir Yuki pada cowok yang entah sejak kapan berada disebelahnya, melakukan hal yang sama dengan yang dia lakukan, sebuah hukuman.
"Hehehe.....gue kan badboy, so wajar kalau tiap hari gue kena hukum, nah loe kan cewek" ucap cowok itu masih dengan gaya khasnya, tengil.
"Suka suka gue, masalah buat loe???" tanya Yuki yang risih jika dekat cowok badboy satu itu. Bukan karna apa, tapi setiap mereka berdua bertemu pasti bakal ada insiden yang terjadi.
"Nggak masalah sich, gue malah senang kalau bisa dapat hukuman berdua sama loe. Atau sebenernya ini cara modus loe biar deket ma gue kan???" tanya cowok itu dengan mengedipkan sebelah matanya pada Yuki.
"Iisshh najis gue modus ma loe, ogah gue deket-deket ma badboy kayak loe"
"Serius??? Nggak percaya gue. Biar badboy tapi gue ganteng, famous and pastinya romantis"
"Uuwweeekkkk....." ucap Yuki dengan ekspresi seakan-akan ingin muntah. "PD loe kebangetan, sadar woy...sadar...." Yukipun menjitak kepala cowok itu dengan sedikit keras.
"Aawww sakit Ki, loe berani banget sich ma kakak kelas", cowok itu sedikit meringis karna sakit dibagian kepalanya
"Eh Stefan Praditya, ingat ya. Gue Yuki Janet, nggak pernah takut sama siapapun, termasuk cowok kayak loe, ngerti!!!" Yuki berkacak pinggang dengan wajah yang merah menahan amarah.
Stefan Praditya, kakak kelas Yuki. Tepatnya dia duduk dibangku kelas XII IPA, kenapa bisa dia berada di jurusan IPA? Ya karna kejeniusannya, dia ganteng, pintar, ketua club basket tapi sayangnya dia seorang playboy kelas wahid. Jangan ditanya berapa cewek yang sudah jadi korbannya, hampir separuh sekolah sudah pernah dipacarinya.
Yuki gadis tomboy yang sedikit ceroboh, dia salah satu cewek yang nggak mempan dengan rayuan seorang Stefan. Gimana Yuki terpesona, sedangkan setiap ketemu mereka pasti bertengkar. Seperti pagi itu dan pagi-pagi sebelumnya, bahkan hampir setiap pagi Yuki dan Stefan dipertemukan dalam sebuah hukuman karna kebandelan mereka masing-masing.
Saat Yuki dan Stefan masih berdiri menjalankan hukuman, ditempat lain beberapa siswa membicarakan mereka, tepatnya di kelas XI IPA.
"Loe liat tu, badboy and girlboy kita lagi-lagi menikmati sekali hukuman dari guru" salah satu dari mereka berujar.
"Cewek kayak gitu kok nggak sadar diri ya, masih aja ngejar-ngejar cowok perfect kayak Al" cibir cewek yang bergelayut manja pada seorang cowok yang hanya diam saat teman-temannya berkomentar tentang Yuki dan Stefan.
Pandangan cowok itu lurus menatap Yuki yang tengah berdebat dengan Stefan, kakak kelasnya yang tak kalah populernya dengan dirinya. Ada rasa tidak suka melihat Yuki dan Stefan berduaan.
Dia adalah Algha Brawijaya, cowok populer kedua di SMA MANDALA, pastinya setelah kepopuleran seorang Stefan Praditya.
Algha, siswa yang duduk di bangku XI IPA. Ganteng, ketua klub futsal, pintar dan yang paling dikenal oleh siswi-siswi lain adalah Algha yang goodboy. Berbanding terbalik dengan Stefan, Algha pendiam dan tak pernah terlihat dekat dengan seorang cewek kecuali Allysa, teman sekelasnya yang kemana-mana selalu ngikutin Algha.
Meski banyak cewek tergila-gila dan mengejarnya namun Algha tak pernah peduli, berbeda dengan Stefan yang pasti akan memacari cewek-cewek yang mendekatinya.
Stefan vs Algha, badboy vs goodboy. Dan Yuki tergila-gila pada seorang Algha, goodboy yang sekaligus tetangganya. Yuki selalu mengikuti kamanapun Algha berada, dia tak pernah malu di cap sebagai cewek gila karna selama mengejar Algha, tak pernah sekalipun Algha mengindahkannya. Tapi Yuki bukan gadis lemah, dia tak pernah menyerah mendekati Algha, karna menurutnya seorang Algha adalah belahan jiwanya dari kecil.
"Eh...gue baru sadar, ternyata loe pendek ya" ucap Stefam sambil memandang Yuki dari atas ke bawah, seakan-akan sedang mengukur tinggi Yuki.
Sementar Yuki yang mendengar ejekan Stefanpun sedikit emosi, dia memicingkan matanya dan bersiap-siap melepas sepatunya, namun sebelum Yuki melakukannya, Stefan menyadari tatapan Yuki dan dia segera berlari menghindar dari Yuki.
"Hahahah.... dasar pendek......!!!!" teriak Stefan yang sudah menjauh dari Yuki
Dengan sekuat tenaga, Yuki melempar sepatu flatnya ke arah Stefan
Ttuuuuiiiiinnngggggg......plak.
Sepatu mendarat sempurna pada bahu pak Andi yang sedang berjalan ke arahnya.
Yuki langsung membekap mulutnya dan segera kabur.
"Mati gue!!!" batin Yuki.
===========================
Jumpa lagi dengan Ana si Gadhiez Dheza with story baru.
Masih dilema nich.....
Couplenya Alki atau Stefki ya ???
Maybe ada saran.....hehehehe
Ana si GD
Jayapura
28.08.16
![](https://img.wattpad.com/cover/74525211-288-k815092.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Persimpangan Hati ✔
FanfictionAku berada di persimpangan hati Terombang ambing bagai ombak di tengah lautan lepas Menabrak karang dan bebatuan yang tajam Teriris bagai luka sayatan Pedih kala luka terbalut garam Perih laksana luka bertoreh asam Luruh dalam sujud Aku berada di pe...