Part 8

26 6 0
                                    

Masih lauren pov ^,^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"CAM!."Teriak kami semua bersamaan.

Bagaimana bisa kami berteriak? Ya,cam berada di atas dengan melayang.

"Hhahhaha.. Kau akan menjadi orang ketiga yg mati di tanganku." Ucap penyihir itu sinis.

Oh tidak!! Jangan sampai terjadi.

"Siapa orang pertama dan kedua yg kau bunuh?" Tanya ku berani.

"AYAH MU DAN IBU MU." Ucap penyihir itu menatap ku lalu menatap cam.

"JADI KAU YG MEMBUNUH NYA?" Ucap raja Vanessa.

"Ya. Karna aku ingin menguasai semua nya" ucap nya tajam.

#Flashback on

Kerajaan Vanessa dan Victoria mengadakan pesta di kediaman Vanessa.

"Victoria,sebentar lagi acara di mulai. Tapi ada yg belum siap." Ucap ratu dari vanessa.

"Aku. Aku bisa membantu raja dan ratu." Ucap nenek tua itu.

"Baiklah. Lakukan cepat." Perintah raja Victoria.

"Tapi Raja victoria dan Ratu Vanessa harus mendampingiku." Ucap penyihir itu.

"Hmm.. baiklah. Ayo!" Ucap ratu vanessa.

Sudah 4 jam Ratu Vanessa dan Raja Victoria tak datang ke pesta. Semua orang pun di buat panik oleh nya. Akhirnya,raja vanessa mengirimkan pasukan untuk menemukan Ratu vanessa dan raja victoria.

Hasil nya nihil. Tidak ada jejak apapun kedua nya tinggalkan. Sejak saat itu,Raja victoria dan Ratu Vanessa di nyatakan hilang. Bukan di bunuh.

#Flashback off

"Kau TIDAK TAU DIRI!" Ucap ratu victoria.

"Hahhha.. Kau semua manusia yg sangat bodoh!" Ucap penyihir meremehkan.

"Turunkan cam" ucap ku halus.

"Tidak! Dia harus mati! Dan kalian juga harus MATI!" Ucap nya tajam.

Aku hanya mempunyai 1 cara yaitu membaca mantra nya. Ku buka buku itu dan perlahan membaca nya.

"O fortuna velut luna statu variabilis semper crescis aut decrescis vita destestabilis" ucap ku panik.

OH TIDAK! Mengapa tak bisa? Hancurlah aku.

"KENAPA TAK BISA??!!" Ucap ku dengan sedikit terisak. Ya,aku sangat takut bila kami semua mati gara gara penyihir itu.

"LAUREN! COBA LAH SEKALI LAGI!" Ucap cam yg masih melayang.

"O fortuna velut luna statu variabilis semper crescis aut decrescis vita destestabilis"

ASTAGA! TAK BISA. Aku pun menangis karna gagal.

"Kau tak akan bisa membaca nya gadis kecil yg bodoh!"

"Berpikirlah..berpikirlah.." ucapku.

Ah! AKU INGAT saat camila membaca nya di pesawat.

#flashback on

Kulihat camila membaca nya dengan sangat serius. Ku dengar ia...

"O fortuna velut luna statu variabilis semper crescis aut decrescis vita desteslabilis"

Apa itu?? Aku pun menanyakan nya. Tapi dia tetap serius membaca nya. Bahkan saat aku mengajak nya berbicara, dia tetap fokus pada buku nya itu.Saat pesawat nya mendarat itu bukan bumi. YA! BUKAN BUMI!

#flashback off

Aku pun mulai memejamkan mataku dan membaca mantra ini tidak lupa membuka bagian tengah nya.

"O fortuna velut luna statu variabilis semper crescis aut decrescis vita destestabilis" ucap ku.

Dan...

BERHASIL??!!!

Sihir nya menghilang? BAGUS!

"Kerja bagus lauren!" Ucap semua nya senang.

Aku khawatir dengan keadaan cam.

"Apakah kau baik baik saja?" Tanya ku panik.

"Aku tak apa lauren. Kau khawatir ya?" Astaga cam! Kau membuat pipi ku panas!

"Ti..da..k..hmm terserah kau." Kata ku gugup.

"ANAKKU KEMBALI!" Ucap Raja Vanessa dan Ratu Vanessa bersamaan. Kulihat mata bunda ku mengeluarkan air mata.

Apakah itu air mata kebahagiaan? Semoga saja!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Maaf kalau typo. Please vote and comment.

The Secret BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang