Part 16

23 8 0
                                    

Justin pov

Aku dan 2 saudaraku sudah sampai didalam kamarku.

"Apa yg tadi kau lakukan cam? Kau sudah membuat kesalahan yg sangat fatal!" Ucap greyson to the point.

"Ya aku tahu. Apakah itu sangat berpengaruh pada lauren?." Tanya cam polos.

"APA KAU TIDAK SADAR??!! HAH??!! SEHARUSNYA KAU TAK MENGANGKAT TELFON DARI BITCH ITU! KAU LEBIH MEMILIH DIA DARI PADA LAUREN??!!" Ucap ku marah dan berteriak. Untung saja ruangan ku kedap suara.

"Aku hanya menjawab nya!" Ujar cam santai.

"BUKAN INI JAWABAN YG KU MAU. SIAPA YG KAU PILIH DIANTARA MEREKA BERDUA??!!" Aku sudah mulai geram dengan kelakuan cam yg sangat keras kepala.

"Aku lebih memilih lauren. Tapi apa salah nya jika aku mengangkat telfon dari cindy?" Tanya cam.

"Huh! Kau gila! Tadi kita sedang merencanakan cara untuk membatalkan acara pertunangan kalian. Tapi kau malah mengangkat telfon tak penting itu" kali ini greyson buka suara.

"Meminta maaf lah pada lauren" tambah ku.

"Baiklah. Aku akan minta maaf padanya." ucap cam. Aku dan greyson pun yg mendengarkan tersenyum senang.

Lauren pov

Oh tidak!! Cam akan bertunangan dengan cindy. Hiks... kenapa hati ku sesakit ini?.

Tok..tok..tok..

"Siapa?" Tanya ku.

"Ini aku dan camila" oh ternyata selena.

"Masuklah" ucapku.

Kurasa tempat tidurku bergoyang tanda ada yg menduduki nya.

"Bagaimana?" Tanya camila.

"Maksudmu?" Sungguh! Aku tak mengerti. Apa maksudnya?.

"Apa kau sudah lebih baik?" Tanya selena. Aku hanya mengangguk.

Kring...kring...kring...

Kulihat yg menelfon ku adalah cam. Huh! Aku tak berminat mengangkat nya.

"Siapa? Mengapa tidak kau angkat?" Tanya selena.

"Tidak penting" jawab ku. Hp itu kembali berdering. Aku pun hanya mengacuhkan nya.

"Aku angkat." Ucap camila.

"Tid.." sebelum aku melanjutkan kata kata ku,camz sudah mengangkat telfon nya.

"Speaker camz" ucap selena. Camila pun mengangguk.

'Halo lauren. Maaf kan aku'
'Ini aku,camila. Lauren tak mau mengangkat telfon nya. Jadi aku yg mengangkat nya'
'Oh..hmm..camz'
'Apa?'
'Boleh kah aku bicara pada lauren?'
'Sebentar'

Kulihat camila ingin memberikan telfon nya pada ku. Aku hanya menggelengkan kepalaku. Tapi ia memaksa. Huh! Baiklah. Aku angkat.

'Ha..halo..'
'Hai lauren'
'Langsung saja'
'Baiklah. Aku ingin meminta maaf padamu.'
'Tak ada yg dimaafkan. Apakah kau pernah membuat kesalahan?'
'Hmm. Sepertinya iya'
'Kalau begitu aku maafkan'
'Apa kau masih marah?'
'Hah! Tidak ada yg perlu dimarahkan kan? Haha! Aku ini bukan siapa siapa mu cam.'
'Kau ini adalah...'
'Anggap saja kita tidak kenal dari awal'

Aku pun langsung mematikan hp ku.

"Kenapa kau matikan?" Tanya selena.

"Tidak penting. Sekarang,kalian berdua keluar. Aku ingin sendiri" ucap ku dingin.

"Baiklah." Ucap mereka berdua pasrah.

Huh! Apa cam tak mencintaiku? Baiklah! Aku mengerti.

Cameron pov

Apa??!! Bisa bisa nya lauren bilang kalau aku dan dia harus menganggap kita tak pernah kenal dari awal. Padahal,aku berharap agar lauren memaafkan ku. Sebegitu besar kah salahku padanya? Entahlah.

"Bagaimana?" Tanya justin.

"Semua tak berubah. Ia masih sama" jawab ku.

"Kau ini. Siapa suruh kau ada lauren malah berpihak pada cindy." Ucap greyson sinis.

"Brisik kau!"ucap ku geram.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Typo ya? Maaf. Please vote and comment!

The Secret BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang