Terjerat Hutang Karena Alam

167 4 0
                                    

Pagi harinya Rafidh ditelpon salah seorang temannya untuk menagih hutang.

“ Iya nanti aku bayar. Aku nggak mungkin minta sama orangtuaku.” kata Rafidh.

Lalu ia segera pulang. Di perjalanan ia terus memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang Rp 2.500.000; dalam satu minggu. Kemudian Vada melihatnya dan menghampirinya.

“ Rafidh!” sapa Vada dari seberang jalan.

“ Vada, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Rafidh.

“ Aku tadi mau ke taman tapi aku lihat kamu jadi aku hampiri deh.” kata Vada.

“ Oh… Ayo kita sarapan di taman, aku ingin bicara.” ucap Rafidh.

“ Ayo, kita naik mobilku aja.” ajak Vada.

Mereka pun sarapan bersama dan berbincang-bincang. Rafidh menceritakan masalahnya dengan Vada. Vada berusaha membantu dengan memberi saran agar Rafidh bicara dengan orangtuanya.

“ Ada baiknya kamu bicara sama orangtua kamu. Karena cuma mereka yang bisa bantu kamu. Kamu nggak mungkin menyembunyikan semuanya dari orangtua kamu dan lari dari teman kamu itu. Karena pasti suatu saat semua itu akan terungkap. Lebih baik terungkap sekarang daripada nanti.”

“ Nggak mungkin kalau aku cerita sama orangtuaku. Mereka bisa marah kalau tahu aku punya hutang. Apalagi hutang itu aku gunakan untuk taruhan dengan temanku. Dan parahnya taruhannya tentang cewek.” jelas Rafidh.

“ Jadi kamu taruhan cewek? Siapa cewek itu?” tanya Vada.

“ Alam Dhilian” jawab Rafidh.

“ What? Alam SMP-ku itu kan?” Vada terkejut.

“ Iya… Anak kelas 8C.” kata Rafidh.

“ Gila kamu, Raf. Trus sekarang kamu mau gimana? Apa kamu mau kerja?” tanya Vada.

“ Vada, Rafidh. Kalian di sini.” sapa El.

“ Hai, El. Ayo gabung.” kata Vada.

“ Kalian ngapain di sini?” tanya El.

“ Kami hanya bicara biasa.” jawab Vada.

“ El, aku dengar orangtua kamu punya rental mobil.” kata Rafidh.

“ Iya, terus?” “ Ada lowongan gak?”

“ Ada sih. Emangnya siapa yang butuh kerja?”

“ Aku..” kata Rafidh mengejutkan.

“ Kamu? Gak mungkinlah seusia kamu butuh kerja. Apalagi keluarga kamu termasuk orang yang punya.”

“ Gini, El.” kata Vada memotong. “ Rafidh itu kalah taruhan untuk dapetin pacar. So, dia punya hutang 2,5 juta. Dan temennya itu nagih hutangnya. Jadi dia butuh kerjaan. Kamu bisa kan bantu dia? Plis, ngomong sama ayah kamu. Pasti dia bisa bantu.” lanjut Vada menjelaskan.

“ Oke, akan aku coba. Emang siapa sih ceweknya?” tanya El.

“ Alam Dhilian” jawab Rafidh.

“ Alam? Anak ngehitz itu?”

“ Iya.. kok kayaknya kamu kaget gitu”

“ Gak kaget, biasa aja”

“ Ya udah kita kesini kan buat makan, jadi mau pesen apa nih? Aku yang traktir” kata Vada.

Kisah Masa SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang