Prolog

367 41 6
                                    

"Sejak awal aku sudah memperingatimu bukan? Menjauhlah dari hidupku, juga orang yang kucintai. Apa sulitnya bagimu? Bahkan kau bisa mendapatkan yang jauh lebih sempurna darinya, apa kau tidak puas sudah merebut semuanya? Kau selalu haus akan pujian dan aku muak akan itu. Memang seharusnya kau yang kubunuh, tapi aku ingin hidupmu menderita. Itu cara terbaik untuk membunuh seseorang bukan?"

"Kita hanya berteman, dan kau tahu itu. Apa yang kau harapkan dariku? Bahkan jika aku mati, belum tentu dia akan menjadi milikmu" Wanita itu tampak waspada dengan siluman iblis yang ada dihadapannya, sangat sulit dipercaya bahwa dia bisa melakukannya. Siapa yang menyangka?

"Tutup mulutmu, nikmati hari hari terakhirmu" Jawabnya dengan senyum penuh kemenangan.







hai! welcome to my first story. Ini Love Story kok, tapi dibikin jadi ada thrillernya.

karna, biar dramatis kayak anak jalanan. Enggalah,canda. Biar seru, biar beda.

Mau ngevote mau engga terserah, tapi kalo ada saran atau kritik bisa comment :).

Mau kenalan? Dm aja pasti dibales kok, maklum jomblo.

kalo ada bahasa baku itu artinya mereka ngobrol pake bhs inggris, gue takut salah nanti yang baca malah bingung.

sekian dan terimakasih.

Enjoy! :)

MurdererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang