Chapter 9. Immaturnity of Ken Yorindra

290 8 0
                                    

Aku kembali lagi ke tanah jawa. Setelah seminggu melakukan perjalanan ke Kalimatan Timur dan Selatan. Sabtu sore aku sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta menembus perjalanan 3 jam berikutnya ke Bandung. Janji ketemu Lexa pada hari itu dicancel, karena aku khawatir akan ketidakmampuanku memberi waktu yang senggang untuk menikmati hari dengan Lexa.

"Xa, kita cancel aja hari ini, aku baru sampenya jam 5 an. Belum ke Mentengnya"

"Ga papa, pak ken. Ini aku jadinya ketemu Rinda, sahabat kantor dahulu. Udah lama ga ketemu juga"

"Okey, So no problem dong ya. Aku lanjut ke Bandung Lexa"

"Iya, Sebaiknya begitu pak ken. Mama dan Papa pak ken pasti sudah merindukan anaknya di weekend. Udah lama pak ken ga ke bandung, kan?"

"iya Xa. Lagian senin, aku ke Jakarta lagi kok"

"Loh, Ngapain pak ken? "

"Pak Salim, Manggil Xa. Report Hasil di Kalimantan, Trus kasih tau hasil Assesmentku yang kemaren, sama pak Salim mau kasih surat SP"

"Loh, Kenapa?"

"Hehe, Biasa Xa. Aku kesiangan di hari Sabtu dan Rabu. Orang udah pada sibuk chatting di grup jam 7. Aku baru balasnya jam 9. Hahhaha"

"Hahaha, ih jadi sedikit ilfil. Bangun pagi dong pak ken?"

"Hahaha, kamu mau lempar batu kerumahku sementara kamu tinggal dirumah kaca Xa?"

"Maksudnya?"

"Bukannya kamu juga sering telat? Jam 8.34, 8.44 atau 8.33 yang seharusnya jam 8.30 masuk?"

"HAHAHHHAA, Ko pak ken tau?"

"Iya tau dong, aku kan nelp kamu tiap pagi, atau kalo ga bbman kan? Aku perhatiin kamu baru bisa balasnya diatas jam segitu. Kamu sudah bisa gabung sama klub yang kak Anggi Elguswanda bentuk, Xa"

"Club apa?"

"Injuried Time People Club. Orang-orang yang datang saat-saat waktu yang mendekati telat atau telat dikit. Istilah Injuries time itu merujuk pada pertandingan sepakbola Xa. Durasi pertandingan sepakbola itu 90 menit. Tapi akan Selalu ada waktu tambahan 2-4 menit untuk menggantikan waktu waktu cedera permain dalam pertandingan. Istilah itu ditemukan dan langsung diketuai kak Anggi Elguswanda, dengan wakil ketua, Andrikel Yorindra. Beranggotakan Andita Aisyah Yudayana, Anthoni Octaviano, Dudi Budiarsa, Ahmad Dzikiri dan Lain lain. Wellcome to the Club Xa"

"Hahaha, Renata masuk tuh pak ken. Sama aja kok sama aku"

"Okey. Kamu nonton deh, Film-Film Anna Hathaway yang aku rekomendasikan"

"Okey, besok abis gereja, aku nonton Devil Wear Prada dan The intern deh"

"Nonton lah Xa, Biar kamu ga ganas lagi. Hahaha"

"Aku Alim begini, Ganas dari mana? Haha?"

"Noo Laaah, Kejadian dengan Kacab Sumatera, Bahasa Bbm?"

"Itu bukan ganas pak ken, Tapi professional dalam bekerja"

"Haha, Iya aja deh, biar cepat"

Sebenarnya kata ganas tidak cocok digunakan saat itu. Cuma untuk menggodanya. Dalam bekerja Lexa, untuk ukuran 24 tahun, cukup tegas dan sadis. Berbeda dengan kesehariannya. Bahasa BBmnya itu sama aja dengan bahasa direktur marketing, Pak Trisno. Terlihat lebih sadis karena pak Trisno hanya memarahi bawahannya, namun lexa menggunakan bahasa itu pada orang diatasnya. Haha. Entah karena lulusan dari Bank terkemuka di Indonesia atau saat itu dia hanya lagi dapet bulanan. Entahlah

---------------------------------------------------------------------------

Senin pagi aku sudah sampai Ho jam 7 pagi. Pagi itu cerah sekali, perjalanan Bandung-Jakarta tidak begitu membuat lelah. Karena yang nyetir adalah adekku, Gery. Jam 7, 1 jam sebelum kantor masuk, aku sudah menghadap pak Dicky.

Alexa, Sebuah Cinta Beda KeyakinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang