Hari hari berlalu hingga tanpa kita sadari sudah menjelang Ied Fitri 2016. Dari semua bulan, bulan inilah yang paling banyak aku bertemu dengannya. Seminggu bisa 3-4 kali. Aku begitu menikmati hari hari bersamanya. Tak pernah bosen sedikitpun. Dan rasanya begitu juga dengan Lexa. Aura positif dan sharing kehidupan membuatnya selalu menyukai hari hari bersamaku. Novel versi gratis ini baru 75 persen cerita. untuk versi lengkapnya tunggu November 2016 versi Novel Cetak berbayar.
Tanpa ada sebuah kata, surat resmi berkops surat atau kesepakatan diatas materai, Aku dan Lexa menjalani hari hari seperti yang dilakukan oleh pasangan pacaran. Hanya saja kita berbeda sedikit. Memperbolehkan untuk berkencan dengan orang yang agama. Tapi dilarang keras berpacaran dengan orang yang berbeda agama.
"Kita stop ketika salah satu dari kita punya pacar ya pak Ken"
"Iya tenang aja. aku tidak berniat untuk menghalangi jodohmu kok, Xa. begitu juga kamu ya? kamu carilah koko koko yang baik"
"Iya. Pak ken juga cari lah wanita wanita muslimah"
"Iya Xa. Tapi awas ya kamu berkencan dengan orang yang berbeda agama lagi. ilang semua kontakmu di semua medsos dan smartphoneku"
"Iya, tapi kenapa pak Ken?"
"Kenapa musti kamu cari lagi, kalau kamu sudah punya paket lengkap?"
"Iya pak Ken. Deal"
Begitulah akhirnya. kita harus mengalah pada apa yang menurut orang tua kita penting. Andai agama dan budaya tidak dijadikan masalah, Lexa sudah memperkenalkanku pada orang tuanya. Jika kita terlahir Se-agama dan se ras, Paling lambat Desember 2017 kita sudah menikah. Alih Alih seperti sekarang yang seperti menjaga dan menahan hati masing masing.
Setiap kisah pasti ada akhir yang harus di lalui. Begitulah sepenggal lirik lagu Ada Band dan benar adanya. Sampai saat ini aku hanya mencintainya. Tidak ada yang lain. Fokus hanya untuk Lexa seorang. Tapi sebagai laki-laki, akulah yang harus memutuskan kapan semua ini harus berakhir. Sekarang masih Juli. Ada waktu 6 bulan lagi aku akan fokus padanya.
"Pak Ken carilah yang seagama dan nikahi atuh. Udah keburu tua tar" katanya sempat di suatu kesempatan.
"Haha. jangan menyuruhku untuk melakukan sesuatu yang akan bikin kamu nangis darah karenanya, Xa. Gampang itu, aku tidak akan mencari. Akan datang dengan sendirinya seperti tuhan mempertemukan kita di Bandung. Jadi jangan sok suruh suruh lagi. Tar kamu menyesal. Aku dah putuskan fokus ke kamu sampai Desember. Tapi ga tau ya kalo ada masa tenggangnya. Setelah itu baru aku berusaha menemukan yang lain"
"Aneh pak Ken ini. Masa harus ada dealinenya? Kenapa?"
Aku tidak pernah menjawab pertanyaan itu padanya. Bagiku jawaban dari semuanya adalah sederhana. Aku ingin mencintainya seperti istriku sendiri. Dari segi perhatian, segi perlakuan dan segi kadar cinta. Namun tidak pada hal hal yang dilarang. Lexa adalah Istri yang tidak bisa aku miliki. Jadi waktu 6 bulan yang singkat ini, aku berikan semua perlakuan itu padanya. Pada beberapa kesempatan, dia sudah merasakan hal itu.
Kejadian 1
"Yang Tenderloin buat siapa?" Pelayan steak 21 bertanya.
"Oh. Yang itu buat istri saya mbak" Jawabku mantap.
Lexa hanya tersenyum dengan perkataanku. Perkataan yang muncul tiba-tiba dan aku seolah olah mengatakannya memang sudah seperti pasangan menikah.
"Yang mana istrinya pak?" tanya pelayan yang bigung karena ada mbak tia diantara Lexa.
"Menurut mbak yang mana coba?"
"Yang ini?" tanya pelayan itu menunjuk mbak tia.
"Oh yang itu sudah punya anak 2 dari orang lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa, Sebuah Cinta Beda Keyakinan
HumorKen yang muslim padang mencintai lexa, Protestan secara unconditonally. Ken berusaha meyakinkan lexa dan melakukan apa-apa yg melebihi kemampuan dia. Lexa tetap tidak bergeming dan terus menahan hatinya. Pada akhirnya ken memutuskan untuk Nothing...