Chapter 16. Sebuah Surat UntukMu Tuhan

277 4 1
                                    

Dear Tuhan,


Engkaulah Raja apa yang ada di langit dan bumi. Hanya kepada Engkau, kami meminta petunjuk dan hanya kepada Engkau kami memohon Jalan yang lurus. Mulialah nama-Mu di setiap doa yang dipanjatkan untukmu. Allah, Tuhan semesta alam. Allahnya Kaum Muslimin. Allah atau Bapanya Nasrani. Ellohimnya kaum yahudi. Kami berdoa untuk tuhan yang sama. Hanya berbeda pelafalan. Tapi jelas tujuannya untukMU yang satu. Tidak ada tuhan selain Engkau.


Engkau kirimkan 3 Agama dan 4 kitab pada era yang berbeda hingga berhenti di agama terakhir 14 Abad yang lalu. Ibrahim, Musa dan Daud Kau kirimkan untuk kaum Yahudi. Isa putra Maryam, Engkau kirimkan pada umat Nasrani. Dan Muhammad Kau berikan padaku dan kaum muslimin dan rahmat semesta alam. Sungguh Mulia Engkau, dan segala puji bagi-MU.


Dear Tuhan,


Apa yang kemudian dilakukan manusia terhadap FirmanMu. Demi kesenangan dunia, demi kenikmatan sementara, mereka menjual ayat-ayatmu. Merubahnya sesuai kepentingan mereka. Politik, Uang, kekuasaan dan keinginan untuk dihormati dan bahkan untuk disembah, membuat beberapa orang umatMu gelap mata dan dengan segala upaya menyesatkan apa yang telah Kau Firmankan.


Aku mempelajari 3 Kitabmu. Dan aku sekarang tahu apa yang aku yakini.


Kau turunkan wahyu melalui Malaikat Jibril. Malaikat Gabriel. Rohul Kudus dalam Alqur'an dan Roh Kudus dalam Injil walaupun dalam makna yang berbeda


Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Al-Baqarah: 97)



Petikan ayat ini sudah cukup menggambarkan yang Engku sampaikan pada kami lewat malaikat JibrilMu atau Gabrielmu. Membenarkan kitab-kitab sebelumnya, adalah suatu kalimat yang mengatakan bahwa Yahudi dan Kristen adalah agama yang Engkau turunkan sebelum turunnya Islam. Jika tidak ada yang mempersekutukanMu lagi setelah kematian Ibrahim/Abraham dan Ismail/Ismhael, Agama cukup berhenti di Yahudi. Al-masih Putra Maryam, Turun untuk meluruskannya kembali.Kembali ke pasal satu. Lakum dinukum waliadid. Agamaku Agamaku, Agamamu agamamu. Sebuah petikan surah Alkafirun ayat 6.



30 tahun aku menganut agama islam. Di umur 6 tahun aku membaca alQuran. Tapi tidak dengan terjemahannya. Agamaku sampai diusia 30 tahun adalah agama warisan. Aku shalat karena katanya aku bisa tenang dan masuk surga karenanya. Aku berbuat baik didunia karena ingin berbuat baik didunia tanpa tahu ternyata ada imbalan yang Kau janjikan. Ada larangan dalam makanan dan bersikap, aku turuti tanpa tahu apa sebabnya. Tanpa mau tahu dimana dalilnya. Sementara Alquran selalu ada disudut ruangan rumahku yang dibelikan oleh ayaku dulu.



Tiba-tiba. Kau ciptakan suatu perasaan pada seseorang yang bernama Alexandra Gabriella. Kau pertemukan kami, dan kau ciptakan rasa ketertarikan luar biasa padanya. Kau persulit, Aku bigung. Tapi kemudian aku tahu kenapa kau ciptakan keadaan sulit itu.



Ayahku, begitu lelah mengingatkanku pentingnya shalat 5 waktu. Betapa kehidupan di akhirat lebih penting daripada kehidupan atau kenikmatan didunia. Aku iyakan tapi tidak aku kerjakan. Sebatas menghormati tugas untuk menjaga kehormatanmu, ayah. Tidak ada ayah, aku lupa dengan tugas manusia ciptaan tuhan pada penciptaNya. Hariku berlalu tanpa arah dan tujuan. Kita hidup bukan untuk berlalu begitu saja.



Aku bertanya pada Mang Dadang, Mang Agus dan Mang Uus, Kenapa kita diciptakan didunia?. Untuk bermalas masalan? Untuk bersenang-senang? Untuk saling membenci? Untuk berlalu begitu saja?.



Dan tidak ada yang bisa menjawab pertanyaanku dengan puas.



Kau ciptakan manusia dengan sempurna. Punya akal. Punya pikiran untuk berpikir logis. Diberikan kebebasan mutlak menentukan tindakannya.

Alexa, Sebuah Cinta Beda KeyakinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang