Part 7: Sunday Morning

7K 367 9
                                    

***

DEG!
Jantung Alice serasa seperti dihantam oleh benda yang keras saat mengetahui Rachel sudah berdiri di depannya saat dia kembali dari dapur dengan tatapan kesal. Justin berlari dari belakang Rachel dan berhasil menghentikannya tepat saat Rachel sudah menemukan Alice di sana. Dia terlambat.

"Rachel, ini nggak seperti apa yang kamu bayangkan," kata Justin berusaha menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Tapi semalam pria itu juga sudah tidur di samping Alice tanpa sehelai baju pun.

"Oh yeah? Lalu kenapa dia di sini?" tanya gadis berparas cantik itu curiga.

"Rachel, sebenarnya aku ke sini untuk mencari Jason," potong Alice sambil tersenyum lalu mengambil tasnya. "Tapi ku rasa Jason nggak di sini jadi--" sambung gadis itu tapi terpotong oleh seseorang di belakangnya.

"Aku di sini," katanya. Semua menengok ke arah dari mana suara itu berasal. Justin yang masih menyimpan sedikit dendam pada adiknya itu harus menahan diri.

"J-Jason? A-aku pikir kamu pergi," kata Alice grogi karena masih trauma dengan kejadian semalam. Masih ingin menjauhkan dirinya dulu dari Jason. Pria itu hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Ayo kita bicara di luar aja," ajak Jason sambil menarik tangan Alice yang belum siap untuk berjalan. Gadis itu melihat ke arah Justin khawatir yang hanya bisa diam.

***
Akhirnya gadis itu duduk di jog di sebelah Jason di dalam Mustang milik pria itu. Atapnya memang sengaja dibuka dan angin yang masih sejuk menggelitik kedua tubuh manusia ini. Alice masih merasa kurang nyaman. Karena Jason hampir saja merenggut keperawanannya semalam dan juga rambut Alice yang jadi berantakan akibat Jason mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan kencang.

"Kita mau ke mana?" tanya Alice.

"Menurutmu?" Jason malah balik bertanya sambil tersenyum miring.

"Nggak nggak Jason. Nggak sekarang. Aku nggak bisa pergi sama kamu sekarang karena--" kata-kata Alice terputus ketika sebuah deringan terdengar dari dalam tasnya. Ia mengambil benda tipis berbentuk persegi panjang itu lalu menyentuh tombol berwarna hijau.

"Yes Alex?" ucap Alice membuat Jason mengangkat sebelah alisnya.

"Kamu di mana sekarang?"

"Yeaa Alex, aku di perjalanan mau pulang sekarang," jawab Alice tidak mau membuat kakaknya itu mengomel-ngomel lagi.

"Okay. Lebih cepat lebih baik," kata Alex seperti sedikit memberi ancaman.

"Of course my lovely brother, muach," ucap Alice mengakhiri pembicaraan lalu memasukkan kembali ponselnya.

"Dengar itu?" tanya Alice kepada Jason yang masih saja menjalankan mobilnya ke arah yang berlawanan dari rumahnya. Jason hanya menaikkan kedua alisnya.

"Sekarang turunkan aku di sini karena aku mau pulang," ucap Alice dengan nada kesal. Pria itu segera menghentikan mobilnya dan Alice bersiap-siap untuk beranjak pergi dari Mustang Jason. Tapi sebelum itu terjadi, Jason menarik tangan Alice dan hampir saja kepala gadis itu terhantam kepala Jason.

"Apa lagi?" tanya Alice ketus sambil menjauhkan mukanya dari Jason dan melepaskan tangannya.

"Okay aku akan mengantarmu pulang. Tapi tolong, jangan marah padaku," pinta Jason sambil menatap kedua mata Alice.

"Kalau kamu nggak mau mengantarku pulang juga nggak papa kok. Lagian perasaan marah itu datang sendiri karena kesalahanmu,"

"Okay okay aku salah. Aku memang salah telah mengajakmu ke klub malam itu dan berakhir jadi seperti yang nggak kita inginkan. Kamu mau kan memaafkanku?" tanya Jason. Suasana hening seketika. Apalagi saat hanya satu atau dua kendaraan yang lewat di sekitar mereka. Atau angin yang berhembus membuat rambut Alice tertiup ke belakang.

"Sorry Jas. Tapi aku masih belum bisa memaafkanmu," ucap Alice kemudian yang sudah membuka pintu Mustang itu.

"Jangan. Aku akan mengantarmu pulang," kata Jason yang lagi-lagi harus menahan tangan Alice.

"Terserah lah,"

***
Banyak yang Alice ketahui semenjak tadi pagi saat ia bangun tidur. Alice baru sadar pagi tadi bahwa memang yang dilihatnya sebelumnya memang benar. Ada kemiripan diantara Justin dan Jason. Dan ternyata Justin punya empat saudara kembar yang tidak sama sekali disangkanya. Dan Drew, salah satu dari adik Justin yang sudah membuat janji untuk bertemu dengannya lagi lain waktu. Bahkan unurnya satu tahun lebih muda darinya.

Tok tok tok.
Alice mengetuk pintu kamar kakaknya. Suara berat dari kakaknya itu terdengar dari dalam menyuruhnya untuk masuk. Gadis itu melangkah perlahan dan melihat tubuh kakaknya itu sedang duduk di atas kursi di depan laptopnya terus mengetik sesuatu.

"Hi Alex," sapa Alice lalu menghempaskan tubuhnya di atas kasur kakaknya.

"Hi. So Al, kamu pikir itu bukan suatu kesalahan saat kamu pergi dengan temanmu Jason sampai tengah malam dan tidak menghubungiku?" tanya Alex tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

"I'm so sorry. Semalam dia menawarkanku untuk ikut pesta tidur di rumahnya," kata Alice berbohong. Kakaknya masih berpikir sambil terus mengetik tugasnya.

"Bersama saudara-saudara Jason? Adik-adik Justin? Haha, sudah ku duga kamu mulai bertingkah laku buruk semenjak dekat dengan Jason," ucap Alex santai seperti bisa membaca apa yang sebenarnya terjadi. Tentu saja Alex tau, karena Justin kan cowok terpopuler di kampusnya. Jantung Alice mulai berdetak kencang ketika Alex berpindah duduk di sebelahnya. Gadis itu bangun dan duduk di sebelah Alex.

"I'm sorry Al. Aku nggak akan mengulangi lagi kejadian ini. Kamu percaya kan aku nggak melakukan apa-apa?" ucap Alice lalu memeluk kakak laki-lakinya yang duduk di sebelahnya itu. Alex membalasnya sambil mengusap-usap rambut panjang adiknya itu lalu mengangguk. Yeah, suasana seperti ini yang lama dirindukan mereka.

"Aku rindu mom dan dad, hhh," kata Alice sambil melepas pelukannya.

"Yeah, me too. Aku janji aku akan membawamu ke London saat kita libur, okay?" hibur Alex sambil melemparkan senyum. Alice mengangguk sambil membalas senyuman kakaknya.

"Thank you," ucap Alice kepada Alex lalu membenamkan kepalanya di bahu Alex lagi.


-To Be Continued-
---------------------
Thank you so much guys for the votes :)
Maaf kalau ada beberapa typo dan ceritanya kurang seru
Akhir2 ini baru nggak ada inspirasi :(
Kalau kalian suka tolong vote ya :)

Much love, alifa <3

Lovers (Justin Bieber Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang