Part 19: Flashback

5.5K 318 17
                                    

***

Alice merasa tidurnya sangat nyaman semalam. Tidak tahu kenapa. Rasanya seperti ada orang yang melindunginya saat ia terlelap.

Matanya masih tertutup dan sangat berat untuk dibuka, tetapi pikirannya sudah berlari kemana-mana ketika ia merasakan sebuah tangan melilit di sekitar perutnya. Membuat gadis itu agak kesulitan bernafas karena tertindih tangan yang berat itu.

Alice membalikkan badannya dan menemukan Justin yang masih tertidur. Wajahnya terlihat sangat tenang saat matanya tertutup, membuatnya ingin tersenyum. Gadis itu memindahkan tangan Justin diikuti sebuah gerakan dari tubuh Justin.

Tetapi saat ia ingin turun dari tempat tidur, sebuah tangan kekar menahannya. Justin masih memejamkan matanya tetapi bibirnya tersenyum.

"Justin, what are you doing? Lepaskan aku,"

"Aku nggak akan melepaskanmu sebelum kamu memberiku 'morning kiss'," ucap Justin sambil tertawa kecil dan menatap Alice yang mukanya mulai memerah.

"Ah, udahlah, jangan bersikap seperti anak kecil," Alice malah mengucapkan kata-kata yang sama sekali belum dicernanya diotak. Langsung begitu saja meluncur dari mulutnya.

"Anak kecil? Alice yang cantik, aku cuma minta satu permintaan aja kok. Just a morning kiss from you, please," pinta Justin masih menahan tangan Alice bahkan menariknya. Gadis itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba melepaskan tangannya dari Justin.

"Justin, lepaskan aku sekarang. Atau...," Alice masih menggantungkan kata-katanya.

"Atau apa? Atau kamu akan menciumku?" tanya Justin sambil tersenyum miring.

"Justin aku serius. Cepat lepaskan aku," ucap Alice dengan nada yang agak kesal.

"Give me one and i'll let you go," kata Justin dengan raspy voice-nya yang menurut Alice sangat seksi dan membuatnya merinding.

"Okay, but close your eyes,"

"Tapi janji, jangan coba coba kabur dariku," kata Justin yang setelah itu menutup matanya perlahan.

"Iyaaa," balas Alice. Gadis itu masih kebingungan apa yang harus dilakukannya sekarang, karena salah satu tangannya ada digenggaman erat Justin. Dia melihat ke kanan dan kiri, mencari sesuatu yang bisa dilakukan untuk menghindari semua ini.

Dan untunglah seseorang menyelamatkan Alice dari semua ini. Mereka -Alice dan Justin- langsung memghentikan apa yang mereka lakukan ketika melihat seorang gadis dengan hot pants dan kaosnya itu berdiri mematung di depan pintu.

"Rachel?" ucap Alice sambil berjalan ke arahnya. Gadis itu tersenyum lalu memberikan sebingkis buah-buahan.

"Hi Alice. Justin, bagaimana keadaanmu?" tanya Rachel ramah. Alice yang melihatnya merasa kaget dan aneh. Dia pikir Rachel akan mengatainya di depan pintu tadi. Tapi yang terjadi malah kebalikannya.

"Udah agak baikan. Kamu ngapain ke sini? Dan dari mana kamu tau aku sedang ada di rumah sakit?" tanya Justin saat Rachel mendekat ke arahnya.

"Tentu saja menjengukmu. Dan aku tau dari anak-anak kampus. Well, kamu inget kan kalau kamu itu cowok 'populer'?" jawab Rachel sambil mempertegas kata-kata populer tersebut.

"Ngomong-ngomong, maaf ya aku masuk dengan cara yang nggak sopan. Sepertinya kalian sedang melakukan hal yang privasi," lanjut gadis itu yang lagaknya terlihat sombong. Tidak pernah berubah.

"Oh, enggak. Maksudku, makasih karna sudah masuk dengan cara seperti itu. Haha," balas Alice yang diikuti dengan tatapan Justin yang melotot. Rachel hanya tertawa kecil.

Lovers (Justin Bieber Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang