Part 14: Caroline James

6.1K 313 5
                                    

***

Pria itu keluar dari dalam mobilnya dengan mata setengah terbuka dan membawa sebotol vodka. Dia tertawa tidak jelas sambil berbicara kotor membuat Justin ingin meninjunya tapi niat itu ia urungkan karena dia tahu Jason sedang mabuk.

"What the fuck," kata Jason mendekat ke arah Justin. "Lain kali lihat-lihat kalau menyetir. Jangan asal sampai menabrak orang. Hhh stupid," Jason mendorong tubuh kakaknya itu. Untung mobil mereka ada di pinggir jalan.

"Jason! Sadar!" Justin mengguncang tubuh adiknya itu.

"Ugh! Jangan menyentuhku!" Jason malah mendorong Justin yang hampir saja jatuh. Tiba-tiba seseorang keluar lagi dari dalam audi bercorak macan tutul itu. Dengan keadaan yang sama. Mabuk.

"What? Derek! Apa yang kamu lakukan di sana?!" seru Justin membuatnya bertambah bingung sekaligus kaget melihat keadaan Derek yang mabuk. Baru kali ini Justin melihat adiknya itu mabuk.

"What's up bitch?" tanya Derek kepada Justin yang hampir saja jatuh menimpa bumper mobil depan Jason. Justin segera merangkul Derek dan membawanya ke dalam ferrari-nya. Sedangkan Jason, ia biarkan di sana karena Justin tidak mau berkelahi di tengah jalan.

SKIP
**
Monday.
Kembali ke kampus seperti biasa. Setiap hari bertemu dengan orang-orang yang sama dan pelajaran yang menyebalkan.

Alice berjalan dengan malas menuju lokernya sambil mengeratkan jaket yang melilit tubuhnya. Hari itu memang lumayan dingin, mungkin karena faktor akan turun salju. Bulan Desember memang biasanya adalah musim salju. Saat membuka loker, ponsel gadis itu berdering tiba-tiba menandakan ada pesan singkat.

From: Alex
Nanti pulang dari kampus kamu jemput Caroline di bandara ya. Aku ada latihan basket sampai sore. Kamu bisa pakai mobilku nanti aku bisa pulang naik taksi. Ingat, jangan ngebut, jangan ugal-ugalan, pakai sabuk pengaman, pokoknya hati-hati okay? See you

Alex mengirim pesan panjang lebar itu yang membuat Alice mendengus keras. Bukan karena sebal, dia tidak terlalu suka sifat kakaknya yang terlalu over protective.

From: Alice
Caroline ke LA? Untuk apa?

From: Alex
Kabar buruk Al, uncle John meninggal dunia kemarin malam. Caroline baru saja memeritahuku. Dia akan tinggal bersama kita untuk sementara waktu

From: Alice
Really? Omg. I'm so sorry for her. Tapi, kenapa sementara waktu?

From: Alex
I don't know. Mungkin dia nggak mau merepotkan kita tapi entahlah.

From: Alice
Yeah maybe. Okay, aku akan menjemputnya nanti pulang dari kampus

Ya, jadi Caroline itu adalah sepupu Alice yang sudah yatim alias tidak mempunyai ibu. Ibunya meninggal dunia sejak Caroline berumur 13 tahun dan sekarang umurnya 18 tahun.

Setelah selesai menata bukunya, Alice menutup lokernya kembali dan menguncinya. Tapi saat ia membalikkan badannya...

"Hi gorgeous," ucap seseorang di depan Alice saat ia berbalik dan sangat dekat dengan wajahnya, satu senti meter saja mungkin. Karena kaget, Alice langsung mundur selangkah dan dug! Kepala belakangnya terbentur lokernya.

"Aw," rintih Alice sambil memegangi kepala belakangnya.

"Oh my God, i'm sorry Alice. Aku nggak bermaksud membuatmu kaget dan terbentur," kata pria dengan bandana merah itu sambil mengelus-elus kepala belakang gadis itu.

"No no, it's okay Jas haha. I'm okay,"

"No, you're not. I think you need a hug," ujar Jason lalu memeluk tubuh mungil Alice di depan lokernya, dan banyak orang yang mondar mandir sambil melirik mereka.

"Oh Jason, i'm okay. Sekarang lepaskan aku," kata Alice sambil sedikit tertawa. Tidak membalas pelukan Jason.

"Lie," ucap Jason seperti bisa membaca pikiran Alice. Pria itu yang selalu bisa mengerti Alice.

"Uncle-ku meninggal semalam," kata Alice akhirnya. Uncle John adalah paman terdekat Alice. Beliau mengajari gadis itu banyak hal. Termasuk bersikap mandiri, sabar, dan banyak lagi.

"Oh, i'm so sorry. Dia akan mendapatkan tempat terbaik di sana. I promise," ujar Jason sambil mengelus-elus punggung Alice. Gadis itu tanpa sadar meneteskan air mata dibahu Jason.

***
Alice melirik jam tangannya untuk yang ke tiga kalinya. Sudah sejak setengah jam yang lalu dia menanti kedatangan saudara sepupunya itu. Beberapa detik kemudian setelah mendongkakkan kepalanya, ia melihat seorang gadis dengan jaket biru tosca-nya dan celana jeans berjalan keluar dari kedatangan domestik sambil menarik kopernya.

Tanpa basa basi, Alice melambaikan tangannya ke arah Caroline. Gadis itu -Alice- berlari menuju ke arah saudara sepupunya lalu langsung memeluknya.

"Alice! I miss you so much," ucap Caroline ketika Alice memeluknya.

"I miss you more. Aku sangat senang kamu datang ke sini,"

"Yes, karena aku yatim piatu sekarang," kata gadis itu, tanpa sadar ia meneteskan air mata.

"No no, jangan menangis. Kamu kan masih punya aku dan Alex," kata Alice.

"Tapi--"

"Udah, sekarang kita pulang aja ya. Kamu bisa ceritain semuanya di rumah," ajak Alice lalu menggiring adik sepupunya itu menuju mobil Alex.


-To Be Continued-
---------------------
Haiiii, finally, Lovers hit 2k reads!
Thank u so much guys :')
Klik vote kalau kalian suka part ini
Dan jangan lupa komen, atau share ke temen2 kalian juga boleh :)
Merry Christmas / Selamat Natal bagi yg merayakan!xD

Nb: kalau ada yg punya iTunes boleh loh beli album barunya Justin Bieber judulnya Journals ;) #numpangpromosi

Much love, alifa <3

Lovers (Justin Bieber Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang