2. Gagal Move On

3.9K 231 0
                                    

Kalau banyak orang bilang -terutama cewek- 'cowok itu gampang banget move on', itu salah. Karena ada saja cowok yang susah move on dari mantan pacarnya.

Contohnya Altafariz Mahardika, cowok yang memiliki wajah yang -bisa dibilang- ganteng ini ternyata seorang yang gamon, alias gagal move on. Dia masih suka sama mantan pacarnya dan masih berharap bisa balikan lagi sama mantannya.

Fariz tersenyum melihat Lena -mantan pacarnya- yang sedang berjalan di koridor sekolah. Lena setiap hari melewati kelas Fariz karena kelas mereka sebelahan. Fariz 11 IPA3, sedangkan Lena 11 IPA2.

"Mantan ya?" tanya Iren yang entah sejak kapan sudah membalikkan badannya menghadap Fariz.

"Kok lo tau?" tanya Fariz bingung.

"Wah ... parah. Gue temen sekelas Lena waktu kelas 10. Lo nggak tau?"

Fariz nyengir dan menggelengkan kepalanya, "Lupa gue."

Iren memutar kedua bola mata dan membalikkan badannya.

"Hai Iren, Fariz," sapa Nathalie lalu duduk di samping Iren.

"Hai Nath," sapa Iren balik.

Fariz hanya menganggukan kepalanya lalu tersenyum kecil, ia kembali fokus dengan ponselnya.

Menstalker akun LINE Lena, yang rata-rata TLnya berisi tentang curhatan-curhatan Lena tentang kesehariannya.
Fariz tersenyum saat melihat foto Lena yang dipost di LINE. Selalu keliatan cantik, batinnya.

"Wiiihhhh ... siapa tuh? Gebetan?" Rifki merebut ponsel Fariz dan melihat foto yang ada di layar ponsel dengan serius.

"Siniin nggak?!" Fariz mencoba meraih ponselnya kembali.

"Ngapain lo ngeliatin foto Lena?" tanya Rifki.

"Kepo lo jadi orang," Fariz mencoba merebut ponselnya kembali.

"Lo ngapain ngeliatan gebetan temen gue?" ucap Rifki sambil memberikan ponsel pada Fariz.

Fariz menjatuhkan ponselnya karena terkejut mendengar ucapan Rifki, "Gebetan temen lo? Siapa?" tanya Fariz setelah mengambil ponselnya kembali lalu mengusapnya dengan tangan.

"Anak futsal. Lena sering nemenin Reno latihan." jelas Rifki.

"Gue baru tau. Lo serius 'kan?" tanya Fariz.

"Yaelah ... ngapain gue bohong coba."

"Bodo amat deh. Baru gebetan ini, masih bisa gue rebut," Fariz memutar-mutar ponselnya di atas meja.

Rifki mengangkat dua jempolnya, "Mantap. Itu baru temen gue."

"Jadi temen lo siapa? Gue apa Reno?" Fariz menatap Rifki dengan sebelah alis terangkat.

"Santai bro, gue nganggep semua orang yang deket sama gue temen kok. Bodo amat kalo diantara temen gue itu ada yang musuhan. Yang jelas nih ya, mereka semua, yang deket sama gue itu temen gue. Gue mah gitu orangnya," Rifki tersenyum lebar sambil menaik turunkan alisnya.

"Gapunya sahabat?" tanya Nathalie tiba-tiba.

"Sahabat? Gue maunya lo jadi pacar gue, gimana dong?" Rifki mengedipkan sebelah matanya.

Nathalie hanya tertawa mendengar ucapan ngawur Rifki, "Diantara kalian bertiga nggak ada yang punya sahabat?" tanya Nathalie lagi.

"Gue? Gue punyanya temen," ucap Fariz.

"Dulu gue punya sahabat. Tapi sekarang sahabat gue udah nggak ada. Kita beda alam." ucap Rifki santai.

"Meninggal?" tanya Iren.

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang