Mingyu membuka matanya perlahan.
"Kau sudah bangun?" tanya seseorang.
Mingyu yang mendengarnya langsung terkejut. Masalahnya, dia tinggal sendirian. Jadi suara siapa itu?
Mingyu menoleh ke arah suara.
"SIAPA KAU?!" teriaknya langsung menarik selimut.
"Tidak usah teriak begitu. Namaku wonwoo" ujar wonwoo sambil tersenyum.
Mingyu menelan ludahnya.
"Gimana bisa masuk?!" tanya mingyu. "Jendelamu tidak dikunci, pabo. Maafkan aku asal masuk kesini. Tapi, hanya rumah ini yang terbuka jendelanya" ujar wonwoo.
"Kenapa tidak pulang ke rumahmu?!" tanya mingyu bingung.
"Aku--akh" wonwoo meringis sambil menyembunyikan tangan kirinya di belakang tubuhnya
"Tanganmu kenapa? Ah,kakimu dan kepalamu terluka!!" ujar mingyu langsung panik. Dia melempar selimutnya dan menghampiri wonwoo.
Mata wonwoo membulat.
"MESUM! GYA! PERGI! GYAAA!!!!!" teriaknya sambil berjalan mundur. Mingyu yang mendengarnya hanya keheranan.
Ah. Dia lupa. Dia tidak memakai baju. Hanya celana dibawah lutut. Memang kebiasaannya untuk tidak memakai baju pada saat tidur.
"Hah. Kita kan sama sama cowo. Untuk apa malu?" ujar mingyu bingung. "Lagipula baju sebelah kirimu juga robek" sambungnya.
Wonwoo reflek menutupi bagian bajunya yang robek itu.
"Ah, sudahlah. Aku akan pergi" ujar wonwoo hendak pergi lewat jendela.
"AH!!!! Sini kurawat lukamu dulu!!!" ujar mingyu langsung menarik tangan wonwoo.
"Tidak usah. Aku bisa merawatnya sendiri. Aku kesini tadi hanya mengelakkan polisi yang mengejarku" ujar wonwoo. Mata mingyu membulat.
"Polisi?!" ujar mingyu terkejut. "Kaget, 'kan? Makanya, aku pergi dulu" ujar wonwoo sambil tersenyum tipis.
"Tapi, sini kurawat dulu lukamu!" ujar mingyu menarik tangan wonwoo. Wonwoo pun hanya menurut dan mendengus kesal.
"Atas dasar apa kau mau menyelamatkan penjahat yang kabur sepertiku?!" tanya wonwoo. Mingyu mengangkat bahunya tanda tak tau.
"Aku hanya kasihan melihat lukamu" ujarnya. Mingyu masih fokus mengobati luka wonwoo. Luka tembakan dan terkena pisau.
Setelah agak lama-
"Selesai!" Ujar mingyu. "Terimakasih siapapun namamu. Ah, tuan tan! Aku pergi dulu" ujar wonwoo sambil tersenyum kecil dan segera pergi lewat jendela kamar mingyu.
Mingyu menatap punggung wonwoo tak percaya. Seakan jantungnya berhenti berdetak saat itu juga.
Mingyu tersentak.
"Ah. Apa yang kupikirkan. Aku tidak mungkin menyukainya" ujarnya sambil menggeleng dan bersiap-siap akan kuliah.
⚪⚪⚪
Wonwoo berlari kencang sehabis melompat dari rumah mingyu."Mereka sudah pergi?----"
DOR!
Tembakan telak sampai di kaki Wonwoo. Itu membuatnya terjatuh ke tanah dengan kasar.
"Kukira mereka sudah pergi..ah...aku harus kembali kesana...." gumamnya kesal.
"Bahkan aku tidak percaya, mereka memasukkan aku yang tidak bersalah ini, dan malah membela orang sial itu-----" ujar wonwoo sambil tersenyum tipis sebelum akhirnya dia memejamkan matanya.
"CEPAT BAWA PENJAHAT ITU!!"
⚪⚪⚪
Prolog '3')
Aye kembali dengan ff meanie nan gaje.See you next chap♥
KAMU SEDANG MEMBACA
sorry【meanie】
FanfictionWonwoo itu seorang pembunuh. Pada suatu malam, dia kabur dari penjara dan masuk ke rumah seorang namja melalui jendelanya. Inspired byㅡno6 anime 【completed】