t h r e e

6.9K 1.1K 86
                                    

Anjir yang ngevote cuma 1-3 orang per chapter :"v siders. Ni ff emang ga mutu banget kah??

Wonwoo bangun. Jam 6 pagi. Dia melirik sekitar dan melihat Mingyu masih tertidur lelap.

'Untung dia memakai bajunya' batin wonwoo. Dia lalu berdiri dan berjalan ke dapur.

Wonwoo's POV

Aku berencana memasakkannya sesuatu. Toh, kemarin dia sudah repot memasakkanku makanan.

Hm. Telur. Omelet? Nasi goreng omelet? Ada bawangkah? Ah, bahannya ada.

Aku tidak tau dia suka apa tidak. Kubuatkan saja, deh.

Aku pun mulai memasak. Jangan remehkan aku, walaupun jarang memasak, tapi aku cukup pandai.

"Selesai"

Aku meletakkan dua piring nasi goreng omelet di meja dan duduk disana.

Aku menatap semua lukaku.

Banyak juga.

Dia sangat heba---

"Jeon Wonwoo?" panggil mingyu. Aku menoleh dan mendapati mingyu dengan keadaan baru bangun tidur. Rambutnya berantakan dan dia masih mengucek matanya.

"Aku bosan, jadi makanlah" ujarku. Dia lalu berjalan dan duduk di meja makan dan melihatku.

"Kau memasak ini, jeon wonwoo?" tanyanya. Aku mengangguk.

"Panggil wonwoo saja. Aku risih mendengar nama lengkapku dipanggil terus-terusan seperti itu" ujarku. Dia mengangguk dan mulai memakan nasinya.

Aku hanya mengamatinya makan. Mengabaikan piring bagianku.

"Terima kasih atas makanannya" ujarnya. Dia hendak bangkit namun berhenti. "Kau tidak makan?" tanyanya.

"Aku agak tidak selera" ujarku. Dia lalu mendengus kesal. "Makan atau kulaporkan" ujarnya. Huh.

Aku lalu terpaksa makan. Dia lalu masuk ke kamarnya.

Aku rasa dia akan kuliah. Karena, aku juga harusnya sedang kuliah. Tapi, gara gara insiden sial itu, aku terpaksa masuk ke penjara itu.

Padahal, aku berniat masuk ke universitas ternama di seoul.

Setelah menghabiskan semuanya, aku mencuci piring dan hanya duduk diam di sofa. Tidak berbuat apa-apa.

Cklek

Pintu kamar mingyu terbuka.

"Aku akan segera pergi. Jeo-ah, wonwoo, kau tidak apa sendirian di rumah?" tanya mingyu. Aku terdiam dan hanya melihat mingyu.

"Apa kau ada masker dan topi?" tanyaku.

Dia menatapku aneh. Dia terlihat berpikir dan akhirnya dia mengangguk.

"Boleh aku meminjamnya?" tanyaku. Mingyu mengangguk dan pergi ke kamarnya, mungkin untuk mengambil masker dan topinyanya.

"Kalau mau pergi, pakailah bajuku yang lain, terserah yang mana. Jangan lupa kunci pintu. Ini kuncinya Aku pergi. Nanti jam 3 aku sudah pulang" ujar mingyu sambil meletakkan sebuah kunci, masker dan topi di meja. Aku mengangguk.

Dia lalu pergi.

Aku terdiam.

Kenapa dia begitu baik?

Bahkan membiarkanku leluasa untuk memakai bajunya...

Apakah dia memang sebaik ini?

Ah---

Atau,

Dia berencana untuk melaporkanku karena mungkin begini 'siapa yang menemukan jeon wonwoo akan diberi hadiah satu milyar won'

sorry【meanie】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang