s e v e n t e e n

5.1K 641 10
                                    

1 chap to end y ♡♡

Jisoo duduk manis di sebuah taman, dia sedang menunggu seseorang.

Dia memandang sebuah kertas putih. Senyum tipis tergambar jelas di wajahnya.

Untuk Jisoo Hyung,

Hyung~~ kau tau? Kau sangat baik!
Bahkan aku tidak percaya kalau kau membiarkanku memakai bajumu....

Dan maafkan aku,

Karena aku tidak bisa menyaksikan dari jauh pernyataan cintamu ke gadis yang kau sukai...

Padahal aku ingin sekali mengangkat papan nama 'Jisoo mencintai #namayeojanya# selamanya!

Dan aku akan menjadi yang pertama yang menyaksikan kalian berciuman. Kkk~ aku mesum sekali??

Maafkan aku karena tidak sempat memakai semua pakaian pemberianmu. Kau bisa berikan itu semua untuk soonyoung~ atau untukmu!!

Dan katakan terimakasih sebesar-besarnya kepada eomma appa keluarga kwon, soonyoung dan jihoon.

Tanpa kalian, aku tidak akan bahagia kemarin. Kkk~

Dan aku suka sekali melihatmu tersenyum! Mengingatkanku kepada ibuku!

Oke, sampai disini. Selamat tinggal, Kwon jisoo ~

Jeon wonwoo
p.s. : Semoga beruntung dengan orang yang kau sukai ♥

Jisoo melipat surat itu menjadi kecil dan memasukkannya di saku kemejanya. Disebelahnya terdapat sebuket rangkaian bunga dan sebuah kotak yang berisi kado.

Dia tersenyum pahit dan mengambil kotak kado itu. Masa bodo dengan orang sekitar yang bingung melihatnya.

Dia kini sedang memeluk kotak kado itu dan menangis dengan keras. Di samping kotak kado itu, terdapat sebuah note yang bertuliskan.

Jeon wonwoo : Haihaihai! Siapapun namamu, kau tau? Jisoo hyung sangat mencintaimu! Dia sampai meminta bantuanku untuk membelikanmu hadiahh, jadi terima saja, yayaya? Jisoo hyung itu sangat tampan, baik dan cerdas, loh!

Kwon Jisoo : kkk~ abaikan perkataan wonwoo... yang jelas, aku mencintaimu

Jisoo memeluk kedua kakinya sambil sesenggukan menahan tangisnya.

'Andai saja...'

Dia menggigir bibir bawahnya.

'Andai saja kalau dia tau kalau orang yang kusukai adalah dirinya...'

Jisoo mengusap kedua pipinya dan berdiri. Dia mengambil buket bunga itu dan kotak kadonya.

'Andai kalau Jeon Wonwoo sadar kalau dialah orang yang kusukai..'

Jisoo tersenyum miris.


⚪⚪⚪


"Kim Mingyu? Apa yang kau lakukan? Dan kenapa kalian duduk semua disini?" tanya Jisoo bingung ketika melihat seisi rumah yang duduk dengan rapi di sofa termasuk Mingyu.

Ketika mereka menoleh, yang Jisoo ketahui adalah mereka semua baru saja menangis. Lihat saja, mata merah dan bengkak, pipi basah, dan tisu yang sudah banyak habis. Mungkin satu-satunya yang tidak menangis adalah appa Kwon dan soonyoung. Tapi, mata mereka sudah berkaca-kaca.

"J-jeon won-woo..." lirih eomma Kwon. Jihoon masih setia menelungkupkan wajahnya di balik badan soonyoung. Dan soonyoung berusaha menenangkan Jihoon.

"Sudahlah, jangan menangis..." ujar Jisoo berusaha tegar. Dia menaruh buket bunga di meja ruang tamu dan kotak kado di meja kecil. Dan kembali ke tempat seluruh keluarga Kwon dan Mingyu berkumpul.

"Berhentilah menangis, dia akan membenci dirinya jika melihat kalian menangisinya" ujar Jisoo.

Seketika mereka semua berhenti menangis.

"Sudah, sudah. Ayo kita beraktivitas seperti biasa" ujar appa Kwon yang langsung diikuti anggukan pelan semuanya.

Mereka semua melakukan aktivitas masing-masing, tapi masih dengan tangan yang mengusap-usap pipi dan mata mereka.

Jisoo memandang Mingyu yang menatap lurus ke depan dengan pikiran kosong. Jisoo menghela napasnya.

"Kenapa kau datang kesini, Mingyu? Apa ada masalah?" tanya Jisoo. Mingyu mengangguk cepat.

"Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu"


⚪⚪⚪


"Kumohon beritahu aku, Jisoo hyung" pinta Mingyu sambil memegang kedua pundak Jisoo.

"Apa wonwoo akan membenciku setelah tau kalau aku memberitahukannya?" tanya Jisoo.

"Tidak. Kalau dia marah, dia boleh menggentayangiku seharian atau selamanya!!"

"Er..."

"Kumohon katakan Jisoo hyung!!"

Jisoo berdehem dan melepas tangan mingyu yang mencengkram kedua pundaknya. "Baiklah".

"Wonwoo itu bukan pembunuh---"

"Sudah kuduga!"

"Hei, hei. Biarkan aku menyelesaikannya dulu"

"Ah.. mianhae, hyung"

"Dia itu bukan pembunuh. Yang membunuh keluarganya bukanlah dia. Ada seorang namja yang sepertinya menaruh dendam ke adik laki-lakinya, Jeon Jungkook. Kata soonyoung, saat ulang tahun Jungkook, namja itu datang ke pestanya dan membunuh semua keluarga Jungkook, kecuali Wonwoo. Dia membiarkan wonwoo karena ingin membuat wonwoo menderita dengan alasan karena wonwoo adalah kakak kesayangan jungkook"

"Astaga?! Siapa namja sialan itu, hyung?!"

"Kalau tidak salah ..namanya Kim Taehyung"

Mingyu membeku di tempat. Dia tidak percaya akan hal itu.

"T-tae?!"

Last chapter up ntar malem atau sore,

Stay tune guys ♡

sorry【meanie】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang