Best Friend

580 43 21
                                    


"Mana sih tu pasangan pengantin udah laper nih."
Sisi mulai bosan menunggu. Terlebih lagi perutnya yang sudah tidak mau berkompromi.

"Sabar kali Si,"
Ucap Syfa.
Baru saja dibicarakan. Najwa dan Arkhan datang. Tapi lihatlah wajah Najwa.

"Lo apain istri lo, butek gitu mukanya."
ucap Riki heran.

"Kenapa Wa, tersiksa ya nikah sama Arkhan. "
Sisi memeluk Najwa. Syfa malah tertawa melihat ekspresi Najwa.

"Lo mau gua cincang rik. "
Tatap tajam dari Arkhan.
Najwa langsung duduk didekat syfa sambil merebahakan kepalanya kepundak syfa.

"Cup cup diapain emang sama Arkhan."

"Iya kamu dapat kekerasan rumah tangga wa?"
Tanya Sisi sambil memperlihatkan tatapan membunuh pada Arkhan.

"Kalian kok pada nyudutin gw sih.
Iya gw yang salah. Puas."
Kini semua orang menoleh kearah Arkhan yang balik kesal.

"Hahaha, kok jadi lo yang ngambek sih khan."

"Iya iya Awa maafin."
Ucap Awa dengan nada terpaksa.

"Makasih istriku cantik. "
Arkhan langsung mencium pipi Najwa. Sontak semua orang kaget bahkan Najwa. Riki bahkan memukul kepala Arkhan, saking gemes nya. Seenak nya bikin teman-temanya baper.

"Ya Allah tolong turunkan jodoh untuk ku. "
Sisi mengangkat tangannya seolah olah berdoa. Semuapun tertawa.

"Aamiin."
Ucap seorang laki-laki dari belakang Sisi, ia baru saja datang.

"Dimas!!!"
Sisi langsung berdiri dan hampir ingin memeluk dimas.

"Eits, belum boleh si."
Najwa berhasil menghentikan niat Sisi.
Sisi dan Dimas pun hanya bisa tersenyum lebar.

Semua berkumpul, teman satu SMA.
Namun bagi merea semua masih merasa kurang.

"Aduh kangen deh kita ngumpul gini."
Syfa merasa senang, akhirnya mereka bisa berkumpul seperti SMA dulu.

"Iyah, Awapun senang Fa,tapi Kirana gak bisa datang. Hiks hiks."

"Mau gimana lagi, tu anak kuliah jauh sih,sampai keaustralia segala. Doain aja libur semester balik, biar kita bisa ngumpul bareng lagi."
Hibur Sisi.
Semua pun mengangguk setuju.

Percakapan pun berlangsung lama. Canda tawa, keusilan, curahatan, semua bak memori film yang diputar kembali. Sebuah masa dimana suka duka selalu melengkapi, itulah masa SMA.

"Eh ngomong ngomong, kalian kapan punya momongan?"
Tanya Dimas disela candaan nya.

"Apaan sih Dim, Awa aja baru 18 dan Arkhan 19."
Najwa melempar kesal pada dimas dengan plastik cemilan yang sudah kosong.

"Kalo gw sih ya, tergantung Najwanya aja."
Arkhan merangkul Najwa dengan semangat. Namun demikian Najwa malah mencubit pinggang Arkhan, dia bertambah kesal.

"Enaknya dielu Khan. Kasian siNajwa, masa kuliah sambil ngandung. Kalo dia stres gimana mikirin kuliahan, kan berdampak pada calon baby. Lagian kan ini baru awal semester, lebih baik fokus dulu kuliah."
Riki berucap dengan bijak.
Syfa yang tadinya sedang membully dimas, tersentak dengan kalimat yang Riki.

"Benar tu kata Si Riki."
Ucap Dimas untuk terlepas dari bullyan temannya.

"Karpet lu Dim. Lu yang mancing tadi juga."

"Lah gw gak mancing, gw aja gak bawak pancingan."
Mukanya dibuat seperti tak bersalah.

"Huuu."
Semua malah tambah membully Dimas.

Aduh Rik. Please jangan buat Syfa tambah cinta.

Hahaha, gw juga gak mungkin kali setega itu buat Najwa susah. Dipikiran gw sekarang cuman mau menjadi pelindung dan membahagiakan nya.

Dipikir pikir Riki kadang memang yang paling dewasa diantara cowok cowok ini. Termasuk si

Si, kira - kira lo mau gak nikah sama gw. Biar bisa romantisan dengan halal kayak si Najwa Arkhan.

Kadang Dimas suka gesrek lah. Tapi Sisi tetap cinta kok.

Syfa, tolong jangan tatap aku seperti itu. Aku merasa akan sangat kehilangan.

---

"Yang, "

Najwa hanya diam tidak menjawab.

"Kamu masih marah masalah tadi pagi."
Arkhan menoleh sebentar, lalu fokus kembali pada jalan.

"Nggak, Awa udah gak marah kok."
Najwa mengalihkan pandangan kearah luar.

"Bener gak marah?"
Arkhan melambatkan kecepatan, lalu berhenti sebentar di kiri jalan.

"Hufft, iya Awa..."
Ia pun akhirnya menoleh kearah Arkhan.
Tiba tiba ucapannya terputus saat Arkhan mencium pipi sekilas.

"Kamu mau kita jalan-jalan kemana sayang sebagai permintaan maaf ku ?"
Ia tersyum melihat wajah Najwa yang mampu meneduhkan hati nya.

"Arkhan. "
Ucap Najwa pelan. Pipinya masih merona, ia tampak malu malu.

"Iya."
Balas Arkhan lembut. Ia jalankan kembali mobilnya. Tanganya yang satu memegang tangan Najwa.

" hmm, Awa mau ketoko buku. "
Ia membalas genggaman tangan itu.

"Oke princess. "
Ia terseyum sambil menatap sebentar wajah Najwa, Najwa pun membalas senyuman indah itu.

Aku tahu perasaan mu begitu besar, oleh karna itu maafkan aku yang masih sempat menyimpan nama lelaki lain di hati ku.
Tenang saja, aku pun disini sedang berusaha.

---

Mereka sampai di gramedia setelah berhenti sebentar dimesjid terdekat untuk melaksanakan sholat ashar.
Terlihat dua insan yang saling menautkan jarinya masuk bersama kedalam ruang ber AC itu.

"Mau beli buku Wa? "

"Awa mau beli novel."
Bahwa nampak antusias melihat ratusan buku berjejer rapi dengan judul judul menarik.

"Aku mau cari buku referensi desain. Kamu disini dulu, ntar aku balik lagi yah."

Ia hanya mengangguk, nampak begitu sibuk melihat lihat , sampai ucapan suaminya hanya hembusan angin.
Arkhan tersenyum kecil melihat tingkah menggemaskan Najwa, sejak dulu Najwa memag suka sekali membaca, terutama novel. Bahkan kamarnya sudah seperti perpustakaan yang berisi berbagai jenis buku, dimulai dari all about islam sampai
tentang buku memasak.

Sudah cukup lama mereka sibuk memilih buku yang ingin dibeli. Najwa sendiri mendapat 4 novel terbaru. Ia pun menunggu Arkhan yang tak kunjung datang. Ia akhirnya memutuskan untuk mencari suaminya itu.

"Heii Arkhan. "
Ucap seorang wanita anggun dengan rambut yang dibiarkan tergerai.
Arkhan pun menoleh ke sumber suara yang menyebutkan namanya itu.

"Mila!"
Ia terkejut.

"Gw gak hantu kali khan. Gw kangen sama lo."
Dia memeluk Arkhan. Arkhan langsung melepas paksa pelukan itu.

"Arkhan Mila."
Tiba-tiba Najwa datang dengan wajah sedikit syok.

"Ini bukan yang kamu bayangin Wa."
Arkhan nampak khwatie istrinya salah paham.

"Mila, apakabar? Kamu tambah cantik yah."
Najwa langsung memeluk Mila. Arkhan dan Milapun terkejut bingung.

"Eh iya Wa. Gw baik. Lo gmna? "
Mila melepas pelukan Najwa.
Arkhan pun merangkul Najwa dengan erat.

"Istri gw baik kok."

Mila nampak syok mendengar kalimat Arkhan.

"Kalian menikah? "
Ucapnya tak percaya.

---
Maaf yah sudah tdk muncul muncul lagii..  ^^
Insyaallah trus berlnjut gmn pun caranya 😁😄

---
Udah deh, penulis baper liat dua pasangan itu..

Wah penulis jadi tambah baper juga dukung Najwa-Ghazi atau Najwa -Arkhan . T-T

Kalian dukung siapa nih.. √√√

Let Go Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang