Will u marry me Najwa?

750 55 19
                                    


Tiba saatnya. Sebuah resepsi pernikahan.
Hari disatukanya dua insan dalam ikatan janji suci. Pernikahan Najwa dan Arkhan.
Hanya keluarga dan teman baik mereka yang menghadiri acara sakral ini.

Bahkan Ayah Anwar dan Bg zdaki pun ikut datang untuk melihat Najwa yang akan bersanding dengan lelaki lain, bukan Ghazi. Namun sekecewa apapun mereka, tapi takdir berkata telah bertindak.

Terlihat Najwa tiba dengan anggun,balutan dress yang menyerupai gamis berhiaskan kilauan manik-manik menambah kesan indah pada diri nya dihari yang bersejarah ini. Mungkin bersejarah.

----

"Naj."

"Iya Arkhan. "

"Kamu cantik."

"Jadi selama ini Awa gak cantik gitu ."

"Nggak, tapi indah. "
Arkhan mengecup lembut punggung tangan Najwa.
Najwa nampak tersipu, walau ia sering di rayu oleh Arkhan semasa SMA, tetap saja ia kadang malu di candai yang seperti itu.

"Will you marry me my princess?? "
Kini Arkhan nampak berlutut dan mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru.

"Kita kan memang udah nikah khan?"
Najwa bingung dengan permintaan Arkhan.

"Iya, tapi hatimu belum."
Ia membuka kotak itu. Tampak kalung indah tergelatak dengan cantik.

Memang aku belum bisa khan, tapi aku pasti akan mencintaimu mu.

Najwa terseyum dan mengangguk kan kepalanya.
"Maukah kau membantu hati awa."

"Tentu."
Arkhan teresyum lembut sambil melekatkan kalung itu dileher istrinya.
Ia mencium kening Najwa dengan khusyuk lalu memeluknya.

Aku akan slalu berusaha untuk membuatmu mencintaiku.

----

Rutinitas Najwa seperti biasa, menyiapkan makanan untuk Dikka. Tapi sekarang menjadi double mengingat ia sudah berlabel istri Arkhan.

"Kak, Bg, Dikka pergi sekolah dulu yah. "
Dikka salim dengan kakanya dan juga kakak iparnya.

"Hati hati dik. "

"Siip bg, dah kak Awa Assalamualaikum. "
Pamitnya.
Mereka pun melanjutkan kegiatan sarapan. Berdua.

"Yang."

"Ih khan gak bisa panggil nama ya. Geli lo awa dengernya. "

"Hahha kan biar sweet gitu,
Coba latihan sekarang yang."

"Okeh demi suami ku. Sa-yang butuh apa? "
Ucap Najwa dengan mimik yang tak bisa dibaca.
Arkhan yang melihat ekspresi itu, tak bisa menahan tawanya.
Lucu. Lucu sekali menjahili Najwa.

"Kamu gak usah gitu ekspresinya wa. Serius lucu banget. Gak banget. "
Ia masih tak bisa menghentikan tawanya. Najwa sontak memanyunkan bibir nya melihat tingkah Arkhan yang menyebalkan.

" haha lucu !!"
Alhasil Najwa merajuk. Ia segera pergi kedapur membawa piring kotor lalu berlalu kekamar nya.

"Kok ngambek sih."
Arkhan pun menyusul istrinya.

----

Telfon itu terus berbunyi, menampakan sebuah nomor tidak bernama. Sudah 3 kali pada hari ini no itu menghubungi nya, pertama memang Najwa mengangkat panggilan itu, tapi tak ada suara. Setelah itu ia enggan untuk menjawabnya.

"Hp mu bunyi tu Wa gak diangkat?"

"Nggak ah, Awa gak kenal nomornya. Mungkin orang iseng."
Ia tak acuh. Ia sibuk menyisir rambut panjangnya itu.

"Siapa tahu temanmu gitu punya nomor baru."
Arkhan mengangkat nya tanpa meminta izin.

"Oh ya? Maaf Najwa nya lagi gak dirumah."
Arkhan menutup panggilan itu. Ia langsung menghampiri Najwa dan mengambilnya alih acara sisir menyisir Najwa.

"Siapa tadi itu khan? Bener ada yang ngomong? Tadi pagi dia juga nelfon, pas Awa angkat gak ada suara."
Ucapnya polos.
Terlihat pantulan wajah Najwa di meja rias, bisa dilihat manik mata yang meneduhkan hati. Ia tidak berbohong.

Ayolah Arkhan gunakan otakmu yang pintar itu. Mana mungkin Najwa punya pacar. Iya sangat menjunjung tinggi ke jombloan sampai ada yang berani melamarnya. Najwa bukan wanita biasanya, itulah mengapa kau mencintainya. Dasar Arkhan bodoh.

Ia merutuki dirinya sendiri karna sempat su'uzan dengan Najwa.

"Ia bilang ada janji sama kamu mau ngedate, dia ngaku pacar kamu. Oon kali ya tu orang, iseng nya kelewatan."
Sambil sedikit tertawa,.sebenarnya ia menertawakan dirinya yang teramat bodoh.

"Hah?? Pacar Awa?? Wah nyari perkara tu orang."
Dengan mengepal tangan, ia memasang wajah kesal. melihat hal itu membuat Arkhan semakin yakin bahwa ia telah salah sangka pada istrinya yang baru beberapa hari.

"Ia ntar kalau ketemu aku jitak palanya."

"Kok jitak sih, tembak kepalanya aja."

"Ih Wa ternyata kamu lebih horor dari dugaan ku."
Tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar dari bibir mungilnya itu.
Najwa gemas melihat wajah Arkhan yang dibuat ngeri. Dicubitnya pinggang Arkhan sampai ia meringis.

"Dih malah kabur lagi, nggak tau apa cubitannya bikin keram."
Gerutu Arkhan melihat Najwa memalingkan wajah dan berlari keluar kamar.
Arkhan ingin menyusul Najwa, tapi getar dari hp Najwa menghentikan langkahnya.

From :081267××××××

Sayang kalau kamu udah balik telpon aku yah :*

Rahangnya mengeras seketika.
Sepertinya ini bukan sekedar iseng, ada yang sengaja. Tapi siapa? Setau Arkhan Najwa tak dekat dengan laki-laki selain dirinya dan sahabat pacar-pacarnya.
Ia harus mencari tahu, segera ia balas pesan itu.

To: 081267××××××

Maaf anda siapa?

No nm: oh sayang kau pura-pura lupa. Bagaimana jika kita bertemu, kau pasti merindukanku.

Nj: Dimana kita bisa bertemu? tolong jangan ganggu saya lagi.

No nm: wah garang sekali. Baikalah nanti aku kirim lokasinya. Aku ada kesibukan sekarang. Oh ya jangan bawak adikmu. dan suruh adikmu tidak mengangkat telfon mu lagi.
Bye muach.

Hampir saja ia membanting hp itu karena begitu kesal. Bukan pada Najwa, tapi pada orang yang mengganggu istrinya. Ia Harus benar benar mencari tahu. Takut Najwa akan dalam bahaya, seperti apa yang diprediksikan orang tua nya.

Sambil membawa hp Najwa, Arkhan berpamitan untuk keluar sebentar. Melanjukan mobilnya pada alamat yang tertera diponsel itu.

---

Hoho,, kira - kira siapa yang ganggu si pengantin baru yakk??

Jangan Jahat - jahat mba/mas sama Najwa yg unyu 😁 ada suaminya lohh 😂

Let Go Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang