Roller Coster

226 21 1
                                    

Dikka pov

Aku teringat besok ada ulangan, aku memutuskan untuk begadang hari ini, berhubung kak Najwa membawa makanan tadi.

Sebelum Itu aku harus ambil minum dulu, dan itu artinya aku harus kebawah.

Saat aku melewati pintu kamar kak Najwa, terdengar suara tangisan.  Apakah kak Najwa sedang menangis? Jangan bilang karna bg  Arkhan. Kalau iya,  akan kupukul abg itu.
Karena penasaran jadi aku dekat kan telingaku kepintu kamarnya. Menguping.

"Itu yang awa cemaskan Khan.  Awa takut Dikka kenapa-kenapa. Bagaimana jika Awa sedang tidak di dekat nya, lalu ada yang menjahatinya."
Suara kak Najwa menangis sambil sesenggukan.

"Jangan berpikir aneh aneh deh Wa. Kamu akan slalu di sampingnya dengan izin Allah. Dikka itu cowok kuat, masa kakaknya gak yakin akan hal itu. Dia pasti bisa jaga dirinya dimanapun . "
Hibur bg Arkhan.
...
...

Jadi ini karena ku. Aku gak tau kakak sepeduli ini. Kukira hanya aku yang berusaha disini. Aku salah kak, dan aku akan slalu menjagamu. aku Aku pasti bakalan jadi lelaki yang kuat untuk kakak.  Pasti, bismillah
---

"Pagi kak, pagi bg."
Sapa Dika sperti biasa.

"Hai dik, kamu mau sarapan apa nasi goreng atau roti? "
Tanya Arkhan disela sela makannya.

"Dikka roti aja, nasi gorengnya dijadikan bekal y kk."
Sembari mengambil 2 helai roti.

"Oke captain."

"Minggu dika mau kakak ajak ke taman bermain, mau nggak? "
Ucap Najwa sembari memasukan nasi goreng ke kotak.

"mau, tapi kita pakai transpotasi umum yah."
Jawab dikka.

" kok transportasi umum sih dik,  kan abang ada mobil. "
Ucap Arkhan tak setuju.

"tumben, mau naik transportasi umum? "
Tanya Najwa.

" biar lebih asik aja, udah lama juga kan kita nggak pergi pakai busway atau kereta."
Ucapny semangat.

"hemm iya juga sih,  udh lama kakak gk naik kereta, yaudah kita gk bawa mobil ya arkha. "
Najwa memutuskan.

"Nanti kalo ad kenapa kenapa gimana,  mending kita pakai mobil aja yah. "
Arkha tidak yakin, terlebih orang yang sedang iseng itu muncup lagi.

"ayolah bang,  dikka pengen banget naik kereta. Yah yah"
Ucapny memohon.

"bukan ide..  "
Uca Arkhan terpotong dengan cepqt oleh perkataan Najwa.  Kehebatan seorang wanita dalam mengambil keputusan.

"fix kita naik kereta. Arkhan ayo kekampus,  Dikka ayo sekolah. "
Merapikan semua barang 2 lelaki hebatnya. Tampak Dikka yang tersenyum lebar,  sedangkan Arkhan yang lemas tak bersemangat.

Semoga tak terjadi hal buruk.  Allah tolong jaga istriku dan adik terkasihku.

•••

Kampus.

"Kok kamu iyain sih kata dikka.  Kamu tahukan kalo sekarang itu lagi gak aman lalulintas."
Ucapny kesal menghentikan pergerakan Najwa keluar mobil.

" kamu gak boleh terlalu paranoid khan,  sebelum awa nikah sama kamu kan juga pakai transpotasi umum. Kami udah terbiasa kok,  cobalah untuk terbuka pada sekelilingmu, mungkin tak sememnyeramkan yang kamu pikir, open your mind khan."
Jawabnya tenang dengan sedikit tambahan senyum lembut.

Lelaki mana yang tak tunduk dengan ucapannya yang dipoles dengan kelembutan bertuturkata dengan seulas senyum teduh.
Tak ubahnya seorang Arkhan,  dia tak mampu membalas, hanya hembusan kecil disusul senyuman berlesung pipit menandakan ia paham.

Let Go Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang