Mysterious 1

27 7 0
                                    

"Kamu udah dimana fa?"
Tanya Najwa melalui telfonnya.

"Iya aku udah diparkiran. Bentar ya."

"Ohh oke fa. Dah Assalamu'alaikum"

Dan menutup panggilan.
Akhurnya mereka berkumpul setalah sekian lama. Kirana pulang dari Australia dan Sisy pun juga sedang libur, Syfa pun sedang magang didaerah Najwa.

"Assalamu'alaikum cantikk."
"Halo Kesayangan."
"Haaiiiii Najwa istri Arkhan."

Ucap mereka gaduh. Mereka pun langsung berpelukan.

Sungguh kerinduan yang tak akhirnya terbalaskan. Mereka bercengkrama disebuah cafe sambil memesan makanan dan minuman.

"Wa. Aku haus banget. Minta aku minum kamu."
Sambil menunjuk minuman Najwa yang sudah datang duluan sebelumnya.  Namu Najwa belum sempat meminumnya.

"Dasar tukang gak sabaran."
Ledek Kirana.

"Biarin. Lagian mobil bagus tapi gak ada minuman sih. Kan penumpanh dehidrasi jadinya."
Merasa kesal dengan Kirana yang baru beli mobil. Sisi pun meminum minuman Najwa setelah dipersilahkan pemiliknya.

"Hahhaha. Parah ih, bilang aja kamu pengen dapat mobil baru juga."
Ucap syfa.

"Wuah jado itu mobil Kirana,  kirain kaliam naik angkutan online."
Timpal Najwa.

"Kalian baru sadar teman kalian crazy rich. Kemana selama ini. Heloo"
Balasnya dengan lagak sombongnya.
Mereka pun tertawa bersama.

"Eh tunggu, perut Sisi kok sakit ya.Mau keWC dulu ya."
Pergi berlalu kearah toilet.

"Udah gak sabaran, tukang boker lagi.Dasar "
Sahut Kirana. Yang lainpun terkekeh.

Namun Sisi tak kunjung keluar dari toilet.
"Kok Sisi gak keluar keluar ya. Apa dia tersesat?"
Tanya Najwa disela sela makannya.

"Masa iya tersesat dan tak tau jalan pulang, yaudha biar Syfa liat."
Saat Syfa ingin ke toilet datang lah Sisi dengan wajah pucat dan terligat lemah.

"Gw gak tau, gw mual mual terus."
Keknya gw harus kerumah sakit deh.
Ucapnya lemah. Mereka pun segera membawa Sisi. Kirana membayar uang makanan, dan Najwa Syifa membantu Sisi untuk kemobil.

Setibanya dirumah sakit.
Najwa pun juga pingsan.
Setelah dokter mencek mereka berdua, dokter menyatakan kalo Sisi dan Najwa keracunan makanan.
Untung saja cepat dilarikan kerumah sakit,  sehingga tidak berakibat fatal.

Kirana pun akhirnya menghubungi keluarga nya Sisi, Dikka,  dan Arkhan.
Menuggu keluarga Sisi datang. Sispun siuman.

"Alhamdulillah Si. Ana dan Syfa takut lu kenapa napa."
Ucap Kirana, dibarengi anggukan khawatir dari Syfa.

"Kata dokter emng Sisi kenapa? dan Najwa mana?"
Tanyanya walau masih lemas. Mereka pun menunjuk kasur disamping Najwa dan membuka tirai.

"Kamu keracunan makanan, dan Najwa juga."
Ucap Syfa yang balik ketempat Najwa.
Mendengar hal itu,  sontak membuat dia terkejut bagaiman bisa.

"Dokter tanya tadi, sebelumnya kalian abis makan apa aja. Kemungkinan dari situ penyebabnya. "

"Sisi belun ada makan dari pagi. Kan kalian langsung jemput. Najwa gimana kata dokter kondisinya? "
Ucap Sisi.

"Dia baik baik juga kok. Kita hanya tunggu dia bangun aja."
Ucap Syfa.

"Kalo emang kamu belum ada makan. Terus karena apa ya."
Kirana mulai berpikir.

"Jus jeruk!!"
Ucap mereka bertoga berbarengan.

"Iya kalian benar. Jus jeruk Najwa. Sisi abis minum itu langsung ngerasa mual."
Sisa menambahkan.

" Kayaknya iya deh. Soalnya Najwa jiga keracunan kan. Sedangkan kami baik baik aja."
Timpal Kirana.

"Astagfirullah. Kok bisa begitu ya. Atau jangan jangan ada yang mau jahat sama Najwa."
Cemas Syfa.

"Iya gak sih,  kayak yang kasus Cianida itu lohh."
Tambah Kirana.

"Gila apa ya orang yang jahatin si Najwa."
Sisi pun menajdi geram. Ia ingat masa dulu ia yang juga pernah jahat ke Najwa. Saat itu juga dia merasa sudah gila.

Saat mereka sibuk berdiskusi. Keluarga Sisi dan Najwa pun tiba. Akhirnya Kirana dan Syfa menjelaskan apa yang terjadi, dan menyampaikan bahwa Najwa dan Sisi baik baik saja.

Beberapa jam kemudian Najwa bangun. Hal tersebut membuat Dikka langsung memeluk sang Kakak.
Arkhan pun mengelus puncak kepala Najwa dengan lembut.

"Hey,  kamu kenapa Dik. Nangis gitu."
Ucapnya lemah.

"Masih nanya lagi kak."
Sambil melepas pelukan dan mengusap air mata. Selanjutnya giliran Arkhan yang memeluk dan mencium kening istrinya.

" Syukurlah kamu idah bangung Wa. Ada yang sakit Wa?"
Ucap Syfa dengan wajah syukur.

"Enggak gak ada kok. Cuman agak lemes aja. Kok kalian liatin Awa segitunya. Sisi gak diliatin. Hehhe"
Canda nya saat semua orang memperhatikan dia.

" Masa Sisi terus Wa. Tadi sesi perhatian ke Sisinya udah. Jadi giliran kamu lagi sesinya. Wkkwk."
Balas Sisi dengan terkekeh.
Semua pun menjadi tertawa meligat tingakah mereka. Walau sedang sakit masih bisa bercanda.

Arkhan pun pamit untuk pergi dengan Kirana dan Syfa. Mereka kembali ke cafe tempat mereka berkumpul tadi.

Setelah mereka tiba di Cafe tersebut, Arkhan langsung menemui manajer Cafenya. Untuk meminta kepastian dari apa yang terjadi dengan pelanggan yang keracunan di Cafenya, dan akhirnya manager itu meminta maaf dan mempersilahkan untuk melihat CCTV.

Saat dicek CCTV,  tampak seoarang gadis dengan rambut yang diikat. Yang menggunakan topi hingga wajahnya tidak terlihatlah. Gadis itu memberikan minuman kepada Najwa. Tampak Najwa berbincang sedikit dengan dirinya dan akhirnya berlalu pergi.

Mereka akhirnya mengecek satu persatu pekerja disitu. Namun tidak ada satupun yang mirip dan memberikan minuman itu ke Najwa.

Pencaharian pun gagal. Arkhan oun meminta untuk pemilik Cafe lebih was was lagi. Jangan sampai ini terulang kembali, dan ia juga tidak berkeinginan untuk menuntut.

Mereka pun yakin berpikir bahwa jelas memang ada yang ingin menjahati Najwa. Namun mereka tidak tau siapa yang ingin berbuat jahat, karena setau mereka Najwa jarang berinteraksi dengan banyak orang saat di kuliah ataupun diluar.

Let Go Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang