BAB 6​: HASRAT

514 95 111
                                    

Untuk part kali ini mungkin akan menjurus ke kontent dewasa walaupun bisa dibilang biasa aja. Namun, akan ada beberapa bahasa vulgar di part ini.

So, please be a wish readers ya..

Semoga suka..

Happy reading ^^

----------------------------------------------

Ardhan POV

Aku memilirik ke cermin berkali-kali.
Rambut? Oke!
Kemeja? Oke!
Jam tangan? Oke!
Tampang? Oke banget!
Aku terus memandang kaca sambil bergumam sendiri berkali-kali untuk memastikan semua persiapan kencan malam ini sudah sempurna.

Nada panggilan masuk di ponsel ku berbunyi, "Hallo sayang?" Ucapku mesra.

"Malam ini jadi kan sayang?" Ucap seorang wanita di seberang sana dengan nada manja yang di buat-buat.

"Jadi dong. Gimana kalau kita langsung ketemu disana? Nanti aku pesan mejanya atas nama aku."

"Oke. Kamu jangan telat ya."

"Oke. Kamu juga jangan lupa dandan yang cantik," Ucap ku dengan nada menggoda disertai seringai khas pria hidung belang.

"Kalau soal itu kamu gak perlu khawatir. I need you," Wanita itu berbicara dengan nada rendah disertai desahan yang semakin menjadi-jadi.

"Need you too. Bye," Ucapku lalu memutus sambungan telepon.

Aku bergegas menuju garasi mobil secepat mungkin. Aku sempat berhenti sejenak saat teringat pada sahabatku-Radha, yang pagi ini juga menelpon ku. Sesaat perasaan cemas datang menyelimutiku. Ku tarik nafas agak panjang. Sesungguhnya, aku merasa bersalah telah berbohong padanya tadi pagi tapi apa daya semangat ku untuk kencan malam ini sudah sampai ke puncak.

Aku masuk ke dalam mobil dan berdiam diri untuk beberapa saat. Mengepalkan telapak tangan di kemudi. Pikiranku bercabang. Setengah hatiku ingin menemani Radha di saat sulitnya seperti ini tapi sebagian yang lain lagi tertuju pada wanita cantik yang malam ini sudah siap untuk aku kencani. Aku membuang nafas dengan kasar mencoba menyakinkan diriku sendiri bahwa kondisi sahabatku yang satu itu sudah stabil dan bisa sejenak di tinggal.

Suasana langit sore ini cerah berawan. Aku melajukan mobil sport BMW milikku dengan agak kencang menuju salah satu tempat portitusi mahal di Sudirman.

Aku akui, aku adalah seorang bad boy. Namun, aku selalu menetapkan standar tinggi untuk setiap pasangan kencanku. Malam ini gilirannya aku berkencan dengan seorang Claudia Miranda. Putri dari seorang pengusaha mebel ternama di Indonesia. Ayahnya adalah rekan bisnis ku dan dia sendiri menjabat sebagai General Manager di perusahaan mebel ternama itu. Tentu saja kedekatan ku dengan Claudia selain untuk bersenang-senang yaitu bisa juga digunakan untuk memperlancar urusan bisnis perusahaan.

Akhirnya setelah menempuh kurang lebih 30 menit perjalanan, aku sampai di tempat yang ku tuju. Aku duduk di sofa besar yang ada di wisma itu dan memesan vodka terbaik untuk kami. Cukup lama aku menunggunya, hingga akhirnya dia menampakkan batang hidung nya juga.

Dia tampil sangat cantik dengan balutan dress seksi berwarna merah darah. Rambutnya panjang terurai. Riasan wajahnya terkesan natural terkecuali warna lipstiknya yang senada dengan warna dress mininya. Memamerkan kesan bahwa bibirnya lah yang paling sexy dan siap untuk dinikmati malam ini. High heels yang sangat menawan itu menghiasi kaki nya yang jenjang. Sempurna!

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang