Garden

65 6 1
                                    

***Park Shyeon Prov

"Kenapa tadi aku memikirkan dia terus yah... pada saat dia menangis itu membuatku menjadi terasa sangat sakit di jantungku".Ujarku menatap ke atas dengan kedua tanganku di bantal menyanga kepala ku.

"Maafkan aku air mataku mengalir sendiri membasahi wajah ini" .

perkataan itu terus ku ingat bahkan dia hanya duduk dengan wajah tegang, mata hijaunya yang memperlihatkan dia sangat takut dan bersalah.

bahkan dia hanya diam dengan membatu di tempat duduknya dan dia membolatkan mata hijaunya yang mengeluarkan air mata deras yang terus menjatuhi wajahnya yang putih pucat bahkan dia berbicara dengan nada tegang tapi dia tetap masi bisa mengendalikan dirinya yang ku rasa dia sangat terkejut ,akan ada 4 peri yang rela mengorbankan nyawanya demi dia. padahal saat di taman saja ku pegang pundaknya malah dia langsung pingsan.

"Dasar Anak yang suka memasang topeng di wajahnya!!! berusaha dia menyembunyikan jati dirinya kepada kami semua.... Cikh... itu yang ku benci dari dia. Dan dia hanya memperlihatkan dirinya sesungguhnya saat sendirian. Dasar wanita!!! dia berusaha tangguh di depan kami semua saat dia sedih..."

"hhhm...Tapi kurasa sekarang aku mengkhawatirkan kondisinya yang tidak makan saat kami terus berdebat degan Ratu saat perjamuan makanan, tapi Young pasti sudah mengajak keluar Spring ke taman"ujarku menutup mataku tapi kenapa pikiranku bahkan di dalam bawa sadarku saja dan menutup mata. wajahnya selalu muncul dengan kejadian dia menangis di ruang makan.

"Aahh...Aahh... Apa sih kenapa kupikirkan dia terus"ujarku mengacak rambutku "kurasa aku harus mencarinya dan melihat kondisinya dan kalau tidak ada di kamar aku harus ke taman"ujarku membalikan wajahku menatap pintu kamarku.

************

Kami berdua akhirnya sampai di taman, kami membuka pintu taman dan masuk kedalam ruangan yang mempunyai udara segar tersebut dan bau keharuman bunga Rileks yang membuat diriku yang tegang kembali Rileks.

"Spring apa kau suka di sini"ujar Young menatapku dengan senyum dan di sambut kedua lesum pipinya

"Yyaahh.. aku suka di sini, di sini membuatku rileks dan tenang"ujarku sembari duduk di taman dan memandang young berdiri di hadapan para bunga yang mengelilinginya bahkan ada warna bunga yang sama dengan rambutnya.

"Baguslah.... berati aku membawamu ke tempat yang tepat, iyakan....!!!"ujar Young membalikan wajahnya melihat mata Spring

"Hhhmm... ku rasa iya"ujarku tersenyum kepada Young

"Hheeii... Spring, Kemarilah!!!"ujar Young lalu aku berjalan menghampiri Young yang berada di depan bunga mawar berwarna kuning dengan tangakainya berwarna silver bahkan daunnya juga ikut berwarna silver dan aku sudah duduk berjongkok dengan Young dan memperhatikan Young melihat bunga mawar itu sambil tersenyum.

"Spring kau taukan aku mempunyai kekuatan tumbuhan"Ujar Young masih menatap bunga tersebut dan aku menjawabnya dengan anggukan " Aku dulu pernah melakukan balas dendam dengan menggunakan kekuatan tumbuhanku"ujar Young menatap mataku. " terus apa yang terjadi".Ujarku melirik young

"Dulu saat aku di sekolah peri, aku bermain dengan Baziba. Saat itu Baziba belum mempunyai kekuatan sihirnya, kami berdua bermain di halaman samping sekolah yang luas dan sepi dan saat itu ada senior Baziba mendekati kami dan dia mengatai Baziba bahwa kau sangat bodoh sudah umur 15 tahun belum bisa mengeluarkan kekuatannya yang sesungguhnya dan dia membilangi lagi Baziba dengan sebutan CACAT, aku marah karna Baziba di bilangi seperti itu lalu aku menatap Tajam mata senior itu dan dengan wajah amarahku dan dia hanya senyum sumringan dan mengeluarkan ketawanya yang menjijikan dan dia mengajak ku bertarung dan aku mulai mengeluarkan kekuatan tumbuhan ku, Aku membuat akar tumbuhan yang di sekelilingnya penuh dengan duri langsung maju menusuk tajam ke senior itu, tapi tidak bisa karna dia membuat benteng pertahanan dengan sihirnya aku mengeluarkan tenangaku membuat akar itu bisa memecahkan pelindung yang dia buat tapi nihil aku tidak bisa dan dia mengeluarkan ketawa menjijikannya lagi dan aku melihat ke bawah kakinya dan aku langsung berpikir, lalu aku langsung memasukkan kembali akar itu kebawah tanah lalu akar itu muncul langsung di hadapannya karna aku melewati pelindung yang dia buat dengan masuk ke dalam tanah seketika aku langsung tertawa dan langsung menerjang muka senior itu dengan duri besar lurus menujuh wajahnya tapi tiba-tiba duri tersebut berhenti saat tinggal 3 cm, sudah mengenai wajah senior itu tapi bukan aku yang menghentikan duri tajam itu tapi tumbuhan sendiri itu yang berhenti lalu aku mendengarkan sebuah suara "kami sangat tidak menerima ,apa bila kau menggunakan kami untuk melukai wajah seniormu ,hanya karna dia meledeki sahabatmu .kami memberikan kekuatan kami dan patuh sama perintahmu untuk kebaikan dan melindungimu, maka dari itu kami tidak mau kau memerintahkan kami untuk membalaskan dendammu".

The world of a fairy mysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang