"Kenapa...?". Ujarku
"Di lembah tersebut setiap pengawal kerajaan yang pernah di suruh masuk oleh Ratu. Ke lembah lautan kematian ,mereka yang masuk tidak pernah keluar". Ujar Calsie dengan wajah cemas.
"Tenanglah teman... Aku akan berhasil dan kita akan bertemu di ujian ke 3 pasti!!!". Ujarku tegas
Dan Calsie hanya menaruh wajahnya ke bawah dan mengganguk, Baziba hanya melihatku dengan wajah takut dan cemas.
"Spring....". Ujar young yang langsung memelukku dan ke 3 temanku kanget melihat Young memelukku " Semoga berhasil kami menunggu kau selesaikan ujianmu dengan kembali tanpa terluka dan melihatkan kembali senyuman bibirmu yang cantik ". Ujar Young membuat hatiku terasa tenang lalu Young melepas pelukanya lalu kembali ke barisan tengahnya, yang sebelah di kiri dan kanannya ada Baziba dan Calsie menatap Young.
Saat Young di tengah aku melihat Calsie di samping kiri Young,mengembungkan pipi kanannya sambil melirik sinis Young. Dan Baziba di sebelah kanan mengerutkan pelipisnya sambil memperlihatkan mata tajam ungunya yang menyelidiki diri Young dari bawah sampai wajah Young dan aku hanya tersenyum melihat wajah Calsie dan Baziba. Lalu....
Aku melihat Shyeon diam di tempatnya dan tidak menatapku.
Aku hanya kembali menundukkan kepalaku. Karna Shyeon hanya diam saja di tempatnya. Dan di pikiranku sekarang... aku ingin bertanya kepada Shyeon,Calsie,Young, dan Baziba tapi aku ragu..... tapi,tapi ku rasa tidak ada salahnya mencoba
"Eemm... teman-teman apa boleh aku bertanya".
"Hhhmm...?". Ujar Baziba
"Yyaahh...?". Ujar Calsie
"Bertanya saja Spring...". Ujar Young.
Young,Calsie dan Baziba meresponku tapi Park Shyeon hanya diam juga tanpa berkata sedikitpun di mulutnya.
"Eeehhmm...!!!".Ujar Young membesarkan suaranya untuk Shyeon dan ketika Shyeon berbalik dengan wajah datar. Kami semua langsung melirik mata biru tua ,Shyeon.
"Kenapa kalian semua menatapku. Ok.... Bicara sajalah, apa yang kau mau pertanyakan Spring. Ngak usah menunggu juga responku". Ujarnya datar. Dan saat itu perkataan Shyeon membuat hatiku bagaikan diiris pisau untuk memotong semangka menjadi dua. Luar biasa sakitnya yang kurasa
"Hhmm... Baiklah... aku cuma ingin bertanya, Apakah kalian anggap aku sekarang sudah teman kalian atau hanya tuan putri yang harus di jaga dan menjalankan tugas kalian!!!". Ujarku lantang melirik mereka semua
Semua hanya terdiam. Dan tiba-tiba...
"PPLLAKK!!!".
Tamparan itu pas sekali mengenai pipiku. Dan membuat luka tambahan di samping pipi kiriku dan terakhir juga Shyeon menampar pipi kananku
Dan yang menamparku adalah Baziba...
"Seharusnya kau sudah tau sendiri jawabannya Spring..." Ujar Baziba lantang
Aku hanya diam sebentar dan masih menunduk sambil menggelengkan kepala.
"Ccihh... ku rasa kamu memang Bodoh... Spring!!!, kami para penggawal yang menjalankan tugas untuk melindungi mereka adalah kita harus mengganggap dia teman bahkan saudara bukan hanya untuk misi saja... apa kau mengerti". Ujar Calsie sinis
Aku hanya diam dan menggangguk
"Sudah yahh.. teman-teman Calsie,Baziba, Young dan Shyeon aku harus ke meja makan sendiri untuk sarapan. dan setelah itu aku akan berangkat dengan Jesika untuk kelembah ". Ujarku pergi dan terbang melambaikan tangan kepada temanku semua
Tapi seseorang memegang tanganku dan menariku cepat. terbang, meninggalkan temanku tiga yang masih setia hanya berdiri di tempat.
"Kau mau bawah aku ke mana...? Aku harus ke ruang makan. Dan waktuku tinggal sedikit"Ujarku menatap seseorang yang menariku
"Bisakah kau ikuti saja aku!!! Dan diamkan dulu keras kepalamu itu..". Ujarnya dan akupun diam dan mengikutinya
Ternyata dia membawaku ke dalam kamarku dan menutup pintunya.
"Kenapa kau membawaku kemari....?". Ujarku heran
Seketika dia terbang maju ke depanku dan aku terhentak berhenti di tembok pintu.
Dia menaikkan jarinya telunjuknya ke bibirku, lalu dia semakin mendekat,mendekat dan..
Dia menempelkan bibir tipisnya yang halus dan lembut ke bibirku. Seketika aku terkejut tapi entah kenapa bibirnya sangat halus dan kenyal bahkan sangat hangat. Keterkejutanku hilang dan aku hanya terdiam menutup mata, dan membiarkan dia mencium bibirku dan tangan kananya merangkul pingganggku dan tangan kirinya memegang pipiku dan kurasa dia menyuruhku membalas ciumannya jadi aku mengikutinya dan lebih menempelkan bibirku dengannya.
pelan-pelan dia melepaskan bibirnya tapi tetap dia merangkul pinggangku dan masih memegang pipiku. Wajah kami masi tetap dekat mata biru tuanya menatap mata hijauku. Dan dia berkata...
"Kembalilah dengan selamat dari lembah lautan kematian Princesku Spring". Ujar Shyeon dengan mata biru tuanya yang memperlihatkan perkataannya sungguh-sungguh.
"Iya... aku janji Shyeon".ujarku menatap dengan senyuman
"Baiklah.. kau sudah janji, jadi sekarang keluarlah dari kamarmu sekarang dan sarapanlah lalu berangkat.". Ujarnya melepas rengkulan tanganya di pinggangku
Aku langsung keluar dari kamarku menatap mata biru tua itu.masih tetap di tempatnya berdiri. Dan aku tambah bersemengat untuk cepat menyelesaikan ujian ini.
Aku telah sampai di meja makan. Dan Jesika sudah ada di sana setelah aku makan kami bersiap.
"Apa kau sudah siap, Princes Spring ?". Ujar Jesika menatap seriyus wajahku
"Aku siap....". Ujarku tegas menatap mata hitam Jesika.KAMI AKHIRNYA MENINGGALKAN ISTANAH DAN SETELAH BERJALAN 30 MENIT. AKHIRNYA KITA MENEMUKAN, LEMBAH LAUTAN KEMATIAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
The world of a fairy mystery
FantasiaDalam waktu sejam aku berpindah ke alam peri dan saat itu pula aku harus dikagetkan bahwa akulah yang tertulis di legenda bahwa aku penyelamatnya... Kututup mataku dan membuka perlahan ternyata, benar... hamparan luas alam peri di depanku dan dengan...