selamat atau meledak

27 0 1
                                    

Astaga....

  Setelah kubuka kelopak mataku hamparan gelap masih saja menutupi lembah ini seakan akan mati lampu (yaah.. emangkan lagi di gua udah jauh ke dalam jadi kagak ada cahaya).

  Aahhffuutt... sekali lagi aku buang nafas

Cubit-cubit... Aauu....  SAKIITT...

"Aahh... ternyata aku masih hidup".

   Eehhh...

  Aku merasa diriku tidak mengeluarkan bunyi dari bibir dan aku hanya merasa cuma mengoyangkan bibir tanpa mengeluarkan bunyi...

   Apa sesungguhnya  suara itu tadi benar dia sudah mengambil pita suaraku...

Ooohh... tidak

  Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku karna sungguh... aku sangat kaget...

   Tapi apa daya aku memikirkan pita suaraku sekarang aku harus tetap bersyukur walau pita suaraku di ambil aku tetap masih hidup dan dapat menyelesaikan tes ini sekali lagi...

"Aku harus berenang sekali lagi semoga arus ini tidak melemparku lagi dan membuat beturan benjol batu di kepalaku bertambah...".

     Sekarang aku tegakkan badan lalu aku kembali keposisi berenang lalu lurus maju ke depan dengan hati yang berdebaran dan tetap selalu berharap aku bisa selesaikan tes ini dan bisa berjumpa dengan temanku lagi....

Ada yang aneh saat aku berenang kenapa kakiku terasa tidak naik dan turun tapi seperti kakiku rapat sepenuhnya lalu naik turun

Dan aku mengingat akan ucapan suara tadi, dan sekarang apakah aku masih punya sayap atau tidak...
Aku tidak tau karna di sini gelap...

    Wwuuyysss... brum brum brum.. terdengar sangat keras suara gelombang ini, yang ku lewati dan aku tetap melaju lurus terus kedepan...

   Aaahhhhh.......

Sakitttttttt... .

  Batu-batu yang terlempar dari dalam keluar di karenakan gelombang air yang membawanya membuatku harus menahan rasa sakit akan goresan batu yang mengores badanku dan kulitku dengan goresan panjang di karenakan  aku seperti terkena batu yang sangat rungcing membuat lenganku tergores panjang dari tangan hingga bahuku... aku merangis kesakitan. sangat sakit, membuatku mengeluarkan air mata dan darah yang keluar dari bekas goresan tanganku membuatku menyium sendiri aroma air laut ini yang sekarang menjadi amis di karenakan tercampur dengan darahku yang keluar.

  Aku terus memaksakan diri maju melawan arus walau banyak goresan dan batu karang kecil yang menghampiriku , aku terus maju tanpa melihat apapun karna di sini masih gelap. kita tak tau arah, aku cuma percaya dengan kata hatiku bahwa ini jalan yang benar dan hanya 1 petunjuk, temukan cahaya maka aku akan lulus tes 1.

  "Aahh... apa itu?, mungkinkah itu cahaya". Kusipitkan mata hijauku untuk melihat lebih jelas bahwa itu benar cahaya karna aku hanya melihat kilauan kecil sekecil pupil mata manusia.

   Semangatku kembali berkobar kurasa aku tidak salah lihat. itu adalah cahaya. .. aku terus maju

Ddaass...  Ddaass... Ddasss...

Aaaaaaahhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!........ 

   Aku mengaung berteriak histeris dengan kesakitan luar biasa, batu besar kurasa, seperti gumpalan tangan. dengan keras menghantam kepalaku bagian kanan, membuat kepalaku berdarah dan aku merasakan dari jidat dan mataku turun darah segar dengan deras di wajahku.

  Tapi aku tetap terus maju menuju cahaya itu walau aku berlumunan luka dan darah.

Akhirnya aku sedikit lagi mengapai cahaya itu

Sssrriiinnggg....

Silauan cahaya biru membuat mataku silau,sehingga membuatku menutup mata.

  Welcome and selamat kau telah menyelesaikan tes 1 Spring

"Aagh... akhirnya aku berhasil". Teriakku gembira tapi...

"Oohh ... sayang kamu tadi mengatakan sesuatu yahhh... kasihan ,tapi aku tidak mendengar bunyi suara yang keluar dari mulutmu tapi aku hanya melihat kamu mengoyangkan bibirmu". Ujarnya tersenyum

"Apa yang terjadi? kenapa bisa..". Aku hanya bicara tapi tidak mengeluarkan suara melainkan hanya menggelengkan kepala di hadapan ratu.

"Seharusnya kau lebih memilih untuk mati saja dari pada mendapatkan kesempatan ke 2 tapi kamu mengorbankan pita suaramu dan juga hadiah sayapmu yang terindah dari ibumu...". Ujarnya sinis "sekarang lihatlah dirimu dari atas hingga ke bawah".

   Aku melihat diriku dari badan hingga kakiku yang sekarang berubah menjadi duyung tapi darah masih tetap keluar dari kepala dan badanku yang tergores aku hanya menahan sakitnya....

"Sekarang kita lanjut di Tes ke 2, untuk melanjutkan tes ke 2, sekarang kamu harus bersihkan dulu lukamu di bawah kolam air kecil itu sambil menatap laut atas"

"Sekarang kita lanjut di Tes ke 2, untuk melanjutkan tes ke 2, sekarang kamu harus bersihkan dulu lukamu di bawah kolam air kecil itu sambil menatap laut atas"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akupun menatapnya dengan mata tertutup ku tarik nafas dan meminta kepada laut sembuhkan lukaku




Hallo semua... welcome back Author, pada kangen sama author yaahh wkwkwk... gua tau kalian kangen sama lanjutan ceritanya, kritik dan saran kami akan menerimanya jangan lupa pilih tanda bintang oke makasih semua... :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The world of a fairy mysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang