Bahaya (part 1)

61 3 0
                                    

Hallo kali ini saya ingin memberitahunkan bahwa sekarang yang berbicara adalah Fuu. Jadi kalian harus memperhatikan, tulisan ** Prov Fuu...

********************************

** prov Fuu

    Saat itu.... tubuhku merasa membantu seperti terkutuk oleh cerita dogeng bumi, Malingkundang. Manusia yang membantah karna tidak mengakui bahwa itu adalah ibunya. Dan maling kundang akhirnya... di kutuk menjadi batu.

   Keringatku keluar ke mana-mana. Membasahi jidatku dan aku sekarang menatap setengah kuda di depanku, yang membuatku takut untuk berbicara kepadanya karna dia adalah mentri penasehat Ratu Eleanor.

"Hhheeii... Apa yang kalian lakukan?"

   Seketika, aku ingin berjawab jujur saat mulutku mulai ingin berbicara dan akhirnya ada suara yang muncul. Tapi itu bukan suaraku melainkan suara Bongja.

"Kami sedang bermain petak Umpet ... tuan Roby. Kakak ku Fuu yang berjaga dan menghitung lalu aku bersembunyi, ketika aku di temukan oleh kakaku, aku langsung terbang menjauh dari kakaku tapi dia juga ikut mengejarku sampai ke sini". Ujar Bongja bersemangat. Bagaikan kita seriyus melakukan permainan Petak umpet, seperti di bumi.

   Aku tau bongja tidak akan kalah kalau rencana yang dia buat akan gagal. Dia akan melakukan segala cara!!! Untuk bisa membuat rencananya berjalan lancar dan yyppss.... dia sudah memulainya dengan berekting senang dan jahil seakan dia serius, sedang bermain petak umpet. Dia memang jago ekting.

"Kalau begitu kalian kembalillah.... ke tempat inti penduduk, pelindung peri. Kalian tidak boleh dekat-dekat atau bermain di sekitar area pelindung. Dan kalian taukan, kalian tidak boleh keluar dari pelindung dan itu adalah perintah dari Ratu kita". Ujar Roby dengan kedua tangannya dia gulungkan masuk ke dalam dadanya.

   Dan benar Roby pantas menjadi Mentri penasehat. Karna sikapnya yang selalu berbicara dan menasehati. Bahkan harus secara panjang lebar dan detail dia menjelaskan.

  Dan Roby juga percaya akan Ekting yang di berikan oleh Adek ku. Dan sekarang ada sebuah langkah kuda mendekat...

"Tuan Roby.... anda di panggil ke Ruang rapat darurat, segera oleh Ratu Eleanor". Ujar seseorang yang mirip Roby. Tapi membedakan dengan warna rambut, yang lagi berbicara sekarang. Warna rambutnya hitam.

"Baiklah saya ke sana sekarang... tuan putri peri-peri kecil, kalian kembali juga yaahhh... dan kalian jangan keluar dari pelindung". Ujar Roby dengan senyuman sayangnya kepada kami dengan perkataan lembut. Lalu Roby pun pergi meninggallkan kami.

"Ayo Kakak kita pergi sekarang".

    Seketika dia menarik lenganku untuk aku mengikutinya keluar dari pelindung. Dia sudah mulai terbang .tapi, aku tetap berhenti di tempatku.

"Kurasa.... ini bukanlah Hal yang baik Bongja. Kalau kita keluar dari pelindung". Ujarku

"Kakak... kita hanya sebentar sseekaallliiii..... lalu kembali ke dalam pelindung". Ujar Bongja dengan memberi tekanan halus saat berkata ,sekali.

      Tanpa ragu lagi, Bongja menarikku lebih keras!!!. Sehingga aku mau - tidak mau, tetap harus ikut dan aku mengikutinya terbang melewati pelindung.

"Wwoooww.... Kakak...kakak...kakak..., Ini indah sekalikan pemandangannya sangat indah. Dan lihat di samping kanan kak. Di situ ada bunga indah. Yang berbentuk setengah lingkaran dengan banyaknya bunga melekat menjadi tempukan berwarna ungu. Itu adalah bunga khayangan, yang hanya ada di alam peri.

   Aku hanya tidak berbicara dan diam membisu dengan ke takjuban..... Melihat pemandangan indah di luar Perlindungan. karna waktu perang, ibuku sedang menghamilkanku dan aku lahir di dalam pelindung begitupun dengan Bongja. Kemudian kami tidak pernah melihat luar pelindung karna kami kira ternyata kami sudah di alam peri ,tapi ternyata tidak. Saat umurku menanjak remaja , kami akan di beri tahu rahasia. Bahwa ini adalah tempat perlindungan peri dan penduduk alam peri. Kalian tidak boleh keluar dari pelindung. Dan saat itu aku tidak pernah keluar dari pelindung dan sekarang aku sudah keluar....

"Kakak... aku kesana yaahh... untuk mengambil Bunga lain". Ujar Bongja

"......."

"Kalau kakak masi melamun dan ingin berjalan melihat sebentar, boleh. Aku mau mengumpulkan bunga".

***********************************

  Aku sangat terpesona.... dengan pemandangan alam peri di luar pelindung peri. Aku masih terbenang dalam pikiranku, kenapa ratu, Melarang kami keluar dari pelindung, padahal tempatnya sangat indah tapi aku juga ditanya bahwa dulu ada peperangan. Tapi ku rasa, itu tidak menyebabkan Alam peri ini hancur. Tapi masih tetap indah ku lihat.

"Aaaaahhhhhhhhhhhh....".

    Teriakan, Itu membuat terkejut. Dan menghilangkan pikiran dan tatapan mataku melirik lebih luas dan detail alam ini. Dengan seketika aku membalikkan wajahku, mencari suara itu....

   Dan aku melihat Bongja di tarik dan di tutup mulutnya oleh........?

The world of a fairy mysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang