Pikiran yang selalu mengganggu

75 6 1
                                    

Jesika mengantar kami kekamar masing-masing. kamar khusus peri tanpa ada air dan hanya ada udara ,dan aku langsung masuk ke dalam kamarku tanpa membalas ucapan selamat malam... yang di ucapkan Calsie kepada kami semua.

Tanpa basah-basih aku melemparkan tubuhku ke dalam kasur ,dan memeluk bantal di samping ku.

"Kata-kata itu membuatku pusing"ujarku yang selalu menginggat kata-kata itu

"Aku tau kau takkan memberikan dengan mudah kristal itu kepada Spring karna kekuatanmu juga akan lenyap tanpa kristal itu"

"Aku hanya berpikir tentang Ratu Air, karna aku sangat yakin bisa lulus . karna aku sangat ingin.... mewujudkan permintaan ibu!!! untuk menyelamatkan alam ini dan aku sudah berjanji.

" dan pasti aku akan lakukan itu walau nanti kalau kristal itu.... aahh tidak,tidak, aku tidak boleh berpikir begitu kalau nanti aku akan hancur, karna aku belum mencobanya.... dan aku yakin aku tidak akan hancur!!!"

" tapi yang kupikir sekarang adalah kalau aku berhasil menguasai dan mendapatkan kristal itu,Apakah Ratu Eliza akan kehilangan kekuatannya. aku sangat merasa bersalah, kalau mengambil kekuatan Ratu Eliza... dan bagaimana dia akan menjaga kerajaan ini tanpa ada kekuatannya sendiri....?"ujarku bicara sendiri di kamar mengeluarkan isi kepalaku, yang ingin pecah dengan rasa bersalah.

Aku keluar dari kamarku. dan aku ke belakang taman kerajaan yang di mana taman itu khusus untuk tumbuhan pohon obat-obatan dan bunga-bunga seperti bunga mawar,tulip dan lain-lain.

Mereka membuat taman ini juga untuk mendapatkan tanaman obatan yang tidak ada di laut dan dari pada mengambil dari darat mending mereka tanam di taman khusus ini .dan bunga-bunga mereka pakai juga sebagai farfum,

Aku tau tempat ini saat Jesika mengantar kami, aku melihat ke samping ternyata... ada taman khusus untuk tumbuhan darat dibuat di dalam air .

Dan Jesika juga menjelaskan bahwa ibuku lah yang membuat taman itu untuk hadiah kepada Ratu Eliza.

"Hhmm... di tempat ini sangat membuat diriku menjadi rileks!!!" ujarku

Dengan tanaman bunga yang harum .dan harum bunga yang mirip kembang sepatu itu mengeluarkan aroma parfum rileks, sama ketika kita di tempat spah untuk merilekskan badan dan pikiran kita.

"Heeii!! Apa yang kau bikin sendiri di sini".ujar seseorang di belakangku. dan memegang pundakku seketika aku terasa ingin pingsan

dan yahh.... aku betulan jatuh pingsan.

"Hei..heeii apa kau sudah sadar Spring? aku sudah pegal dengan kepala beratmu ,yang kau sandarkan di pangkuanku"ujar orang tersebut!!!

ketika aku membuka mata perlahan... dan menatap ke atas arah suara tersebut tadi... dan kami bertemu mata biru tua dan mata hijauku aku berdiam selama satu,dua,ASTAGA Park Shyeon!!!.... aku langsung bangun, dari pangkuannya dan langsung berposisi duduk sama dengannya di kursi taman .yang panjangnya yang muat cukup hanya 2 orang.

"Eh.. eemm maaf kan aku, habisnya... kau sih!!! mengagetkan aku".ujarku pelan melirik kesamping bunga mawar karna malu.

"Wwooii... bukannya malah, mengucapkan terimakasih!! malah menyalahkan ku..., kamu yang salah karna pergi sendiri ketempat ini .tanpa memberitahukan kami."ujar Shyeon

"Eemm oke.. MAKASIH"ujarku langsung balik kehadapan Shyeon dan ternyata DEG, wajah kami bertemu dan tinggal 2 senti saja bibirku dan bibir bawah Park Shyeon akan bersentuhan .

karna Shyeon lebih tinggi dari aku dan dia menunduk kebawah ketika mata kami berdua bertemu... kami berdua bersamaan, memutar balik wajah kami yang sama-sama merah.

"Apasih ucapan Makasihnya...!!! nggak usah dekat banget dengan wajahku"ujar Shyeon kesal dengan suara beratnya dan masti tetap kepalanya membelakangi Spring

"Eh... mana aku tau itu tidak sengaja... kan kau minta terimakasih... jadi aku memberi ucapkan terimakasih, dan aku juga tidak tau kalau ternyata. kau... juga yang memasang wajah dekat denganku"ujarku sebal masi tetap memblakangi Shyeon.

Park Shyeon lalu mengambil nafas dalam-dalam dia berpikir tidak ada gunanya kalau berdebat dengan Spring, yang keras kepala.

"Ook.. baiklah aku sekarang bertanya ,kenapa kau keluar kamar sendiri tanpa memberitau kami..hhaa..??"Ujar Shyeon yang sekarang berbalik memandang tubuh Spring yang membelakanginya, dan dia sudah memasang wajahnya menjauh agar kejadian tadi tidak terulang lagi.

Springpun menarik nafas dan berbalik dengan perlahan dan sama dengan Shyeon,Spring mundurkan wajahnya agak menjauh dari Shyeon.

"Aku keluar karna aku... pusing memikirkan tentang perkataan ibu tadi di dalam kerang!!!"ujarku menatap lurus kedepan yang sama dengan posisi badanku

"Tentang, kau akan hancur... kalau tidak menguasai kristal itu"ujar Shyeon

"Bukan...bukan... itu tapi aku memikirkan kalau aku berhasil, mendapatkan kristal itu dan menguasainya, maka Ratu Eliza tidak akan mempunyai kekuatan Air lagi"

" dan bagaimana Ratu bisa memimpin dan melindungi kerajaan ini..."ujarku cemas dan memasang wajah sedih bersalah.

"Hahaha... dasar bodoh".ujar Shyeon tertawa dan ini pertama kali aku melihat dia tertawa .walau perkataan terakhirnya menjengkelkan.

"Apa yang lucu.."ujarku memasang wajah seriyus

"Haalloo.. tuan putri, apa kau tau kau sangat bodoh, ternyata kau tidak tau bahwa seseorang Ratu yang bisa memimpin kerajaannya. bukan karna kekuatannya tapi karna kebijaksanaannya dalam memimpin, hati nuranihnya yang bersih baik dan tulus membantu rakyatnya ,dan berani menjadi pemimpin rakyat yang mempunyai hati yang kuat .dan kalau keamanan Ratu Eliza mempunyai Beribu pengawal penjaga di istanah ini dan rakyatnya yang sama-sama dengan pengawalnya, mempunyai kekuatan air. dan apa bilah....!!! mereka bersatu pengawal dan rakyat, menyatukan kekuatan mereka...!!! itu sama saja dengan kekuatan air Ratu Eliza... ,Apa sekarang kamu mengerti tuan Princes Spring yang bodoh..."ujar Shyeon sambil menyentil kening Spring yang memandanginya terus, memperhatikan dia menjelaskan sambil tersenyum.

"Eeemm... Makasih yah Shyeon kamu sudah menjelaskannya kepadaku"ujarku tersenyum tulus dan hangat

"Pphhttss... hahahaha wajahmu lucu senyum begitu"ujar Shyeon sambil tertawa menatapku

Tanpa berpikir panjang aku mengambil kedua tangan Park Shyeon, lalu menatapnya dengan lembut dan tulus tanpa mempedulikan tawa Shyeon dari tadi.

"Makasih banget... berkat kamu, aku bisa menghilangkan pikiran ini dan rasa bersalah, terhadap Ratu Eliza. dan Shyeon juga sudah menjelaskan apa arti sebenarnya.... dari ratu bukan hanya dilihat dari kekuatannya"ujarku tulus memegang tangan Shyeon dan menatap mata birunya DEG lagi-lagi, aku mengucapkannya tanpa ku pikir perkataan itu keluar sendiri... dan ketika aku sadar aku masi megang tangan Park Shyeon.
aku langsung melepas tangan Park Shyeon perlahan, lalu pergi meninggalkan Park Shyeon yang mematung ,di tempatnya. dan aku pergi karna malu dan langsung masuk ke kamarku dan "Eehh... siapa itu apa itu Calsie yang baru masuk di kamarnya"ujarku menatap Calsie masuk ke dalam kamarnya.

The world of a fairy mysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang