Setelah Spring dan para pengawal telah pergi lama dari pelindung peri.
Hal buruk terjadi menimpah penduduk pelindung alam peri termasuk juga Ratu Eleanor.
*** Sebelum hal buruk tertimpa pada pelindung peri
"Kakak, kakak, kakak.... ayo kita keluar dari pelindung peri ,untuk mengambil bunga indah di luar...". Ujarnya dengan riang dan senyuman menggemaskan alah peri kecil.
"Tidak... kau tau kan, kita tidak boleh keluar dari pelindung ini". Ujarnya menatap Adiknya, yang sedang berdiri menatap wajahnya dan memegang sebuah bunga.
"Hhhaaa.... yaaahh aku tau kita di larang keluar. Tapi aku hanya ingin mengambil bunga sebentar ,di luar pelindung. untuk melengkapi rangkaian bunga yang ku buat. Dan ini bukan untuk ku... tapi buat hadiah untuk Ibu". Ujarnya dengan nada lemah, seakan dia sangat sedih di tambah dengan ekspresi wajahnya .dan juga matanya yang berkilauan karna air mata, yang ingin keluar dan Cahaya menyinari matanya membuat kakaknya merasa sedih dan bersalah ,karna menolak permintaan adiknya.
"Tidak, Tidak, Tidak... kenapa kau mesti mengeluarkan ekspresi itu Bongja... AAkkhh... Baiklah...". Ujarnya terpaksa tidak kuat dia melihat adiknya menangis.
"Hhhoorree.....!!! Kakak ku Fuu memang paling baik di dunia alam peri ini". Ujarnya tersenyum riang dengan gembira dia terbang berputar karna mendengar kakaknya akan mengambulkan permintaannya. Dan dia juga tau kalau kakaknya hanya terpaksa.
Setelah Bongja puas terbang ada pikiran yang menyambarnya dan membuatnya berhenti terbang. Membuat raut muka yang sugguh imut berubah menjadi lebih imut dalam keadaan sedih dan tidak akan ada orang yang akan membuat dia merasa sedih. malah mungkin memarahi orang yang membuat Bongja sedih.
"Bongja... berhentilah membuat wajah mu seperti aku sedang menyakitimu saat ini, dan itu membuatku sangat murung melihatmu...". Ujar Fuu kesal namun entah bagaimana, dia ungkapkan .agar tidak membuat Bongja berlebihan lagi dengan ekspresi yang dia buat.
"Kakak.... hikss... hiks..."Ujarnya menangis dengan suara cegukan
"Hhhiiiii..... ku rasa kamu membuatku tambah merasa bersalah bongja!!!". Ujar Fuu prustasi setiap bicara pada Bongja membuat Fuu seperti peri jahat yang melakukan kekerasan kepada Peri kecil.
Fuu masih tetap menanti jawaban dari adiknya Bongja, yang sedang menangis sambil duduk di rumput.
"Kakak....". Ujarnya menunduk
"Iya Bongja... kamu kenapa?". Ujar Fuu dengan cemas
Kemudian Bongja perlahan menaikkan wajah imutnya di tambah dengan rambut hijaunya yang di kucir dua.
"Bbbllee... Aku tidak sedih kok.jadi Kapan... kita berangkat". Ujarnya dengan gemirang senang. Dia sangat suka menjahili kakaknya dengan berekting seakan kakaknya melukainya...
"Dasar Bongja.... kau menipuku yaahhh. Dengan ektingmu lagi". Ujar Fuu kesal langsung menjidat kepala adiknya...
"Aahh... hhuuwwaa... Sakit... sakit....sakit... kakak Fuu jahat...jahat... memukulku!!!". Dengan teriakan Bongja di tambah tangisannya yang bergema di alam peri. Para peri langsung memandangi Fuu dengan tatapan sinis dan tatapan itu artinya... kenapa dia tega membuat adiknya yang imut menangis. Seharusnya dia jaga adiknya.
Fuu lalau menunduk
"Kalau kau tidak berhenti menangis..... Kita tidak jadi pergi keluar dari pelimdung".ujarku berbisik di telingannya
"Eemm... Ba...ik...lah aku akan berhenti menangis". Ujar Bongja menghapus air mata yang jatuh di pipi kembemnya.
"Baiklah kita harus berangkat sekarang. Supaya kita bisa cepat kembali pulang..". Ujar Fuu berdiri bergegas lalu mengajak adiknya pergi
Mereka akhirnya perlahan terbang dengan rendah, kalau dia terbang tinggi. Maka dia akan bertemu dengan para pengawal kerajaan, dan akan mencurigai mereka jadi mereka terbang rendah, sambil beberapa kali bersembunyi.... untuk terhindar dari pengawal.
"Hhheeii... Apa yang kalian lakukan?"
Perkataannya membuat Fuu dan Bongja kaget dan langsung berhenti di tempat. Melihat orang yang bersuara memanggil mereka, terasa Fuu sudah menggeluarkan keringat dingin di jidatnya. Tidak kalah dengan Bongja dia sangat terkejut sama dengan kakaknya, tapi dia menyembunyikannya dengan pintar berekting, Bongja hanya santai dan memberi senyum kepada, siapa yang memanggil mereka....
Kalau Bongja ikutan terkejut. Maka Rencana kami keluar dari pelindung akan musnah.
Dan sesosok mahluk alam peri... yang menegur Fuu dan Bongja. Di tambah Fuu yang kaget melihat sosok itu dan membuatnya berkeringat dingin.
Dan dia adalah Roby, Mahluk alam peri yang berwujud setengah manusia kuda... dan juga Roby adalah mentri penasehat Ratu Eleanor.
"Ka....ka..mi....."
KAMU SEDANG MEMBACA
The world of a fairy mystery
FantasíaDalam waktu sejam aku berpindah ke alam peri dan saat itu pula aku harus dikagetkan bahwa akulah yang tertulis di legenda bahwa aku penyelamatnya... Kututup mataku dan membuka perlahan ternyata, benar... hamparan luas alam peri di depanku dan dengan...