Tetsuya

23 2 0
                                    

Setelah Jun memberiku info bahwa simbol itu terlihat,aku segera pergi ke ruangan Mada.

"Tuan Mada,Jun berkata padaku bahwa Ia melihat simbol itu.Bagaimana supaya anak-anak tahu dan bersiap-siap?."Mada bergumam."Pukul berapa kau melatih mereka setiap harinya?.""Pukul setengah delapan Tuan.""Baiklah kalau begitu,bunyikan alarm pukul 7 tepat.Dan saat mereka sudah berkumpul,katakan pada mereka bahwa Dark Fairy akan menyerang.Perintahkan kepada mereka untuk bersiap-siap,"jelas Mada."Lalu jika ada yang bertanya bagaimana kau,Jun,dan Hasegawa tahu Dark Fairy akan menyerang,bilang saja bahwa aku yang memberitahu kalian.Apa kau mengerti Tetsuya?."Mada menatapku dengan tatapan dingin."Mengerti Tuan Mada."Mada mengangguk.Kemudian aku keluar dan menuju kamar.
****
Saat pagi hari tepat pukul 7,aku membunyikan alarm.Tak lama menunggu,mereka sudah berkumpul di depanku.Wajah mereka terlihat berseri,tak ada yang mengantuk.Aku tersenyum bangga melihat mereka.

"Are?Kenapa kita disuruh berkumpul jam segini?Kita kan terbiasa latihan setengah delapan?Apa yang terjadi Tetsuya?,"tanya Eichi.Aku tersenyum."Aku minta kalian bersiap-siap karena beberapa menit lagi Dark Fairy akan datang.Ayo berkumpul di luar,"ajakku.Aku mendengar mereka saling berbisik.

"Apakah benar Dark Fairy akan datang sebentar lagi?."
"Hei,bagaimana Tetsuya bisa tahu?."
"Oke akan kubuat peri-peri itu lenyap."
Aku menggeleng pelan.

Langkahku terhenti.Aku menatap ke langit.Langit perlahan-lahan berubah menjadi gelap.Aku tersenyum miring."Baiklah anak-anak.Persiapkan diri kalian!Peri-peri itu datang!,"ujarku.Mereka menurut.Lalu aku mengeluarkan pedang dari tangan kananku.Tampak peri-peri itu turun dan berdiri tak jauh di depanku."Ha,ternyata kalian tahu kami akan datang,"ujar salah satu peri.Dia bernama Hazer."Haha.Berani juga kalian,"kata Hazer lagi.

Aku tertawa meremehkan."Sudah tak usah banyak bicara lagi!Dasar peri cerewet!."Perkataanku sukses membuat mereka bergerak cepat ke arahku.Untungnya aku tidak lengah."Heh.Kapan kau akan menyerah manusia?,"tanya Hazer."Hah seharusnya aku yang menanyakan itu kepadamu!,"sahutku sambil terus menyerangnya.

Cukup lama untuk menyerangnya.Ya bisa dibilang Hazer itu kuat.

"Hei,kau!,"teriak Jun sambil mengarahkan pedang magic nya ke arah Hazer.Pedangnya sukses membuat lengan Hazer tergores.Hazer berhenti menyerangku.Ia memegang lengannya yang sudah mengeluarkan darah.Pandangannya beralih ke arah teman-temannya.

"Hentikan!,"teriak Hazer.Kemudian Ia tersenyum licik ke arah Jun."Hah?Bocah seperti kau beraninya melukai lenganku?Hahaha."Jun berkacak pinggang."Lalu kau?Peri gila yang tersasar ke bumi beraninya menyerang manusia?Dasar peri gila-rendahan!,"ejek Jun.Nampak sekali kalau Jun sangat marah pada peri-peri itu."Lihat saja nanti.Aku akan balas melukaimu,"kata Hazer.Lalu Hazer mengajak teman-temannya yang tersisa untuk pergi."Hah?Hanya begitu saja kau takut dan mundur?,"tantang Jun.Hazer tersenyum jahat."Ini hanya permulaan.Kau jangan sombong dulu,karena aku akan membuatmu tak berdaya nantinya."Saat teman-temannya pergi Hazer masih menatap Jun."Ingat.Aku hanya mengincar kau seorang."Setelah itu dia pergi.Jun menghilangkan magicnya."Coba saja kalau bisa!."

Ya ampun..Perempuan seperti dia benar-benar pemberani.

Aku mendekati Jun dan memegang pundaknya."Bagus Jun.Seriuslah berlatih dan musnahkan mereka."Jun tersenyum manis."Itu sudah menjadi kewajibanku Tetsuya."

Rainbow Magic vs Dark MagicWhere stories live. Discover now