Jun Kiseki

25 0 0
                                    

Akh!Aku terkena pedang Hazer lagi!Lenganku tergores sedikit.Kulihat Hazer tertawa sinis."Kau takkan bisa mengalahkanku,"katanya sembari terbang ke arahku dan menebaskan pedangnya.Aku terkejut.Aku hanya bisa menghindar karena gerakannya yang sangat cepat itu.Sial.Gara-gara sayap hitamnya bertambah besar kecepatan terbangnya pun bertambah.Matanya terlihat aneh,biru dan ungu.

Aku berdiri perlahan kemudian berlari ke arahnya sambil kulempar magic ku.Ku kira dia lengah,tapi tidak.Justru Hazer yang melempar magic nya ke arahku.Aku terhempas.Lagi,aku menabrak pagar.Aku meringis kesakitan dan pedangku menghilang."Jun...!"Kulihat Hasegawa dan teman-teman hendak mendekatiku,namun Hazer dengan santainya melempar magicnya ke teman-temanku."Teman-teman!"Hazer tersenyum miring."Hei!Jangan seenaknya ya!"ujar Tetsuya menebaskan pedangnya.

Aku memejamkan mata,mengepalkan tangan.Aku tidak boleh diam saja!Mereka kesulitan!

Aku berdiri menatap Hazer tajam."Hentikan!Jangan sakiti teman-temanku!Lebih baik kau bertarung denganku!"Aku mengeluarkan senjataku.Hazer tersenyum miring."Heh!Kau masih kuat juga?"Hazer terbang ke arahku.Dengan semangat membara aku melawannya meski terkadang aku terjatuh.Aku harus menghabisinya!

Yes!Aku berhasil membuat sayapnya rusak dan lengannya tergores.Bagus dia tidak akan bisa terbang.

Tapi mendadak Hazer membuang pedangku dengan magicnya.Dan setelah itu ia melempar magicnya.Aku terjatuh.Hazer berdiri di depanku."Kau akan menjadi milikku lagi.Aku akan masuk ke tubuhmu dan membunuh teman-temanmu."

Perlahan dia masuk ke tubuhku.Samar-samar kulihat teman-teman dan yang lainnya pingsan."Tidaaaaakkk!!!!!"teriakku sambil melempar magicku asal-asalan.

......
****
Aku membuka mata,dan yang kulihat adalah langit-langit kamarku.Angin berhembus lewat jendela.Aku melihat Hasegawa,Tetsuya,dan yang lainnya."Jun?Kau sudah sadar?Syukurlah..kau kembali,"ujar Hasegawa.Senyumannya sangat menawan.Aku melihat telapak tangan Hasegawa di atas....dadaku?!"Kau mesum!"teriakku sambil melempar magic ku.Hasegawa terhempas menabrak pintu kamarku.Aku duduk dan memalingkan wajah menahan malu.Apakah dia memang seperti itu sejak awal?Memalukan!"Jun..Apa yang kau lakukan pada Hasegawa?Dia itu sudah mengobatimu.."ujar Irui.Aku kaget.Mengobatiku?Memangnya aku kenapa?Aku menghadap Hasegawa yang dirangkul Irui.Aku nyengir menggaruk pipiku yang tidak gatal."Hehehe..Maafkan aku Hasegawa.Terimakasih sudah mengobatiku.."Aku tersenyum manis."Demo,,apa yang terjadi padaku?"Aku menatap teman-temanku satu persatu.Tetsuya mendekatiku dan duduk di sampingku."Biar aku jelaskan,"kata Tetsuya.

Aku terkejut dan tak percaya setelah Tetsuya memberitahu apa yang terjadi denganku."Aku...hilang kendali?"Tetsuya mengangguk.Bagaimana bisa?Baru kali ini aku seperti ini."Jun,lebih baik kau istirahat dulu.Butuh dua hari supaya kau sehat total.Kau pasti masih merasa pusing dan tubuhmu sakit kan?"tanya Kurogane."Iya,''jawabku singkat."Nah,beristirahatlah.Hasegawa yang akan menemanimu.""Iya,Jun.Kita masih punya misi dari Tuan Mada.Kita harus menyelamatkan penduduk yang dikurung oleh mereka.Dan kita tidak bisa pergi tanpamu.Jadi jika kau benar-benar baikan,kita akan ke istana mereka."Aku bergumam,"hmm begitu ya.Baiklah."Kurogane dan Tetsuya tersenyum."Ohya,terimakasih semuanya..Kalian sangat pengertian"Aku tersenyum senang."Sama-sama Jun."Jawab mereka serempak.Setelah itu mereka keluar dari kamarku.Kini aku berdua dengan Hasegawa.Hasegawa duduk di sampingku.Suara jarum jam di kamarku terdengar sangat jelas mengisi keheningan dan kecanggungan."Em..etto..Hasegawa maafkan aku sudah melempar mu tadi.Ehehe.."Hasegawa menoleh,tersenyum manis."Tidak apa-apa Jun.""Ah terimakasih juga kau sudah menyembuhkanku.Aku sangat senang punya sahabat sepertimu.Aku juga senang bisa hidup dan tinggal di sini.Aku senang bisa punya banyak teman dan orang yang sayang padaku.Sekali lagi,terimakasih Hasegawa."Aku tersenyum lebar.Tiba-tiba tanganku ditarik oleh Hasegawa.Tangan kiri Hasegawa melingkar di pinggangku.Tangan kanan nya mengelus lembut rambutku.Berada di pelukannya terasa sangat hangat."Aku juga sangat senang punya sahabat sepertimu Jun.Kau orang yang baik,ramah,pengertian,pintar,dan satu lagi kau sangat...cantik."Aku terkejut,mataku melebar.Cepat-cepat aku melepaskan diriku dari pelukannya.Aku memalingkan wajah.Aku tak mau wajah memerahku terlihat.Jantungku berdebar-debar mendengarnya.Apa dia bohong atau hanya bercanda?Tapi tidak mungkin.Suara dan kata-katanya itu begitu tulus dan jujur."A-apa-apaan kau ini?"Hasegawa tertawa kecil.Kedua tangan Hasegawa menghadapkan wajahku ke depan,mendekatkan wajahku ke wajahnya.Tidak,dia sangat tampan..Aku merona lagi.Jantungku berdebar sangat cepat.Bisa kutebak pipiku semerah buah tomat sekarang!Namun anehnya aku tak bergerak sedikitpun.Aku seperti terhipnotis.Hasegawa tersenyum menawan."Kau kira aku bohong Jun?Aku jujur,kau itu sangat cantik."Dia seperti membaca pikiranku."Te-terimakasih"aku tersenyum aneh."Jun.."Senyumku menghilang."Y-ya?""Jangan bergerak"Dengan perlahan Hasegawa mencoba mendekatkan bibirnya ke bibirku.Anehnya aku sama sekali tidak bergerak.Aku memejamkan mata.Sedikit lagi...

"Hasegawa!Jun!Kalian sedang apa di dalam?!Jangan berpacaran!"Hasegawa melepaskan tangannya dari wajahku sambil berlari mendekati pintu."Ada apa Eichi?"Eichi berkacak pinggang."Waktunya makan malam.Apa yang kau lakukan selama di dalam?"kata Eichi jahil."E-eh..Ti-tidak.Kami tidak melaku-""Aku berciuman dengannya"potong Hasegawa.Aku tersentak kaget."Ma-mana ada!"ucapku terbata-bata saking groginya.Eichi berpura-pura terkejut.Tangan kanannya menutup mulutnya."Hah?Apa aku tidak salah dengar?Kalian..berciuman?"Aku cepat-cepat menyela."Ti-tidak!"Eichi tertawa."Aku akan memberitahunya lewat speaker...!"ujar Eichi kemudian berlari ke ruang makan."H-hei!Jangan lakukan itu!Jun,kau tunggu di sini ya..Aku akan membawakan makanan untukmu."Belum sempat dia pergi,"ti-tidak usah,aku bisa sen-""Jun kau tidak boleh turun dari ranjang.Kau masih sakit"perintahnya."Ba-baik."Hasegawa mengacungkan jempol kemudian pergi.

Aku masih tidak percaya atas kelakuan Hasegawa tadi.Apa dia benar-benar ingin menciumku?Ah,lupakan..

Rainbow Magic vs Dark MagicWhere stories live. Discover now