Hasegawa Toudou

23 2 2
                                    

Setelah Hazer pergi dan yang lainnya bubar aku berlari mendekati Jun yang masih berdiri menatap langit.

"Jun,apa-apaan kau tadi?,"tanyaku panik."Memangnya kenapa?."Aku mendengus."Kau sudah menantang Hazer!Dan sekarang dia sudah membuat janji bahwa dia hanya mengincarmu!.""Lalu?,"tanya Jun santai."Kau tidak tahu?Hazer itu peri yang paling kuat di antara peri lain.Kau jangan seenaknya mengancamnya.Kalau terjadi apa-apa padamu bagaimana?."Jun menghadap ke arahku."Hasegawa terimakasih banyak kau sudah mengkhawatirkanku.Kau memang sahabat yang baik.Tapi aku memang harus melakukannya.Ini sudah menjadi tekadku untuk melawan mereka.Aku tak ingin orang yang tak bersalah dipengaruhi oleh kejahatan mereka.Aku juga tak ingin kalau hal itu terjadi pada kalian.Mereka sudah membuatmu dan juga Miya terluka.Percayalah padaku Hasegawa.."Aku hanya diam mendengar kata-katanya.Aku tak bisa mencegahnya lagi.Oh Jun kau sangat baik hati."Baiklah Jun.Aku percaya padamu.Terimakasih kau mengkhawatirkan kami."Jun tersenyum manis.Ya ampun aku senang sekali melihatnya tersenyum seperti ini.

"Ya sudah,ayo ke dalam,"ajaknya sambil menggandeng tanganku.

"Hai,Jun.Hai,Hasegawa."Sapa Eichi dan Yuika."Hai,"jawab kami berbarengan."Jun!Kau tadi berani sekali menantang Hazer.Padahal dia itu peri yang berbahaya lho,"kata Eichi.Jun hanya nyengir."Ah..itu memang kulakukan karena aku ingin melawannya demi melindungi teman-temanku.""Hee??Benarkah?Wah kau baik sekali Jun..Terimakasih..,"kata Eichi sambil mencubit pipi Jun dengan gemas.Yuika hanya tertawa kecil melihatnya."Ohya,aku dan Hasegawa harus kembali dulu.Sampai nanti."Eichi dan Yuika melambaikan tangan.

"Eh Jun ke kamarku yuk,"ajakku."Oke."

Saat sudah di kamarku.
"Haha.Ku kira kamarmu berantakan."Kulihat Jun merebahkan diri di kasurku.Aku ikut rebahan di sampingnya.Kami menatap langit-langit."Hasegawa,apa kau takut kalau saja kau melawan Hazer?."Aku berpikir sejenak."Hmm..Jujur aku takut kalau aku melawannya.Dia terlalu berbahaya.Dia itu sama saja seperti cacing yang menggeliat-geliat."Ya,jujur,aku takut cacing."Hahaha.Cacing saja kau takut?Hasegawa seperti perempuan saja,"ujar Jun sambil terkekeh.Aku menahan rasa maluku."Hei..Justru kau yang lebih parah.Masa belalang saja kau takut?."Kini giliran aku yang tertawa."Ukh!Berhenti membuatku malu!."Kemudian Ia membelakangiku.Aku memeluk pinggangnya."Gomenne..Aku hanya bercanda."

Rainbow Magic vs Dark MagicWhere stories live. Discover now