"Hazer,kau mau ke mana?,"tanya Jey."Aku hanya ingin menghirup udara segar saja."Jey dan Reid berdiri di sampingku."Oi Hazer,di mana kau meletakkan gadis itu?,"tanya Reid."Di ruanganku.""Apa aku boleh melihatnya?"Aku tertawa."Silahkan saja."Aku berjalan di depan mereka."Reid darimana kau tahu aku membawanya?,"tanyaku penasaran."Mudah..Jey yang bercerita kepadaku.""Begitu,"jawabku singkat.
Aku membuka pintu ruanganku.Bocah itu menatap ke arahku,Reid,dan Jey.Tatapannya masih tajam seperti tadi.Oh ternyata dia masih punya nyali.Aku berdiri di sebelah kirinya,sedangkan Reid dan Jey di sebelah kanannya.
"Hai,bocah,"sapaku."Aku kesini membawa dua orang temanku.Mereka penasaran denganmu,"sambungku sambil tersenyum sinis."Maaf aku tak tertarik sama sekali!,"katanya sambil memalingkan wajah."Hei..kau sombong juga,ya?,"tanya Reid.Tangan Reid menarik dagunya pelan."Dasar tidak sopan!,"katanya lagi.Dia memalingkan wajahnya lagi.Kulihat Reid tersenyum miring."Akan kau apakan dia?,"tanya Reid.Aku mengangkat bahu."Entah..Menurutmu?,"aku balik bertanya."Terserah kau saja.Sesukamu."Aku berpikir sejenak."Sesukaku,ya?Sebenarnya..aku masih ingin melakukannya lagi,"kataku sembari mengeluarkan pisau dan mengarahkan pisauku ke tangan kirinya."Melakukan apa?,"tanya Jey yang sedari tadi diam saja."Ini.Saat aku baru meletakkannya di sini aku melakukan ini.Ternyata dia memang lemah,"ujarku sembari menyayat tangannya.Jey dan Reid hanya menatapnya dalam diam.Kulihat dia meringis kesakitan."Ku..mo..hon..Hen..ti..kan..,"katanya sambil menangis.Aku langsung menurunkan pisauku dan mengelap ujung pisauku yang terkena darahnya."Kau hebat Hazer,"puji Reid."Terimakasih Reid."Ku dengar Ia masih menangis.Sesakit itukah?"Hazer...Jangan sakiti aku lagi..,"kata bocah itu masih menangis.Sepertinya dia semakin lemah.Aku menggenggam lehernya."Baiklah."Aku melepas genggamanku.Jey mengangkat sedikit wajah bocah itu."Kau cengeng sekali.Hazer tidak akan melakukan sesuatu yang jahat kalau kau tunduk padanya."Wajah bocah itu berubah seketika."Jangan berharap aku akan tunduk padanya.Memangnya dia apa?Dia dan kalian hanya peri rendahan!"Wah..ternyata dia masih berani padaku dan tidak akan takut padaku.
"Reid,Jey kalian keluar saja.Biar aku yang mengurusnya."Setelah mereka pergi aku menatap ke arahnya."Hei kau tetap saja berani padaku?Meskipun aku sudah menyayat tanganmu tapi kau masih berani?Apa sebenarnya maumu?."Dia mendongak ke arahku."Seharusnya aku yang bertanya padamu.Apa sebenarnya maumu?Dengan seenaknya kau dan teman-temanmu itu menyerang kami yang tidak bersalah.Apa kalian itu memang serakah?Kalian sudah memiliki banyak pasukan,tapi kalian masih belum puas?Menjadikan banyak orang terpengaruh oleh kegelapan kalian.Itu terlalu jahat.Bahkan kalian mengincar rainbow magic terutama aku.Sekarang siapa yang rendahan?"Aku tak peduli dengan kata-katanya."Kau,jangan sok pintar."Aku mencekiknya tanpa peduli dia sulit bernafas atau tidak.Dalam sekejap dia pingsan.Akupun tersenyum puas.
YOU ARE READING
Rainbow Magic vs Dark Magic
FantasyDunia dihantui oleh sesuatu yg mengerikan,membuat orang-orang ketakutan dan mengikuti kegelapan.Mereka saling bekerjasama dengan makhluk kegelapan yg berbahaya,yaitu Dark Fairy.Hanya kekuatan-kekuatan tertentu yg bisa mengalahkan kekuatan Dark Fairy...