[Ex-Chef] Undersea

102 17 6
                                    

Title: Undersea

Author: pockymatchass (Ex-Member)

Genre: Myth, a little bit of romance

Rating: T

Cast(s):
Lee Donghae as Donghae
Lee Hyukjae as Eunhyuk

Disclaimer: Lee Donghae dan Lee Hyukjae murni milik Tuhan YME, ELF (Fishies & Jewels), SMEnt, dan orang tua mereka. This fanfic is belong to me ya.

Warning: Ini fanfik tentang dewa-dewi Yunani, di mohon untuk tidak mempercayainya sekalipun. Dan hal-hal yang berhubungan dengan dewa-dewi ini saya dapatkan dari novel karya Rick Riordan. Dan ini berisi konten percintaan sesama jenis, absurd, abal, picisan, gak jelas, tanpa plot.

Yang pertama dilihatnya saat sepasang kelopak matanya terbuka adalah sebuah ruangan bernuansa hijau laut dengan ornamen kerang dan terumbu laut yang berwarna-warni. Tempat tidurnya pun bukanlah sebuah kasur empuk berisikan kapas atau busa dan per, namun berupa tanaman Annemon dan terlihat beberapa ikan badut mengelilinya. Gelembung-gelembung udara kecil keluar dari lubang cangkang kerang yang menyerupai trombon.

Donghae sangat yakin, 100% yakin, bahwa dia berada di dalam air sekarang. Tetapi, kenapa badannya tak basah dan dia tetap bisa bernafas? Terakhir kali dia mengecek tubuhnya, ia masih bernafas menggunakan paru-paru dan rongga dada tempat bersarangnya paru-paru pun masih utuh. Dia normal, manusia normal yang bernafas menggunakan paru-paru.

Donghae meraba lehernya—

"Aish! Kenapa jadi begini?!"

—tiga garis terbuka-terkatup melengkung di lehernya, di kedua sisi lehernya. Atau, yang biasa disebut dengan Insang.

"Shikeuro."

Donghae menoleh dengan cepat ke sumber suara. Seorang namja bersurai hitam dengan rahang tegas berja—berenang menujunya dengan membawa nampan berisi makanan.

"Kau tahu aku buk—"

Namja tersebut memutar matanya lalu meletakkan nampan tersebut di atas nakas. "Aku tidak bodoh. Ini makanan manusia, sepertinya." Donghae melirik nampan tersebut ragu. "Atau kau mau makanan orang sini? Han-hyung bisa membuatkannya. Tapi, kau kan sudah menjadi manusia ikan?"

Memangnya apa yang dimakan orang sini? Plankton?!

Dan apa-apaan maksudnya aku sudah menjadi manusia ik—ah, kalau dipikir-pikir benar juga.

Donghae menggeleng. Ia mencoba mendudukan dirinya walau kepalanya agak pusing dan mengambil mangkok tersebut. Isi mangkok tersebut berupa sup tofu dengan aroma yang sedap. Namja bersurai hitam itu langsung memakannya tanpa memikirkan bagaimana bisa mereka membuat makanan manusia di dalam air.

"Aku... pergi dulu. Anyeong," Namja yang menemuinya itu beranjak pergi dari hadapannya.

"Chamkaman! Siapa namamu?"

Namja tersebut mengibaskan ekor duyungnya pelan dengan senyum lebar hingga gusinya terlihat. Seketika, Donghae merasa terpana akan keindahan senyum itu. "Eunhyuk, Lee Eunhyuk."

Dan, dia pergi.

Lee Eunhyuk, namja manis dengan senyum gusi yang memikat.

Donghae menghabiskan sup tofunya dan beranjak dari kasur annemon—begitu dia menyebutnya—menuju luar kamar. Suasana luar kamarnya begitu ramai, seperti aka nada pesta yang berlangsung di sana, dan ruangannya sangat megah.

Ruangan tersebut didominasi oleh warna biru dan hijau laut dengan tumbuhan ganggang di sudut ruangan. Donghae masih mengira-ngira, ruangan apakah ini? Terlihat seperti aula namun dengan tiga buah kursi yang berbeda ukiran. Kursi pertama, bernuansa biru langit dengan sedikit gambaran petir. Kemudian kursi kedua, bernuansa biru dan hijau laut dengan ukiran ombak dan lilitan ganggang laut. Lalu kursi ketiga, sebuah kursi yang terbuat dari tulang-belulang serta tengkorak makhluk hidup dengan warna hitam dan beberapa hiasan batu mulia di bawahnya.

[JUNE] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang