Title: Ocean Prince
Author: MinXing (ryeo33)
Genre: Fantasy, Sad
Rating: G
Disclaimer: Tokoh dalam cerita bukan milik saya, saya hanya meminjam nama. They belong to God, their parents, and their agencies. Tapi, cerita/alur cerita murni dari imajinasi saya. Maaf bila ada kesamaan, itu tidak disengaja._______________________________
Seorang gadis berumur 7 tahun berlari di pinggir kolam renang dengan tawa girangnya. "Eonni, ayo cepat!!" serunya. Kolam itu dalamnya 180cm, kolam orang dewasa. Tanpa berpikir dahulu, gadis kecil itu masuk ke dalam kolam.
Kedua orangtuanya sempat panik, namun ia segera menunjukkan kepalanya ke permukaan air dengan mata berair seperti ingin menangis. Kepalanya justru kering, tidak basah seperti orang-orang lain yang sedang berenang di sekitarnya.
***
Kamar yang luas dengan dua ranjang dan dinding bercat hot pink jika rapi akan terlihat sangat nyaman. Tapi tidak. Terutama saat mendekati musim liburan, berantakan sekali, dan nampak tak nyaman, dan kumuh, dan. . .
"Arin! Lihat bajuku tidak!?" tanya sang kakak setengah berteriak seraya mengobrak-abrik lemarinya. "Mana aku tahu, bajumukan banyak sekali. Baju yang mana?" Arin, sang adik menjawab dengan sabarnya.
"Yang warna biru!"
"Yang warna biru banyak juga."
"Yang aku pakai untuk pergi ke mall minggu lalu!"
Arin terdiam sebentar, berusaha mengingat-ingat.
Bugh!
Bantal tidur yang biasa digunakannya mendarat tepat diwajah kakaknya. Wajahnya kini nampak shock. "Itu sudah kau masukkan dalam koper kemarin!" Arin hilang kesabaran. Kakaknya memincing matanya menuju kopernya yang masuk t.erbuka. Benar, bajunya sudah ia masukkan dalam koper. Ia menunjukkan senyumnya seakan ia tak berdosa. Arin memutar bola matanya malas. Kakaknya yang pelupa itu membuatnya kerepotan, menurutnya.
Mereka sekeluarga akan pergi berlibur, tapi mereka tidak tahu kemana orangtua mereka akan mengajak mereka berlibur. Orangtau mereka sengaja tidak memberitahu. Mungkin kejutan. Namun hal itu justru membuat mereka semakin bersemangat untuk pergi.
"Cepat," perintah Ny.Choi –ibu mereka-, yang tanpa mengetuk pintu langsung membuka kamar anak-anaknya. "kita harus segera berangkat." Segera, Arin dan kakaknya menarik koper dan barang bawaan mereka yang lainnya menuju mobil . Gadis dengan nama asli Choi Yewon itu memasang wajah datar dan dinginnya, berbeda dengan kakaknya yang begitu senang sampai tak dapat berhenti tersenyum. Tidak seperti kakak-adik pada umumnya. Pernah hal yang sama terjadi dan Ny.Choi mengatakan, "Mungkin jiwa mereka tertukar." Dan itu membuat nenek dan Ny.Choi tertawa terbahak-bahak.
Dalam perjalanan, tak seorang pun bicara. Hanya suara udara dari ac mobil yang terdengat begitu jelas. Arin, kakak, dan neneknya duduk dikursi tengah dan kursi belakang dilipat untuk menaruh barang-barang bawaan mereka.
"Hey, Arin. Lihat!" seru kakaknya menepuk lutut Arin. "Apa?" Ia melepas earphonenya dan mengikuti arah pandangan kakaknya.
Nampak lautan biru yang luas ditambah kapal-kapal yang berlayar diatasnya membuat mata Arin membulat. Kakaknya membuka jendala mobil lebar-lebar supaya dapat merasakan hembusan angin laut yang menyejukkan. "Eoh! Lumba-lumba!" sahut Arin menunjuk kearah lumba-lumba yang melompat kepermukaan. "Lumba-lumba? Aku tidak melihatnya." Kakaknya mengerutkan dahinya karena bingung. "Mungkin kau salah lihat" "Ingat! Tangan dan kepala kalian jangan keluar dari mobil." Ny.Choi memperingati.
KAMU SEDANG MEMBACA
[JUNE] Regular Menu
FanficSelamat datang di Flow de Mémoire, Madam dan Master! Mari kita menikmati sejenak suara deburan ombak lautan dan sejuknya angin yang menerpa--menerbangkan helai-helai rambut kita, ditemani oleh seduhan teh istimewa dan camilan manis persembahan dari...