>empat<

210 31 3
                                    


Sujeong pun merasakan hal yang sama seperti taehyung ia merasa detak jantungnya truss berdegup kencang ketika ia bersama taehyung "apa aku mulai menyukainya?? Ini tidak mungkin,, aku akui dia sangat peduli padaku.. Aku sangat nyaman berada disisinya.. Apakah ini rasa suka??" ucap sujeong dalam hati.

"Hmm.. Sujeong, mianhae.. Itu ulah hoseok, aku tidak berniat untuk.." baru saja taehyung ingin menjelaskan sujeong sudah memotongnya.

"Aku tau,, ini bukan ulah jail mu.. Tak apa, lagipula kita juga belum 'kelewatan'.." jawab sujeong.

"Kelewatan?? Maksudmu..??" ucap taehyung sambil mengerutkan dahinya.

"Tae.. Kau ini bodoh apa pura pura polos sih,, mana mungkin namja seperti mu tidak mengerti" jawab sujeong sambil memutar matanya ke arah jendela bis.

"aku memang tidak mengerti.. Sepertinya aku memang masih polos" ucap taehyung sambil menunjukan senyum nya.

"Terserah kau sajalahh.. Aku masih mengantuk, jadi jangan ganggu aku" jawab sujeong sambil menatap tajam taehyung.

"Arraseo.. Arraseo.. Aku tidak akan mengganggu mu, tapi kau kan baru saja tidur.. Kau ini putri tidur yaa??" ucap taehyung sambil mengambil ponsel disaku nya.

Sujeong hanya membalasnya dengan tatapan sinis yang mengartikan "sudah.. Jangan ganggu aku"

Sambil sujeong memejamkan matanya, ia berpikir..

"Aku merasakan hal yang aneh saat taehyung berjarak sangat dekat denganku tadi.. Aku merasakan jantungku berdegup tidak karuan dan mungkin taehyung sudah melihat rona merah dipipi ku ini.. Apakah aku benar benar menyukainya?? Aku pun masih belum bisa memastikannya.. Tapi apakah taehyung mempunyai rasa ini??" ucap sujeong dalam hati.

-

Setelah sampai di sekolah, siswa siswi keluar dari bis dan keluarganya menjemput mereka, berbeda dengan taehyung dan sujeong ia tidak dijemput oleh keluarganya mungkin karna ini sudah hampir larut malam jadi eomma sujeong mungkin tidak bisa menjemputnya.

Sedangkan taehyung dia terlahir sebagai anak yang kurang perhatian dari orangtua nya, jadi jika orangtua taehyung menjeputnya mungkin itu hanya imajinasinya karna dia yakin sekali orangtua tidak mungkin sempat menjemputnya.

Karna ini juga sudah hampir larut malam, jadi bis di kota seoul pun sudah tidak beroprasi jadi mau tidak mau sujeong dan taehyung harus berjalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh.

"Sujeongie.. Apa kau tidak takut berjalan di tengah malam gelap ini??" tanya taehyung memecah keheningan.

"Ahh.. Anhi, disisi ku kan ada taehyung, jadi aku tak perlu khawatir.. Aku sudah menganggap mu sebagai oppaku karna kebaikanmu yang menolongku ketika aku sedang sulit" jawab sujeong panjang lebar.

"Uuhh.. Mengemaskan sekali sujeong ini" ucap taehyung sambil mencubit kedua pipi sujeong.

"Ahh.. Hentikan,, pipi ku nanti makin lebar" jawab sujeong sambil melepaskan siksaan nya dari taehyung.

"Aku tidak akan berhenti sampai kau menyebutku oppa" ucap taehyung sambil tidak melepaskan siksaan nya dari sujeong.

"Ahh.. Arraseo arraseo,, Taeh.. ahh anhi oppa" jawabnya sambil mengeluarkan puppy eyes.

Taehyung hanya tersenyum lebar hingga menampakan gigi rapih nya ke arah sujeong.

Lalu taehyung melihat dua orang pria  yang sedang mabuk.. ia berniat untuk lari,, belum juga lari mereka berdua sudah dihadang pria tersebut.

"Mau kemana anak kecil, terutama kau manis" ucap salah satu namja sambil memegang dagu sujeong, sujeong terlihat sangat takut dan berlindung dibelakang tubuh taehyung.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang