>sembilan<

195 28 2
                                    


"Besok adalah hari perpisahan.. Pastikan untuk datang" teriak sujeong ketika taehyung menjauh dan taehyung pun masih bisa mendengarnya.

"Ada apa dengan taehyung itu.. Kenapa sifat dinginnya kembali hadir?? Apa dia cemburu??" ucap sujeong yang melampiaskan kekesalan nya kepada sebuah krikil(?)

Sujeong sedang berjalan kearah rumah setelah turun dari bis tadi..

Entah kenapa rasa bencinya tumbuh lagi pada taehyung padahal.. Waktu itu ia sudah bisa mengubah rasa bencinya menjadi rasa nyaman.. Namun kenapa sekarang balik lagi..

Namja yg dulunya sangat hangat bahkan dapat membuat yeoja meleleh dengan senyumnya dan membuat yeoja lain merasa nyaman ketika disisinya sekarang telah berubah 180 derajat.. Sekarang ia menjadi namja yg dingin dan tak pernah berbicara pada yeoja..

Dia akan bicara jika itu penting selebihnya jangan harap kalian bisa mendengar suaranya..

Sujeong menghempas tas nya kelantai kamarnya.. Ia tidak melihat eomma.. Mungkin eomma tertidur dikamarnya
"Sudahlah.. Untuk apa aku memikirkan namja yg sangat aku benci itu.. Lebih baik aku tidur saja" ucap sujeong sambil menghempaskan tubuhnya kekasur.

-

Taehyung masuk kedalam rumahnya dan disambut oleh hyungnya..

Namun taehyung tak menjawab melainkan mengabaikannya dan memilih kekamarnya.

"Ahh.. Siapa namja itu?? Membuatku benci melihatnya!!! Ahh kenapa kejadian seperti itu terjadi.. Apa dia tidak tau jika aku disini sangat merasakan sakit" ucap taehyung sambil mengacak rambutnya kasar dan menghempaskan tubuhnya kekasur.

***

Keesokan harinya semua murid tampak bahagia karna mereka lulus dengan nilai yang memuaskan lalu mereka merayakan kelulusan mereka dengan berbahagia bersama teman temannya.

"Taehyung... Berbahagialah.. Ini hari terakhir kita bahagia bersama.. Kita akan jarang bertemu, kenapa kau malah terlihat biasa saja,eoh??" Ucap jimin disisinya dengan mengomel.

"Lalu.. Aku harus apa hyung.. Aku sangat tidak memiliki selera hidup, aku ingin mati saja" jawab taehyung dengan nada putus asa.

"Yyaa!! Jangan seperti itu.. Aku tau kau sangat sakit.. Tapi jangan seperti ini, banyak yeoja lain yg lebih menarik" ucap jimin sambil sedikit berteriak.

"Kau memang sangat mudah dengan mengucap banyak yeoja lain yg lebih menarik.. Aku tau hyung.. Tapi ini tidak semudah yg kau ucapkan.. Ntah kenapa aku tidak bisa berpaling dari yeoja ini" jawab taehyung kali ini dengan wajah dingin.

"Aku tau.. Daripada kau memikirkan nya terus, membuat sakit hati.. Harus nya kau sadar dia hanya menganggap mu sebagai oppanya tidak lebih dari itu.." ucap jimin dengan nada ketus.

"Tapi.. Aku tidak dapat berhenti memikirkan nya hyung" jawab taehyung dengan wajah sedih.

"Sudahlah.. Lupakan saja, dia tidak akan membalas perasaanmu.. Dia baik karna dia hanya menganggap mu teman tidak lebih dari itu, lagipula kau sudah sangat telat dia sudah mempunyai kekasih.. Kau tidak bisa memilikinya" ucap jimin dengan sedikit meninggikan suaranya.

"Harusnya aku tau itu.. Baiklah.. Aku akan mencobanya," jawab taehyung dengan nada lemas dan berlalu meninggalkan jimin seorang diri.

Taehyung kembali ke rooftop memandangi langit yg hari ini sedikit mendung.

"Harusnya aku berbahagia karna aku akan lulus" gumamnya sambil menatap kearah langit.

"Oppa.. Aku akan sangat merindukanmu" ucap yeoja itu berlari kearah taehyung lalu memeluknya.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang