After Wedding

34.3K 1.2K 5
                                    

Setelah ciuman yang pertama kali di beri kan oleh Alex itu ke pada Rachel saat masih berada di atas altar, benar – benar membuat Rachel merasa sangat lah malu dan juga tersipu. Dia sama sekali tidak pernah berciuman yang menurut nya sangat lah intens seperti tadi, sehingga ciuman yang di beri kan oleh Alex adalah ciuman pertama kali bagi diri Rachel selama bertahun – tahun ini. Bahkan hingga setelah upacara pernikahan yang ada di antara mereka berdua itu selesai pun, Rachel masih belum bisa berani untuk menatap secara langsung ke arah Alex yang berdiri tepat di samping tubuh nya itu. Terlebih lagi, mengingat bahwa sekarang adalah waktu nya di mana mereka sedang menyambut kedatangan para tamu di acara pernikahan mereka berdua itu. Hingga secara tiba – tiba saja beberapa teman Rachel yang berasal dari satu kampus itu pun datang dan dengan segera memberi kan sebuah pelukan dan juga ucapan selamat atas pernikahan yang terjadi di antara Rachel dan juga Alex itu. “Rachel, selamat ya atas pernikahan kamu bersama dengan Alex,” ucap salah satu teman Rachel dari kampus yang datang ke acara pernikahan antara Rachel dan juga Alex itu. Rachel langsung saja tersenyum dan membalas pelukan yang di beri kan oleh teman – teman kampus nya itu dengan erat. “Terima kasih ya atas ucapan nya, dan juga terima kasih sudah bisa datang di acara pernikahan kami berdua ini,” jawab Rachel masih dengan senyuman yang menghiasi wajah cantik nya itu. “Iya, sama – sama dong... eh, kita ke sana dulu ya.. sekali lagi selamat.” Setelah itu, semua teman – teman Rachel itu pun mulai pergi secara bersama – sama untuk mulai menikmati hidangan makanan apa saja yang sudah di persiap kan di dalam acara pernikahan Rachel dan juga Alex itu. Sedang kan Alex, dia hanya diam, karena tidak pernah benar – benar mengenal teman atau pun juga sahabat yang di miliki oleh Rachel, tapi dia yakin, bisa mulai untuk belajar saling mengenal secara satu sama lain nya nanti setelah pernikahan ini berlangsung dan mereka menghadapi dunia mereka yang jauh lebih berbeda itu. “Alex, selamat juga atas pernikahan kalian berdua ya,” ucap seorang pria paruh baya yang secara tiba – tiba saja datang sambil mengulur kan telapak tangan nya tepat ke arah Alex. “Tentu Pak Adi, terima kasih atas selamat nya.” Jawab Alex sambil membalas uluran tangan yang baru saja di beri kan oleh Pak Adi itu. Dan Rachel hanya ikut membalas dengan senyuman di wajah nya. Dia merasa semakin yakin, jika mungkin saja Pak Adi itu adalah salah satu rekan kerja yang di miliki oleh Alex. Meski dia sendiri pun saat ini belum merasa sangat lah yakin, apa pekerjaan Alex yang sebenar nya, terlebih lagi Alex yang seperti nya benar – benar seorang pria yang tidak bisa di tanding kan dengan siapa pun. Dia terlihat jauh lebih berwibawa, dan juga tegas secara bersama – sama. Mungkin kah Alex itu memiliki koneksi pekerjaan yang sangat lah luas? Rachel sendiri bertanya – tanya di dalam pikiran nya saat ini juga. Tapi dia memutus kan untuk tetap diam saja, sama sekali tidak memiliki keberanian untuk bertanya atau pun juga berkomentar. Tak lama setelah itu, Pak Adi pergi, dan acara pernikahan kembali di lanjut kan. Dengan Rachel yang akan dengan segera melempar kan karangan bunga yang tadi sempat dia beri kan ke pada seorang gadis pengiring pernikahan, untuk secara bersama – sama di lempar kan ke arah para tamu wanita yang belum menikah untuk bisa menangkap karangan bunga itu. Yang mana tentu saja acara pernikahan yang mana melempar kan karangan bunga itu adalah saat – saat yang selalu di tunggu – tunggu oleh para tamu wanita yang belum menikah. Dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah Rachel, dia mulai membalik kan badan nya untuk bisa memunggungi para tamu wanita yang sudah berkumpul tepat di belakang nya itu, dan dengan segera dia mengayun kan karangan bunga di telapak tangan nya itu untuk bisa di tangkap oleh para tamu wanita. Dan saat itu juga para tamu wanita itu berteriak histeris untuk saling berebut karangan bunga yang baru saja di lempar kan oleh Rachel itu, serta di sambut tawa secara bersama – sama itu. Tak lama acara pernikahan yang hari itu berlangsung pun sudah selesai, seluruh keluarga pun meminta Alex untuk membawa Rachel untuk pergi menuju hotel yang sudah mereka pesan, sebagai tempat untuk mereka beristirahat. Tentu saja, Alex hanya perlu mengiya kan hal tersebut saja. Dan dengan segera Alex membawa Rachel untuk masuk ke dalam mobil menuju hotel yang mereka maksud kan. Di dalam mobil itu pun, Rachel hanya bisa terdiam dan juga menuruti hal tersebut. Bukan nya dia sama sekali tidak ingin berbicara, hanya saja masih sama sekali dia tidak terbiasa dengan kedekatan diri Alex dan juga Rachel yang masih sama – sama terasa sangat lah asing itu. Saat mereka sudah sampai di kamar hotel, Alex merasa sangat lah tegang, dia tentu saja tidak bisa memaksa kan diri nya itu ke pada Rachel, terlebih lagi mereka yang belum sama – sama saling lebih mengenal dan juga memahami satu sama yang lain nya juga. Rachel sendiri kini sudah berada di depan meja rias untuk bisa melepas kan semua perhiasan – perhiasan yang ada di tubuh nya itu. Sambil mulai menghapus riasan atau make up yang menghiasi wajah cantik nya itu. Tak lupa dengan rambut Rachel yang sebelum nya di gelung itu pun mulai dia urai kan, hingga terurai sampai ke pinggang, dan hal itu secara langsung saja membuat Rachel menghela napas nya itu dengan sangat lah lega, karena merasa kan rasa berat di bagian kepala nya itu. Sedang kan Alex, dia sendiri mulai melepas kan jas, dasi dan juga jam tangan milik nya itu, sambil mulai meletak kan tubuh nya di atas rangjang berukuran king size itu. Dia ingin beristirahat sejenak, karena merasa sangat lah lelah. Rachel yang melihat itu dari cermin, hanya tersenyum tipis, dan mulai berjalan menuju kamar mandi, untuk membersih kan diri dan juga mengganti gaun pernikahan nya itu. Yang membuat diri nya merasa sangat lah gerah itu. Setelah membersih kan diri, Rachel keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya mengguna kan balutan handuk panjang dan juga tebal, tapi secara langsung mengernyit kan dahi nya karena tidak lagi melihat Alex di atas ranjang itu. Dan secara diam – diam, Rachel merasa sangat lah bersyukur karena tidak ada Alex di dalam kamar itu saat dia sedang akan berganti pakaian, atau dia akan merasa sangat lah malu. Rachel pun berjalan mendekat ke arah sofa yang ada di dalam kamar itu, dan membuka sebuah bingkisan yang bertulis kan bahwa bingkisan itu berasal dari mama nya itu, dan saat di keluar kan oleh Rachel, dia merasa sangat lah terkejut karena isi nya adalah sebuah lingerie. Pakaian tidur yang sangat lah seksi untuk diri nya itu. “Apa ini???” gumam Rachel semakin merasa malu saat mengangkat pakaian tipis itu dengan cukup tinggi di dalam genggaman jari – jari tangan Rachel itu.

I Love My Devil Husband ✔️ {DI HINOVEL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang