“Nyonya, silah kan coba gaun yang pertama ini. Ini adalah gaun yang biasa nya di pakai oleh seorang pengantin muda. Tekstur kain, hiasan dan perhiasan yang menghiasi gaun ini benar – benar terbuat dengan sangat lah istimewa... mari saya bantu untuk bisa memakai gaun ini,” ucap pegawai yang tadi membawa Rachel masuk ke dalam ruang fitting gaun pernikahan itu. Dengan kaku dan juga tegang, Rachel mulai mengangguk kan kepalanya itu secara perlahan, dan mulai menuruti apa yang baru saja di katakan oleh pegawai itu. Rachel pun dengan segera mencoba pilihan gaun pertama yang di beri kan oleh pegawai itu ke pada diri Rachel itu. Tentu saja dia di bantu dengan sangat lah baik. Pada saat Rachel sudah selesai memakai gaun yang pertama itu, dia berjalan untuk bisa melihat bagaimana penampilan diri Rachel saat memakai gaun pernikahan itu. Dan sejujurnya saja, Rachel merasa sangat lah tidak nyaman dengan gaun itu, terlebih lagi saat dia bisa melihat sangat lah jelas belahan dadanya dari balik gaun itu, dan Rachel mengernyitkan dahinya cukup dalam – dalam. “Mari, Nyonya, saya bantu untuk keluar.. setiap pengantin wanita yang mencoba gaun, harus memperlihat kan bagaimana penampilan dasar mereka dengan mengguna kan gaun pengantin ke pada pengantin pria...” jelas pegawai itu, dan langsung kembali menggenggam lengan Rachel untuk bisa membantu diri Rachel berjalan keluar dari dalam ruang fitting gaun pernikahan. Dan saat mereka keluar, Alex yang tadiny bersandar dengan sangat lah santai di sofa itu, langsung saja menegak kan kembali tubuh Alex itu, dan dengan segera memperhati kan gaun pertama yang di guna kan oleh Rachel itu. Alex sendiri pun mulai mengernyit kan dahinya sendiri saat melihat ekspresi wajah Rachel yang sama sekali tidak nyaman dengan pilihan gaun pertama yang kini sedang dia guna kan itu. Dan seketika saja Alex mengerti dengan apa yang di rasa kan oleh Rachel, dan dia sendiri sama sekali tidak mengerti kenapa dia bisa begitu terkoneksi secara langsung dengan perasaan yang kini di rasa kan oleh Rachel, tapi Alex hanya terdiam dan tidak lagi menghirau kan perasaan tersebut lagi. “Aku... kurang menyukai gaun itu... terlalu terbuka untuk dia, calon pengantin ku itu. Bisa cari kan gaun pengantin yang lain nya saja?” ucap Alex dengan cepat, karena semakin lama dia menatap ke arah Rachel yang seperti itu, maka dia sendiri tidak akan bisa untuk menahan diri nya semakin lama lagi. Dia tentu saja pria normal yang akan selalu memberi kan reaksi tertentu dengan hal apa saja yang dia lihat itu. Mendengar ucapan yang baru saja di kata kan oleh Alex itu, diam – diam Rachel merasa sangat lah bersyukur, karena dia tidak jadi mengguna kan gaun pengantin yang sangat lah tidak nyaman dan bukan tipe yang dia sukai itu juga. Sedang kan bagi pegawai itu, dia dengan segera melaksana kan pekerjaan nya, dengan membawa kembali Rachel untuk masuk ke dalam ruang fitting gaun itu kembali. Dengan cekatan dan juga penuh dengan rasa yang hati – hati pegawai itu membantu Rachel untuk bisa melepas kan gaun pernikahan yang pertama itu dan mulai memilih kan gaun kedua dengan corak dan bentuk gaun pengantin yang berbeda lagi. Sedang kan Rachel, dia sendiri juga berkeliling untuk memilih gaun pengantin yang sekira nya dapat dia sukai dan sangat lah nyaman untuk bisa di guna kan oleh diri nya di acara pernikahan antara diri Rachel dan juga Alex itu pada nanti nya. Tak lama pegawai itu sudah bisa menemu kan gaun pengantin yang sekira nya dapat di sukai oleh Rachel atau pun juga oleh Alex itu. Dan dengan segera Rachel mengguna kan gaun pengantin itu. Dia sendiri suka dengan corak kain dari gaun pengantin itu tapi bentuk gaun pengantin itu yang terlalu ketat dan membungkus tubuh Rachel hingga memperlihat kan lekuk – lekuk tubuh Rachel benar – benar hal yang sedikit tidak nyaman untuk Rachel kena kan saat ini juga. Dan dia lagi – lagi merasa beruntung saat keluar dari dalam ruang fitting baju itu, Alex untuk yang ke sekian kali nya mengata kan bahwa dia sama sekali tidak menyukai bentuk dari gaun ke dua yang dia guna kan saat itu juga. Dan secara tanpa sadar membuat Rachel tersenyum di sana. Sedang kan bagi si pegawai, dia sendiri mulai kewalahan dengan permintaan Alex yang banyak sekali tidak menyukai contoh gaun pengantin yang sudah di guna kan oleh Rachel sejak pertama kali dia datang dan masuk ke dalam ruang fitting itu. Dan kali ini, Rachel pun pada akhirnya memutus kan untuk memilih contoh gaun pengantin mana yang nanti nya akan dia guna kan di dalam upacara dan juga acara pernikahan yang akan terjadi di antara Rachel dan juga Alec itu nanti nya. Dan pilihan Rachel pun jatuh ke pada sebuah gaun yang tidak berlengan, dengan belahan dada yang pendek, bagian bawah rok nya yang terkesan mengembang, dengan bagian belakang dari gaun itu yang menjulur ke belakang cukup panjang. Gaun pernikahan itu memiliki corak sederhana seperti sulur – sulur tanaman yang selama ini selalu saja dia sukai. Dan juga mengingat lagi, bahwa gaun pernikahan yang di pilih oleh Rachel tidak lah terlalu ketat saat dia pakai itu, dan juga sangat lah memudah kan diri Rachel saat berjalan. Si pegawai itu sendiri pun tersenyum dan juga menganggukkan kepala nya beberapa kali saat melihat pilihan yang pada akhir nya di ambil oleh Rachel itu. Yang mana gaun itu sudah cukup lama tidak di pilih oleh para pengantin, karena mereka semua menganggap design yang di beri kan pada gaun pernikahan itu terlalu sederhana untuk upacara pernikahan yang akan mereka lakukan, tetapi keindahan dari sebuah gaun pernikahan hanya dapat di lihat dari seorang calon pengantin yang benar – benar tahu bagaimana cara memilih sebuah gaun untuk melakukan momen istimewa satu kali di dalam hidup mereka itu. Dan saat Rachel mencoba untuk bisa memakai gaun pengantin itu, gaun itu sendiri terlihat sangat lah benar – benar indah. Terlebih lagi, dia juga sangat berterima kasih ke pada pegawai yang sudah sejak tadi dengan sabar membantu diri Rachel dalam menemu kan dan juga mengguna kan gaun pengantin yang memang benar – benar sangat lah pas untuk diri Rachel itu. Rachel pun memutus kan untuk bisa dengan segera memperlihat kan gaun yang menjadi pilihan diri Rachel itu sendiri ke pada Alex yang masih menunggu diri Rachel sejak tadi itu. Dan di bantu juga dengan pegawai yang membantu memegangi bagian bawah atau ekor dari gaun itu. “A – alex... bagaimana dengan gaun ini?” Rachel langsung saja bertanya ke pada Alex, dan dia merasa sangat – sangat lah berharap, jika Alex juga akan sangat lah menyukai gaun pernikahan yang dia pilih saat itu juga. Alex sendiri langsung saja mengangkat kepalanya dan menatap lurus dan juga dalam tepat ke arah Rachel yang terlihat menampil kan senyuman yang tipis di wajah Rachel itu. Alex sendiri mulai merasa sangat lah terpesona dengan pesona yang di tampil kan oleh Rachel dengan mengguna kan gaun pengantin itu. Dan entah mengapa, Alex sendiri merasa sangat lah yakin jika gaun yang di pakai oleh Rachel saat ini adalah pilihan dari Rachel sendiri. Dan dengan secara perlahan, Alex mulai menampil kan senyuman kaku di wajah Alex itu, karena dia sendiri juga tidak lah benar – benar tahu tentang bagaimana caranya untuk bisa tersenyum dengan tulus untuk bisa menggambar kan perasaan senang, terpesona atau pun juga rasa bahagia yang sedang kini dia rasa kan itu. Alex sendiri juga mulai menganggukkan kepalanya secara perlahan dan juga beberapa kali. “Gaun itu... terlihat sangat lah bagus. Ehem. Kami akan mengambil gaun itu saja kalau begitu...” ucap Alex pada akhirnya sambil mulai bangkit berdiri dari posisi duduk nya di atas sofa untuk bisa segera membayar kan biaya gaun itu. Sedang kan Rachel dan juga si pegawai tadi mulai kembali masuk ke dalam ruang fitting untuk bisa kembali mengganti pakaian dan mempersiap kan gaun pengantin tersebut, untuk bisa dengan segera di bawa pulang dan juga pergi oleh Rachel dan juga Alex itu. Setelah Alex selesai membayar, dan juga Rachel yang sudah selesai mengganti pakaian nya itu, pegawai dengan segera memberi kan tas berisi gaun yang sudah mereka beli itu, untuk segera di bawa pergi. Rachel menerima nya dengan senyuman, dan Alex sendiri mulai berjalan terlebih dahulu ke luar dari dalam gedung butik gaun pernikahan itu dan mulai berjalan mendekat ke arah mobil milik nya. Alex membuka kan pintu mobil untuk Rachel, tanpa berbicara sedikit pun, dan langsung berjalan pergi untuk menuju pintu mobil sebelah Rachel untuk diri nya yang akan menyetir. Rachel sendiri pun mulai masuk ke dalam mobil itu, dengan segera meletak kan tas yang berisi gaun itu ke pada bagian mobil belakang, dan mulai mengguna kan sabuk pengaman di mobil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Devil Husband ✔️ {DI HINOVEL}
RomanceCover By Self #465 - wedding (02 - 01 - 2019) #480 - wedding (04 - 01 - 2019) #153 - wedding (11 - 01 - 2019) #140 - wedding (12 - 01 - 2019) Apakah kalian pernah membayangkan akan di paksa untuk menikah? Menikah dengan orang yang tidak kita kenal...