Chapter 2

426 35 12
                                    



Seakan diberi lampu hijau Harry segera melumat bibirku seperti tak ada hari esok, aku membalas ciumannya dan mengalungkan lenganku kearah lehernya dan mempererat jarak antara kami berdua.

Ciuman kami semakin panas hingga melupakan rencana awal kami, berkencan.

Setelah lamanya bergelut dengan bibir dan lidah kami, Aku dan Harry melepaskan secara bersamaan karena kehabisan oksigen, sangat konyol bukan?

"Bibirmu manis bagaikan candu untuk ku. Aku tak pernah bosan dengan bibirmu, tiap jam, menit dan detik ingin sekali ku hujani beribu kecupan dan lumatan." Ucap Harry sambil meraba-raba bibir ku, oh tuhan manis sekali ciptaan mu ini! Aku memerah!

Aku sedikit mencubit perutnya dan menjawab. "Dasar tuan berotak mesum!" Harry terkekeh mendengarnya

"Oh aku suka julukan itu, baby." Harry mencolek daguku dengan telunjuknya, for god sake! Aku.benar.benar. Memerah. Sial kau styles!

"Harry!" Ucapku sedikit berteriak karena kekasih ku yang berotak mesum ini selalu menggodaku. Saat ku ingin memukul dadanya ia justru menarik ku kedalam dekapannya.

"Sudahlah, aku sangat amat mencintaimu Ken."
Aku yang meronta-ronta dalam dekapannya terdiam dan justru membalas memeluknya, ia mengelus punggungku menghantarkan rasa nyaman untukku.

"Aku juga mencintaimu, Harry." Ia mengecup keningku sekejap dan melepaskan pelukan kami. Oh kumohon peluk aku lagi, Harry. Batinku.

Ia menatapku, menatap manik coklatku mataku dan aku menatap mata hijau emerald yang sangat indah, dan mampu menghipnotis setiap orang yang menatapnya, kurasa.
"Oke sayang aku tak mau menggagalkan tujuan utama kita, ayo kita pergi menghabiskan hari yang cerah ini. Aktifitas kita bisa kita lanjutkan nanti, baby." Ia mengedipkan satu matanya kearahku dan mengecup kilat bibir ku.

"Baiklah, Tuan berotak mesum." Aku mencium kedua pipinya dan- hei lihat! Dia memerah, kekasihku memerah! Oh aku mencintaimu styles!

"Lihat pipimu terlihat seperti kepiting rebus, baby." Godaku dan dia menoleh kearah samping mengalihkan pandangannya dariku karena menyembunyikan wajah malunya. Bibirnya berkedut menahan tawa, oh curls kau lucu sekali...

dia menurunkanku dari pangkuannya, berdiri membereskan pakaiannya yang terlihat berantakan karenaku. Aku pun melakukan yang sama, oh kumohon jangan pandang aku gadis yang liar.

"Ayo kita pergi." Ajaknya menarik tanganku dan berjalan menuju pintu keluar rumahku.

Kulihat dari belakang pipinya terlihat masih memerah, astaga manis sekali kekasihku...

Menuju mobilnya ia membukakan pintu mobilnya untuku.
"Terimakasih." Memberikan senyum terbaikku untuknya.

"With my pleasure, my queen" ia tersenyum membalasku senyuman ku, lihat! Dimplesnya tercetak sempurna di wajahnya, sialan kekasihku sangat tampan!

Ia berlari memutar mobil, membuka pintu mobil dan duduk di kursi pengemudi tepat di sebelahku.

"Safe belt-nya jangan lupa, nona manis."

"Sudah, tuan tampan." Ia terkekeh kecil dan mengecup pipi kananku

Di perjalanan aku hanya mendengarkan siaran radio, karna tak mau mengganggu konsentrasi Harry. Tapi aku masih bingung, kemana dia akan membawaku?

"Harry, kemana kita akan pergi?"

"Bagaimana kalau pergi ke karnival?"

Mad LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang