Chapter 20-a

170 21 1
                                    

         "Tak ku sadari rasa rindu menggerogoti setiap inci tubuhku, habis         sudah. Yang kubutuh hanya dirimu,  mampu membangun kembali diriku  yang utuh. Hei, Aku rindu."
                 - Adellia A

     "Terlena tubuhku menantimu yang tak kunjung datang. Tersiksa batinku memikirkanmu yang tak lagi berada di sisi. Tercederai hatiku merasakan kekosongan yang sebelumnya kau isi. Sudah tau melemaskan, mengapa tidak melelahkan?"
                  - Adellia A


Gelap. Begitulah yang kubisa tafsirkan tentang kehidupan Kendall, setelah Harry pergi secara singkat.

Gadis itu benar benar nampak seperti zombie, tubuh kurus keringnya tak terlihat seperti ada daging yang menempel, daerah kantung mata yang semakin besar dan semakin jelas, serta suaranya yang parau dikarnakan terlalu banyak menangis.

Oh Harry.... Dimana kau?
Tega kah dirimu meninggalkan kekasihmu yang jelas seperti mayat hidup karna menanti dirimu yang tak kunjung datang?

Hei Harry...
Dimanapun dirimu berada, kembali lah...
Kembali pada rumahmu yang sebenarnya. Kembali pada dekapan Kendall.

Pagi ini Kris mencoba merayu Kendall yang kesekian kalinya untuk mengisi perutnya, dan lagi lagi Kendall menolak.

Perih hati sang Ibu melihat keadaan buah hatinya yang mengenaskan. Sekeluar dari kamar Kendall, Kris duduk diatas sofa keluarga lalu menangis. Hatinya ikut ter-iris.

"Aku mohon, Tuhan. Rubahlah pikiran Harry, agar dia kembali. Aku tak tega melihat anakku tersiksa. Aku mohon.." Doa Kris disela tangisannya, semoga tuhan mengabulkan doa-Nya.

Lain tempat, dimana di kediaman Harry sendiri tak jauh berbeda. Anne dan Gemma benar sama khawatir kepada Harry. Bahkan Anne terus menangis, dan Gemma yang menenangkannya. Gemma terheran, ia baru tahu sisi Harry yang seperti ini. Sebab, setiap mempunyai masalah Harry selalu bisa menyelesaikannya, apapun masalah itu.

Semua orang dirundung kesedihan dan kekhawatiran. Sahabat, Teman, Saudara dan Terutama Kekasih, memang Kendall masih tercatat sebagai kekasih Harry. Sebab hari itu mereka tidak mengatakan sepatah kata putus, Kendall baru hanya memperingati, bukan memutuskan.

Kedua sahabat Kendall Gigi dan Selena, sudah berusaha mati-matian mencari Harry, seluruh pelosok kota london sudah mereka kunjungi, namun hasilnya nihil. Mungkinkah Harry pergi keluar negri? mereka menduga.

Tapi sebenarnya tidak, Harry memang pandai bersembunyi. Tak heran jika dulu  teman kecilnya selalu kesal jika bermain petak umpat dengannya, sebab Harry pengumpat yang handal. Terbukti sekarang, mereka tidak sadar keberadaan Harry sebenarnya tidak jauh dari sekitaran lingkungan mereka. Mereka hanya keliru, mencari dengan kepanikan. Bukan dengan insting.
Namun Harry seperti tertidur di tempat persembunyiannya, ia tidak mau keluar hingga sang penjaga menemukannya. Bagaimana bisa menemukan kalau berdiri saja Kendall tak sanggup.
Biar waktu yang menjawab semuanya....

Hingga Harry yang berubah fikiran?

Atau

Hingga Kendall yang lemah menghembuskan nafas terakhirnya?

Bagaimana dengan Tom?
Ia tak kalah kacaunya, ia ingin mengunjungi Kendall, namun gadis itu memang tidak mau menemui siapapun. Tom mengerti, sangat mengerti.

Akan tetapi di dalam kesedihan Tom, sekarang hadir seseorang yang mencoba membangkitkan semangatnya kembali. Seseorang yang dulu ia abaikan, seseorang yang ia tak akui keberadaannya, seseorang yang hanya ia  manfaatkan.

Harusnya ia pergi, harusnya seseorang itu menjauh. Dan lagi karna masalah hati, karna ketulusan dan kesetiaan seseorang itu kembali. Membantu pujaannya yang sedang rapuh tanpa memikirkan dirinya yang sudah hancur.

Akankah Tom melupakan Kendall dan mulai menerima seseorang tersebut?
Seperti yang ku bilang biar waktu yang menjawab.






HAIIIIII
Jangan lupa kasih vote sama komen ya teman teman☺️☺️
Hargai diriku yang berusaha update meski ujian beruntun sudah di depan mata😌😌😌

Mad LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang