Begitu melenggang pergi dari perkarangan kampus, Harry menancapkan gas mobilnya menyusuri jalan menuju rumah kekasihnya.
Lalu lintas london begitu padat sehingga membuatnya menggeram kesal, ayolah tak bisakah lebih sial lagi hari ini?! Geram Harry dalam hati.Sama halnya dengan Harry, Kendall dan Tom sedang menempuh perjalanan menuju rumah mereka bersama sharon--ibu Tom juga tentunya, meskipun tak mengalami padatnya lalu lintas di karenakan perjalanan dari rumah sakit tak memakan waktu lama karena letaknya yang tak jauh dari rumah Kendall dan Tom.
Dalam perjalanan hanya ada suara radio karena Kendall dan Tom tertidur di dalam mobil.Sesudah sampai dan memasuki perkarangan rumah Kendall dan Tom, Sharon memakirkan mobilnya di halaman rumahnya, lalu ia membangunkan remaja-remaja yang tertidur saat di perjalanan.
Kendall membantu Sharon membawa barang - barang Tom dari bagasi mobil kedalam rumah Tom. Setelah selesai membantu, Kendall berniat berpamitan kepada Sharon dan diwaktu yang sama Harry datang dan memakirkan mobilnya di halaman rumah Kendall, hingga mengurungkan niat Kendall karena kedatangan Harry.
Begitu mendapatkan kekasihnya yang berdiri di halaman rumah Tom, Harry segera menuruni mobilnya lalu berjalan menghampiri kekasihnya.
Kendall sedikit takut saat Harry berjalan menghampirinya dengan raut wajah seperti menahan amarahnya, ia takut jika Harry akan memarahinya karena masalah ia menemani Tom di rumah sakit. Tetapi ketakutannya menghilang saat Harry tiba tiba memeluknya erat, saat ini justru Kendall bertanya tanya apa yang terjadi dengan Harry.Kendall membalas pelukan kekasihnya, tangannya ia gerakan untuk mengelus punggung Harry menghantarkan kenyamanan. Dan saat itu pula tubuh Harry yang menegang seketika melembut, Kendall tahu apa yang harus ia lakukan saat Harry sedang seperti ini, meskipun ia tak tahu apa penyebabnya.
Tom melihat Kendall dan Harry berpelukan, memundurkan langkahnya yang sebelumnya ingin menemui Kendall untuk berterimakasih pada gadis itu.
Setelah pelukan mereka terlepas, Kendall menatap mata kekasihnya, kemarahan dan kesedihan nampak terlihat dari mata Harry.
Kendall menangkup wajah Harry dan berbicara, "apa yang terjadi, sayang?"
Harry mengecup telapak tangan Kendall yang berada di wajahnya sebelum menjawab, "Justin kembali mencaciku, dan aku tak bisa tinggal diam." Kendall terkejut, "kau berkelahi?" Sergahnya cepat
Harry menggelengkan kepalanya cepat, "tidak, bae. Aku hanya membalas perkataannya, ia pantas mendapatkan itu bahkan ia pantas menerima pukulanku jika aku bisa memukulnya."
Baru saja ingin menjawab perkataan Harry, Sharon datang dan menyapa Harry.
"Hi Harry, bagaimana kabarmu?" Sapa Sharon
"I'm fine thank you." Jawab Harry ramah
"Sharon, aku rasa aku harus kembali kerumahku. Apa masih ada yang harus ku bantu sebelum itu?" Ucap Kendall
"Tidak, tidak ada. Terima kasih banyak, Kendall. Terima kasih sudah membantuku menjaga Tom, aku tidak bisa cukup berterima kasih padamu."
"Tak masalah, Sharon. aku senang membantumu, aku permisi."
Setelah berpamitan pada Sharon, Harry dan Kendall memasuki rumah Kendall yang nampak sunyi.
"I'm Home." Ucap Kendall
Saat ingin pergi menuju kamar Kendall, Harry dan Kendall melihat Kylie yang tengah membaca buku dengan sepasang Headset yang bertengger ditelinganya. Jk, pantas saja. Ucap Kendall tanpa suara
Kendall menepuk bahu adiknya lalu dengan itu Kylie menoleh cepat kearah Kendall.
"Kau mengagetkanku, Ken." Kylie menghembuskan nafasnya lega
KAMU SEDANG MEMBACA
Mad Love
FanfictionCinta berhak tumbuh pada siapa, dimana dan tak pandang resiko. Cinta tidak melihat kesalahan, sebab dalam mencintai hanya kebenaranlah yang terlihat. Cinta itu buta, cinta itu rumitcinta itu aneh, cinta itu GILA.