Song for this chapter :
* photograph - ed sheeran
* the weight - shawn mendez
* pamit - tulus (recomended) karna aku nulis pake lagu itu, feelnya dapet banget."And now all this time is passing by, but I still can't seem to tell you why. It hurts me everytime I see you, realize how much I need you."
-Olivia O'Brien"Cause I could still be the only one you need, The only one close enough to feel you breathe. I could still be that place where you run, instead of the one that you're running from."
-LMPagi ini, pagi yang menggemparkan untuk keluarga Jenner.
Kendall.
Gadis itu berakhir di Ruang Instalasi Gawat Darurat saat ini, karna kondisinya menjadi sangat buruk.
Pagi ini Kris menemukannya terkapar lemas tak sadarkan diri di sisi bawah ranjangnya. Dengan paniknya Kris segera menghubungi unit Rumah Sakit untuk mengirim ambulance kerumahnya, sebab keadaan lalu lintas dipagi hari tidak bersahabat.Kris, Kylie dan Tom sedang menunggu tepat di pintu Instalasi Gawat Darurat tersebut, dengan perasaan berkecamuk Kris terduduk lemas, takut akan terjadi sesuatu pada anak sulungnya.
Mengapa ada Tom?
Dikarnakan sirine ambulance yang terdengar nyaring karna jarak dari rumahnya terlampau dekat, dan Kris yang menangis histeris membuatnya berada disini dengan mereka. Apalagi ini menyangkut tentang Kendall.Kerabat mulai berdatangan saat Kylie menghubungi mereka, mulai dari Selena yang bersama dengan Niall, lalu Gigi dengan Zayn dan berakhir dengan Liam lalu Louis.
Mereka panik bukan main saat Kylie mengirim pesan mengatakan Kendall dibawa ke Rumah sakit, sampai-sampai Gigi dan Zayn membatalkan perjanjian bertemu dengan Wedding Planer mereka.
Oh ya Zayn dan Gigi memutuskan menikah dalam waktu dekat, mereka tidak mau menunggu kelulusan kampus. Mereka sudah cukup yakin, keputusan mereka sudah bulat, dan orangtua dari kedua belah pihak merestui. Sebenaranya Gigi tidak berkenan hati melaksanakan pernikahan disaat sahabatnya sedang dirundung masalah besar, dan ia sudah berbicara Kendall bahwa ia akan menunda sampai keadaan Kendall kembali semula, dan Kendall menjawab Gigi bahwa ia tidak perlu menundanya, sebab Kendall tahu Harry tidak akan kembali. Kendall pun tidak mau menjadi penghalang kesempatan berharga untuk Gigi. Akan tetapi ia kembali memikirkan nasibnya. Bagai mana nasib pertunanganku dengannya? Dalam hati ia bertanya. Dadanya sesak, ia sulit bernafas, mengingat tentang apa yang terjadi membuatnya tumbang dan berakhir dia di Rumah sakit.Bagaimana dengan reaksi Tom?
Lelaki itu...
Hatinya hancur, cintanya hancur, ia ingin marah namun ia merasa bahwa ini kesalahannya. Ia penyebabnya. Di hantamnya dinding Rumah sakit dengan satu kali pukulan kencangnya hingga menarik perhatian sekitar.
Dia ingin berandai dia adalah dinding tersebut, tetap kokoh meski ada yang berusaha menghancurkannya. Nyatanya hati bukan lah baja, sekeras apapun watak seseorang namun hatinya seperti sutra. Tom yang malang.Setelah dua puluh menit menunggu, sang Dokter pun keluar dengan ekspresi yang tak terbaca. Dengan sigat Kris dan yang lain mengerumuni dengan pertanyaan yang sama, bertanya perihal keadaan Kendall.
"Bisa saya berbicara dengan keluarga pasien?" Dokter bertanya dengan mata yang menganalisa mereka satu per satu.
"Saya ibunya." Kris menjawab cepat dan Dokterpun memberi sinyal untuk mengikutinya ke ruang kerjanya.
Setelah berada di ruangan yang bertuliskan "Dokter Michael" dengan papan kecil yang menempel pada pintu masuknya, dan setelah dipersilahkan duduk, Kris menduduki salah satu kursi yang berhadapan dengan Dokter Michael dan di batasi meja kerja.
"Begini, Mrs...?" Dokter Michael membuka percakapan
"Jenner." Jawab Kris, Dokter Michael pun mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
Mad Love
FanficCinta berhak tumbuh pada siapa, dimana dan tak pandang resiko. Cinta tidak melihat kesalahan, sebab dalam mencintai hanya kebenaranlah yang terlihat. Cinta itu buta, cinta itu rumitcinta itu aneh, cinta itu GILA.