Chapter 6

297 22 6
                                    

Leave your vomments please.



Author's POV.

Setelah beradu argumen dengan Justin, Kendall dan Harry melegang menuju kafetaria, mereka lebih memilih menetap di kafetaria dari pada harus terus beradu argumen dengan Justin dan mendengarkan cacian orang-orang kepada Harry.

Sebenarnya Harry sudah menahan emosinya terhadap Justin, bahkan ia berniat mematahkan hidung lelaki itu karena terus menghina ibunya.

Tetapi, Harry sudah berjanji pada ibunya agar tak mengubris kata-kata mereka sebab mereka tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka hanya memandang sebelah mata dan berlaku tak punya dosa. Oleh karena itu Harry tak pernah meladeni mereka yang menghina keluarga atau ibunya.

Setelah menempati tempat duduk yang berada dekat jendela kafetaria ini Harry memesan makanan untuknya dan kekasihnya.
"Tunggu sebentar aku akan memesan makanan, ok?" Ucap Harry dan dibalas anggukan oleh Kendall.
Ia tau betul mengapa Kendall sangat emosi saat berhadapan dengan Justin, Well meskipun ia sering membela Harry tetapi tak pernah terlihat begitu marah seperti kejadian tadi. Menyadari kekasihnya yang lapar Harry memesan makanan yang bisa dibilang lumayan banyak untuk porsi makanan mereka berdua.

Saat berjalan menuju tempat duduknya dan Kendall, Harry menukan kekasihnya tengah mengobrol dengan wanita blonde dan brunette. Selena dan Gigi.

"Mantan mu itu memang sangat menyebalkan, selena." Ujar gigi terdengar oleh Harry.

"Hei, aku tak peduli maka dari itu aku lebih memilih Niall dari pada si brengsek itu." Ucap Selena membela dirinya.

"Sudah-sudah kalian ini, aku sedang tidak dalam mood yang baik, kalian tahu?" Kendall menengahi dua gadis itu.

"Hi baby, ini makananmu." Harry memberikan makanannya kepada Kendall dan duduk tepat di samping gadis tersebut.

"Thanks." Kendall tersenyum dan di balas kecupan singkat di pipinya oleh Harry.

"Ewwh, lovebirds." Ucap gigi sambil memutar bola matanya.

"Ck, sirik saja kau Malik!" Gigi memerah karna Harry memanggilnya Malik yang mana adalah nama belakang kekasihnya.

"Sial kau, Styles!"

Akhirnya mereka memulai obrolan ringan sampai kedatangan teman-teman Harry yang bergabung, walaupun mereka membuat sedikit kekacauan karena sikap Niall yang mengambil paksa jatah makanan Harry padahal ia sudah memesan dua porsi makanan. Typical Niall.
Dan lelucon Louis dan Liam yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak hingga mendapat lirikan sinis dari mahasiswa atau mahasiswi lainnya.

Sedangkan Zayn? Ia hanya sibuk pada kekasihnya, ya walaupun sedikit menaruh perhatian kepada teman-temannya tetapi ia tetap saja focus kepada kekasihnya.

"Hey Gigi, kau tak sadar mengataiku Love birds dan sedangkan kau pun juga begitu." Cibiran Harry pada Gigi.

"Shut up." Ujar Gigi dengan kekehan kecil.

Kendall bergelayut mesra pada Harry, dan sesekali Harry mencuri kecupan singkat dibibir Kendall saat wanita itu lengah.

"Selena, stop it." Niall merengek pada kekasihnya.

"Diam lah Niall, teruskan makanmu. Kau tahu? Kau begitu menggemaskan jika sedang makan. Maka dari itu harus ku abadikan, sayang." Ucap Selena yang sedang memvideokan kekasihnya.

"Itu bualan, Niall. lihat saja nanti kekasih mu akan memasukan video itu kedalam Youtube dengan judul bayi raksasa sedang menyantap makanannya atau monster perut karet sedang makan siang." Ucap Louis di hadiahkan pukulan ringan oleh selena dan tawa Kendall, Harry, Gigi, Zayn dan Liam. Sebenarnya Selena ingin tertawa tetapi ia menahan tawanya setengah mati karena ia tega dengan kekasihnya.

"Louis! Aku tak seperti itu."

---------------

"Kau ingin masuk dahulu?"tawar Kendall pada Harry yang sudah mengantarkannya pulang.

"Kau ingin aku masuki?" Dibalas dengan pukulan Kendall tepat di lengannya.

Harry terkekeh melihat kekasihnya memerah, didekatkanya wajah Kendall hingga meninggalkan beberapa centi meter, bahkan nafas mereka berdua pun terasa karena wajah mereka yang berdekatan. Harry menempelkan bibirnya diatas bibir Kendall dan di lumatnya bibir itu, tak lama Kendall pun membalas ciuman kekasihnya itu.

"Nanti malam aku akan kerumah mu, baby. aku harus mengerjakan tugas Mr. Parkinson yang sialan banyak itu terlebih dahulu." Ujar Harry sesudah mereka berciuman.

"Ya, aku juga akan mengerjakannya nanti. Yasudah aku masuk dulu, goodbye, Harry." Kendal mengecup bibi Harry lalu beranjak keluar dari mobil Harry.

Harry menurunkan kaca mobilnya dan melambaikan tangan kepada kekasihnya.

"Bye , baby. I love you."

"I love you too, Harry." Melambaikan tangan kepada kekasihnya saat mobil Harry beranjak dari pekarangan rumahnya dan menghilang di persimpangan jalan rumahnya.

Kendall's POV.

Saat ingin memasuki rumahku, aku melihat adik Tom---Ashley membawa tas yang lumayan besar. Mau kemana dia? Pikirku.
Beranjak dan berjalan mendekati Ashley yang sedang mengunci rumahnya.
"Hai, Ashley." Merasa namanya di panggil, ia menoleh kearahku.

"Hai, Kendall." Sambil tersenyum membalas sapaanku.

"Apa yang kau lakukan? Mengapa membawa tas besar itu? Apa kau ingin pergi? Kemana?" Pertanyaan ku membuatnya terkekeh. Aku mengerutkan dahiku, apa yang lucu?.

"Kau seperti adikmu jika bertanya. Ok aku akan menjawab satu-satu. Aku sedang mengunci rumahku dan sialan betul karena kuncinya macet sehingga menyulitkanku. Lalu tas besar ini didalamnya ada pakaian Tom, karena Tom berada di rumah sakit dan ibu menyuruhku membawanya dan ak..-" aku momotong Ashley bicara karena perkataannya membuatku terkejut.

"Apa kau bilang?! Tom masuk kerumah sakit? Mengapa tak ada yang memberitahu ku? Aku harus kesana, ayo antar aku kesana, Ashley!" Menarik tangannya dan ia menahannya.

"Whoa tenang lah, Kendall. Aku harus mengunci rumahku terlebih dahulu."

"Baiklah, aku juga akan mengambil mobilku." Aku berlari menuju Garasi rumahku untuk mengambil mobilku.

Bagaimana bisa ia tidak memberi tahuku? Apa penyakitnya parah sehingga tak dapat memberi tahuku?
Sial, sahabat macam apa aku sahabatnya sendiri sedang terkapar dirumah sakit dan aku tak tahu hal itu.
Memang Tom jarang sekali jatuh sakit, maka dari itu aku panik jika mendengarnya jatuh sakit. Fuck! Aku meruntuki kebodohanku.

Author's POV

Suasana di Rumah sakit sangatlah tenang dan Tom sedang memandangi arah jendela kamar inapnya.
Sedang apa dia disana? Apa dia baik-baik saja? Apa sedang bersama Harry? Tentu saja bodoh! Pikiran Tom dipenuhi oleh kekhawatiranya terhadap Kendall.

Lamunan Tom buyar karena mendengar suara pintu yang terbuka.

"Tom?" Ia tercengang, mengapa dia ada disini? Mengapa bisa tahu aku disini? Pikir Tom.









Hi guys, as always +3 for next😉😉👌👌

Selena Gomez as Herself.
Justin Bieber as Himself.
Selena, Kendall and Gigi on mulmed.

Mad LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang