PERHATIAN: INI HANYALAH FIKSI BELAKA, JANGAN BAPER!
Aku menggunakan kekuatan teleportasi yang baru saja kudapatkan dari Mufly untuk pergi ke tempat dimana Fita dan yang lain berada. Saat tiba, aku melihat sekitar dan yang kulihat adalah sebuah dunia yang suram. 'Dimana aku?' batinku. Aku pun berjalan menyusuri jalan setapak. Di ujung jalan, aku sangat terkejut saat melihat kalau dunia yang kudatangi ini memiliki arsitektur yang sama dengan perkotaan tempatku tinggal. Bedanya hanyalah... dunia ini sangatlah kelam dan tak berpenduduk. Aku kemudian berjalan mengikuti jalan utama sambil memanggil nama mereka. "Fita! Ewi!" panggilku. Aku terus berjalan hingga aku merasa ada seseorang yang mengikutiku dari belakang. Saat aku melihat ke belakang, aku tak melihat siapapun. Aku pun terus berjalan sambil terus memanggil nama mereka. Aku terus berjalan ke depan dan masih merasa ada yang mengikuti. Aku pun mulai merasa kesal karena merasa terus diikuti. "Baiklah, aku mulai tak tahan! Siapapun kau, tunjukkanlah dirimu!" teriakku kesal. Dari balik bayang-bayang sebuah gedung, aku pun melihat seseorang berlari. "Ketemu kau!" kataku yang kemudian berteleportasi ke belakang gedung tersebut. Aku kemudian muncul di hadapannya dan dia kemudian menabrak tubuhku hingga ia terjatuh. Aku tak tahu dia siapa karena ia mengenakan sebuah jubah. "Baiklah, mari kita lihat siapa dirimu!" kataku yang kemudian membuka tudung jubahnya sehingga wajahnya kelihatan. "Fi-Fita?!"
Aku sangat terkejut saat melihat orang yang mengikutiku ternyata Fita. "Fita?! Dimana yang lain?" tanyaku. Ia pun kemudian menangis. "Hei, hei, tenanglah. Kenapa kamu nangis?" ujarku mencoba menenangkannya. "Hiks, hiks, me-mereka ditangkap oleh beberapa orang. Hiks, hiks, a-aku satu-satunya yang berhasil melarikan diri. Hiks, sa-saat melihat kamu di jalan aku langsung mengikutimu dari belakang. Hiks, kukira kamu adalah salah satu dari mereka, jadi aku tak berani memanggilmu. Aku sangat takut, Edo.." ujarnya sambil terus menangis. "Salah satu dari mereka? Kenapa kamu berpikir seperti itu?" tanyaku. "Hiks, hiks, i-itu karena... orang-orang yang menangkap Ewi, Adi, dan Amrhul mirip seperti teman-teman kita.."
"A-apa?! Mereka mirip dengan siapa? Ada berapa jumlah mereka?" tanyaku. "Hiks, hiks, me-mereka ada lima orang. Me-mereka mirip seperti Bayang, Dita, Maqfi, Fenti, dan Kiki. Orang yang mirip seperti Kiki adalah pemimpinnya. Kami sempat melawan, tapi sepertinya mereka memiliki kekuatan." ujar Fita yang masih menangis. "Ke-kekuatan?!" kataku yang hanya dibalas anggukan oleh Fita. "Lalu, bagaimana ceritanya kamu bisa kabur?" tanyaku. "Hiks, hiks, mereka mengorbankan dirinya agar aku bisa pergi. Hwaaaaaa." tangisnya makin keras. Aku kemudian memeluknya (ngarep) dan berkata, "Sudah, tenanglah.. Aku di sini sekarang. Kita pasti akan menyelamatkan yang lain, aku janji.."
Setelah tangisannya berhenti, aku pun melepaskan pelukanku darinya. "Jadi, kemana mereka dibawa?" tanyaku. "Mereka dibawa ke istana besar itu." tunjuknya. "Baiklah, kita akan menyelamatkan mereka, tapi sebelumnya... kita harus menambah pasukan kita." ujarku. "Pasukan? Darimana kita akan mendapatkan pasukan?" tanyanya bingung. "Begini, kau bilang mereka dibawa ke istana, kan? Berarti musuh kita adalah pemerintah negeri ini. Dimana ada pemerintah, di situ pasti ada pemberontak. Nah, pertama-tama, kita perlu mencari para pemberontak itu. Kamu mengerti?" tanyaku. "Ooohh gitu, oke deh. Tapi kita harus cari dimana?" tanyanya. "Itu gampang." ujarku sambil menunjuk sebuah poster yang tertempel di tembok. Poster tersebut berbunyi, 'Tak suka pemerintah? Gabung dengan kami di MSS (Magical Superpower Society), dua kanan dua kiri, bablas masuk rekening, DAHSYAT!!'. "Hahaha jadi di dunia ini ada MLM juga yah?" ujar Fita tertawa dingin.
Kami pun pergi menuju sebuah bar yang menjadi markas MSS. "Kau yakin mau ikut masuk?" tanyaku yang hanya ia balas dengan anggukan. Saat aku membuka pintu masuknya, tiba-tiba kami disambut oleh orang-orang di dalam. "Ooohh! Kau mengubah warna rambutmu boss! Nona Fita juga kelihatan lebih pendek" kata seorang dari mereka. "Waow! Boss dan nona Fita sudah kembali yah?!" kata seorang yang lain. "Selamat datang, boss! Nona Fita!" ujar seorang perempuan berambut pirang. Kami yang bingung setengah mati kemudian dipersilahkan duduk di sebuah meja bundar besar di tengah ruangan yang sepertinya disediakan untuk sembilan orang. "Eh, Fit, kamu kenal mereka?" tanyaku. Fita hanya menggelengkan kepalanya. "Silahkan diminum boss! Ini adalah anggur merah khas dari desa saya.." ujar seorang pria berbadan besar memberikanku segelas anggur. "Ma-maaf, tapi aku tak minum anggur." ujarku menolak dengan sopan. "Hahaha tak perlu sungkan boss!" katanya lagi. "Aku benar-benar tak minum anggur." ujarku meyakinkannya. "Baiklah kalau kau tak mau menerimanya, nona Fita juga tidak mau?" tanyanya. Fita hanya menggelengkan kepalanya. Pria berbadan besar itupun pergi dengan wajah kecewa. "Ada yang aneh dengan tempat ini." bisik Fita. Aku pun kemudian memanggil perempuan berambut pirang yang sebelumnya, sepertinya ia adalah pelayan di bar ini. "Ada apa boss?" tanyanya. "Eh, aku tak tau kenapa kalian semua memanggilku boss, kami baru saja ingin mendaftar menjadi anggota di sini." ujarku. "Apa maksud anda boss?" tanyanya lagi. Saat aku baru saja ingin menjawabnya, tiba-tiba pintunya terbuka. Aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Begitu juga dengan Fita dan seisi ruangan ini. Aku yakin orang-orang yang membuka pintunya juga merasakan hal yang sama. Bagaimana tidak? Orang yang membuka pintunya adalah orang yang mirip sekali denganku dan teman-temanku, termasuk Fita.
"Apa yang terjadi di sini? Kenapa ada orang asing yang duduk di tempatku dan Fita?" tanya seseorang yang mirip denganku. "Eh? Apa maksud anda, boss? Yang duduk di sana kan anda. Eh? Kalau yang itu anda, berarti anda siapa? Anda tak mungkin di sana kalau anda ada di-" ujarnya terpotong, sama seperti lehernya. Ya, orang yang mirip sepertiku memenggal lehernya tepat di hadapan kami. "Diamlah. Kau membuatku pusing." ujarnya. Mereka pun kemudian berjalan ke arah kami. "Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan di meja kami?" tanya seseorang yang mirip Hamka, hanya saja lebih seperti yakuza. "Hahaha ngomong-ngomong mereka mirip dengan kita loh, boss!" ujar seseorang yang mirip Fita, hanya saja, ya, lebih tinggi. Dia juga tertawa terbahak-bahak seperti bukan dirinya. "Ma-maafkan kami, kami hanya mengikuti pelayan berambut pirang itu.." kataku. "Ho, jadi Sierra yang mempersilahkan kalian.. Anto!" ujar seseorang yang mirip denganku, hanya saja rambutnya putih, sedangkan aku ungu. "Baik, boss!" kata seseorang yang mirip Anto, hanya saja mau mengikuti perintah, memenggal kepala pelayan bernama Sierra itu. Kami hanya bisa ketakutan melihat hal itu. "Maafkan kami atas ketidaknyamanan ini, selamat datang di MSS. Apa kalian anggota baru?" tanya seseorang yang berwajah tampan dengan sangat sopan. "I-iya, kami baru saja ingin mendaftar.." ujarku. "Baiklah, saya Adi, orang yang mengurus pendaftaran dan segala macam. Senang bertemu kalian.." ujarnya lagi. A-Adi?! GAK MIRIIIPP!!
Kami pun kemudian dibawa ke sebuah ruangan di bagian belakang bar oleh 'Adi'. "Ya, silahkan taruh telapak tangan anda di sini." katanya sambil menunjuk sebuah alat yang sepertinya mirip dengan alat analisa telapak tangan. Aku mencobanya duluan. Ya, awalnya aku deg-degan tapi ternyata ini cuman alat analisa telapak tangan biasa. Identitasku kemudian tercetak di sebuah kertas. "Wow! Alat yang canggih ya!" seruku terpukau. "Ya, kelompok kami memiliki dana yang banyak, terima kasih pada boss." ujarnya. "Eh, iya, ngomong-ngomong, 'boss' itu orangnya bagaimana sih?" tanyaku. "Hahaha aku senang kau bertanya. Selain wajah kalian yang mirip, ia adalah orang yang paling kuat di MSS. Dia merupakan pemimpin MSS, dan di bawahnya ada tiga tingkatan. Tingkatan terlemah adalah Rookie. Tingkatan ini beranggotakan sekitar 400 orang yang terdiri atas para anggota baru seperti kalian dan anggota-anggota berkemampuan rendah. Mereka ditempatkan di berbagai markas cabang kami. Tingkatan berikutnya adalah Veteran yang terdiri atas 20 orang yang sudah bergabung sejak generasi pertama. Mereka adalah orang-orang kuat yang berada di bar ini. Tapi sepertinya sekarang jumlahnya jadi 18 karena dua di antaranya sudah dieksekusi. Hahaha. Di atas mereka ada Emperor, yang beranggotakan sembilan orang terkuat, termasuk boss, di MSS. Mereka adalah sembilan orang yang kekuatannya tak perlu diragukan dan memiliki kekuasaan untuk mengatur organisasi ini. Anggotanya memiliki tempat duduk spesial di tengah ruangan yang sebelumnya kalian duduki. Ya, beberapa anggotanya adalah nona Fita dan... aku."
==========================================================
[[ Helloooww!! Arc baru dimulai! Vomment yah! Kritik dan saran diterima, don't be a silent reader 'kay! Let me see if you like it or not :) See u on the next chap! ]]
Next chap schedule: Sabtu, 2 Juli 2016 jam 16:00 WITA
Cover: Mirror World
Status: Edited
- Drawde
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality
FanfictionSinopsis: Bagi seorang penikmat cerita fiksi, mengunjungi dunia fiksi adalah sebuah pengalaman yang tak terlupakan, terutama untuk Edo dan teman-temannya. Sebagai ucapan terima kasih dari seseorang, ia dan keenam orang temannya mendapat kesempatan...