Chapter Thirteen

9K 333 3
                                    

"Kenalin Sandra."

Usai berkenalan Naya pun mempersilahkan Sandra untuk masuk kerumahnya. Namun tetap saja Naya masih diam diambang pintu rumahnya.

Sandra?

Sepertinya Naua pernah mendengar nama itu. Ya! Nama perempuan itu adalah perempuan yang tadi pagi Daren sebut. Dan perempuan itulah yang membuat Daren tak bisa menepati janjinya kepada Naya untuk membelikan bubur dan semangka.

"Hai..." ucap Sandra dari ruang tamu.

Mendengar suara Sandra, Naya pun langsung berjalan menuju ruang tamu.

Sesampainya diruang tamu mata Naya mulai berkaca-kaca. Dan detik kemudian air matanya pun tak kuasa untuk diteteskan. Sungguh! Ini adalah pertama kalinya, Daren berpelukan dengan perempuan lain. Padahal Daren sendiri sudah berjanji tadi pagi untuk tidak tertarik pada perempuan jalang itu. —Sandra!

Ini sudah cukup jelas bahwa Daren tidak benar-benar mencintai Naya. Sudah ada dua bukti. Yang pertama Daren lebih memilih untuk menangkan Sandra daripada memenuhi permintaan sang istri yang sedang hamil.

Karena tak mampu untuk melihat itu semua, Naya pun berlari menuju kamarnya. Dilengkapi dengan air mata yang terus saja mengalir dipipi gembulnya itu.

"Sandra?" ucap Daren yang setengah kaget akan perilaku Sandra. Tiba-tiba saja Sandra datang kerumahnya dan langsung memeluk Daren dengan erat disertai tangisan buaya-nya itu. Namun sayang, Daren terlalu bodoh dengan semua ini. Sampai-sampai ia percaya, bahwa itu adalah air mata sungguhan.

"Lo ngapain kesini?" ucap Daren. Tangan-nya masih enggan membalas pelukan Sandra. Karna ia sadar, bahwa ia sudah memiliki belahan jiwanya yaitu Naya. Daren bersumpah, ia tidak akan mengkhianati kesetiaan istrinya itu.

"Bayu, dateng lagi. Hikss... Hikss" Suara tangisan yang dibuat Sandra, membuat Daren perihatin. Dengan halus, Daren pun langsung melepaskan pelukan Sandra.

"Bayu? Yaudah, lo tenang ya. Duduk dulu." Ucap Daren yang menyuruh Sandra duduk agar berbicaranya lebih sedap.

"Jadi—"

"Ayah.." Ucapan Sandra terpotong akibat datangnya Keyra. Keyra datang, sudah mengenakan handuk yang tadi dibawakan oleh bundanya.

"Iya, sayang."

"Unda, ana?"

"Hn. Coba, kamu cari dikamarnya."

Tanpa aba-aba Keyra pun langsung berlari menuju kamar bundanya. Ya! Keyra menghampiri Naya untuk dimandikan.

Sekarang diruang tamu hanya ada Daren dan Sandra. Daren? Ia hanya melapisi dada bidangnya itu dengan handuk miliknya. Boxer yang Daren pakai pun masih basah. Sebenarnya Daren mempunyai rencana untuk mandi bersama istrinya setelah ia selesai berenang. Tapi semua itu tidak jadi. Dan ini semua hanya seorang janda bernama Sandra. Daren geram akan kedatangan Sandra ada apa ia datang kemari?

"Jadi, tadi Bayu dateng kerumah aku. Terus dia paksa aku, supaya aku ikut sama dia. Hiks...hiks.." Tangis Sandra pun mulai menjadi-jadi.

"Lo, yang sabar ya San." Ucap Daren seraya mengelus pundak Sandra yang bertujuan agar Sandra tenang.

"Hiks..hikss.."
Dengan sengaja, Sandra menjatuhkan kepala itu kepundak Daren. Dan kalau dilihat dari belakang mereka seperti orang yang sedang berpacaran dan bermanja ria.

"Lo, tenang. Ada gua, disini yang support lo."

"Lo, harus janji sama gue. Lo bakalan selalu ada untuk gue."

"Hn. Sorry, gue gak bisa janji. Karena guekan udah punya istri." Ya! Wajar saja Daren berucap seperti itu. Daren sudah berjanji tidak akan mengkhianati Naya. Dan Daren itu, pria yang selalu menepati janjinya. Camkan itu!

REGRET [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang