Pukul 07.00 malam...
Naya dan Daren sedang membereskan barang-barang yang akan dibawanya besok, untuk persiapannya selama dipuncak. Keyra dan Zefan sudah tidur terlebih dahulu, agar besok mereka tidak bangun terlalu siang.
Beberapa menit kemudian Naya dan Daren akhirnya selesai merapikan baju-baju mereka dan juga anak-anak tentunya. Kini mereka sudah merebahkan tubuhnya diranjang king sizenya. Lelah! Itulah yang dirasakan oleh Daren dan juga Naya.
"Der..." Panggil Naya kepada Daren. Tubuhnya ia dekatkan ke tubuh Daren. Tangannya mengelus pelan pundak Daren agar mata Daren melihat wajah Naya yang sudah berada disamping Daren dengan jarak yang sangat dekat sekali.
"Apa? Hn."
"Aku mau, ajak Shelin ya." Ucapnya agak ragu. Ia takut jika Daren tidak setuju dengan usulnya.
"Ya Ampun sayang, kirain aku kenapa. Ya bolehlah. Kamu ajak aja."
"Serius?" Dengan nada yang berbinar. Ia senang, akhirnya Shelin bisa ikut ke Puncak besok pagi.
"Iya, sayang."
"Yeay.."
****
Pagi telah tiba...
Naya dan Daren beserta kawan-kawan sudah siap untuk melakukan perjalanan ke Puncak. Mereka sudah membawa koper besar yang berisi, pakaian untuk mereka pakai selama di Puncak.
"Oke. Sekarang, kita mulai perjalanannya ya. Kemungkinan besar, kita akan sampai jam empat sore." Komando Aldo. Ya! Berhubung villa yang akan dipakai adalah milik Aldo, jadi Aldo-lah yang memimpin.
Yang ikut ke Puncak ada tiga keluarga serta Shelin. Yaitu keluarga Daren, Aldo dan juga Kenzy.
Mereka menggunakan kendaraan pribadi masing-masing dan kepala rumah tangganyalah yang menyetir mobilnya. Sementara Shelin? Ia menumpang dimobil Naya dan juga Daren.
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul empat sore, dan dugaan Aldo ternyata benar saja. Mereka sampai divilla jam empat sore.
"Disini ada, empat kamar. Nah gua usulin ya, Shelin tidur sama Naya dan juga Zefan ya. Daren sama Keyra." Usul Aldo Dan ternyata itu mendapatkan respon yang tidak baik dari Daren. Jelas saja, mengapa, ia dipisahkan dengan Naya? Oke, sekarang Daren memang sedikit agak egois.
"Apaan? Enak aja, lu." Sewot Daren. Jujur saja, Daren memang tidak bisa tidur bila tak ada Naya disampingnya. Memang itu, terdengar agak lebay atau memang lebay. Tapi, Daren tidak peduli yang jelas ia hanya ingin tidur bersama Naya.
"Yaelah, cuman beberapa hari doang Der."
"Iya, Der. Masa kamu tega sih, Keyra tidur sendiri." Ucap Naya.
"Ck. Iya-iya."
***
Seorang pria mendorong koper besarnya, dibandara Soekarna-Hatta ini. Pria yang baru saja melanjutkan pendidikannya di Amerika ini, sudah kembali ke negara tercintanya.
Di Indonesia, pria ini hanya tinggal bersama saudara jauhnya. Ingat! Saudara jauh, bukan saudara dekat. Pria tampan yang memiliki nama lengkap Tristan Susanteo ini, sudah tidak mempunyai orang tua. Karna sejak kecil, ayah dan ibunya meninggal akibat kecelakaan kapal laut. Hingga pada saat, orang tuanya sedang bermalam dikapal laut tersebut ada insiden yang menyebabkan kapal itu tenggelam dan menewaskan ayah dan ibu Tristan.
"Indonesia! I'm comeback."
***
Tristan sudah berada didepan rumah saudaranya, yang tak lain adalah rumah Naya. Ya! Naya adalah saudara jauh Tristan. Biarpun seperti itu, keluarga Naya sudah menganggap Tristan anak kandungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET [TAMAT]
Romance[ADULT STORY! 18+] "Maaf jika aku menyakitimu. Sungguh, awalnya memang aku tidak peduli padamu. Namun sekarang aku menyesal." -Daren Dakhbar. "Aku sudah memaafkanmu. Namun, kau harus berjanji tidak akan mengulangi kesalahan lagi."-Tanaya Irania. NOT...