Chapter Fifteen.

9.6K 320 3
                                    

Naya mengernyitkan dahinya. Siapa yang mengirimkan pesan Daren malam-malam begini? Apakah itu Sandra? Jika iya, Naya akan membakar Daren hidup-hidup.

Daren yang mengetahui, gerak-gerik istrinya itu mulai angkat bicara. "Kamu kenapa?" Tanya Daren. Sebenarnya, Daren tahu jika, Naya itu penasaran dengan siapa yang mengirim pesan tadi ke handphone pribadinya.

"Tadi siapa yang sms?" Tanya Naya kepada Daren dengan nada tak suka jika ada pesan yang masuk ke-handphone Daren tengah malam begini.

Ayolah...

Bagaimana Naya tidak curiga, akan hal itu. Naya tidak mau jika suami tercintanya itu kecantol dengan perempuan lain.

"Itu—"

"Aku tahu, pasti Sandra kan. Udah ah, mendingan aku tidur. Ngantuk." Ucap Naya sambil merebahkan dirinya dikasur. Tangannya memeluk erat guling yang saat ini ada didekapan-nya.

"Hah?"

Daren bingung. Mengapa Naya jadi membahas soal Sandra? Hei! Daren tidak sebodoh itu. Daren tahu mana yang baik dan mana yang tidak.

"HAHAHAHAH" Gelak tawa Daren kian pecah melihat sang istri-nya dilanda kecemburuan. Naya yang sudah mulai memejamkan matanya, kini langsung terbangun dan duduk sambil menatap tajam Daren.

"Kok ketawa? Ada yang lucu?." Ketus Naya. Istri mana yang tak kesal, jika suaminya tertawa diatas penderitaan dirinya. Daren! Pria itu sungguh kejam. Itulah yang terlintas difikiran Naya saat ini.

"Sayang, tadi itu Aldo." Tangan Daren merengkuh pundak Naya agar dapat melihat ekspresi Naya.

Damn!

Ini adalah hari terkonyol bagi Naya. Ia sudah berburuk sangka kepada Daren. Tanpa tahu kebenarannya. Wajahnya, ia tundukan untuk menutupi pipinya yang merah bagaikan tomat.

"Cie.... Malu ya. Hahahah" Goda Daren seraya mencolek dagu runcing Naya. Ini adalah moment yang Daren suka. Melihat sang istrinya tengah dilanda kemaluan.

"Makanya, jangan negatif thinking dulu." Ucap Daren yang detik kemudian langsung mencium pipi chubby yang dimiliki oleh Naya.

Naya mengerutkan bibirnya. Ia kesal dengan Daren. Akh, jika saja Daren tak tampan sudah ia gigit lehernya. Bagaikan vampire yang menghisap darahnya sampai habis.

"Terus, isinya apa?"

"Tiara, udah lahiran."

"Serius?"

"Ngapain, aku boong. Liat aja nih."
Sambil menyodorkan ponsel yang ada digenggamannya. Untuk membuktikan, bahwa ia mengatakan apa adanya.

"Ahh... Seneng benget. Akhirnya, Tiara sama Aldo punya anak."

Senyuman Naya merekah seperti bunga yang baru saja mekar. Ia senang, melihat Tiara dan Aldo sudah mempunyai keturunan.

"Yaudah, besok kita kerumah sakit ya Der. Udah gak sabar pengen liat dedek bayi-nya."

"Iya, sayang."

Akhirnya merekapun tertidur. Ya! Mereka sepertinya melupakan masalahnya. Buktinya saja, tadi mereka baik-baik saja seperti tidak mempunyai masalah.

Pasangan yang aneh! Baik-an tanpa ada yang meminta maaf terlebih dahulu.

***

Pukul 09.00 pagi...

Naya, Daren dan juga putrinya Keyra, akan kerumah sakit untuk menengok Tiara yang dikabarkan sudah lahiran tadi malam.

Naya dan Daren sudah baikan tadi malam. Ya! Daren telah menjelaskan semuanya kepada Naya. Dan Nayapun percaya apa yang diucapkan oleh suaminya itu. Karna pernikahan itu, harus didasari oleh kepercayaan dan rasa saling mendukung satu sama lain.

REGRET [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang